Manajemen Bimbingan dan Konseling Dalam Memenuhi Kebutuhan Pengembangan Karier Peserta Didik Di MAN 1 Bone
SURIANTI/02.13.3001 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang manajemen bimbingan dan konseling dalam memenuhi kebutuhan pengembangan karier di MAN 1 Bone. Pokok permasalahan adalah bagaimana manajemen bimbingan dan konseling yang dilakukan konselor dalam memenuhi kebutuhan pengembangan karier di MAN 1 Bone.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif (qualitatif research). Dalam penelitian ini, penulis akan mendeskripsikan manajemen bimbingan dan konseling terutama dalam bidang pengembangan karier. Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Bone yang berlokasi di jl.Sukawati, Kelurahan Manurunge, Kec. Tanete Riattang Kab. Bone Provinsi Sulawesi Selatan.
Salah satu program bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone adalah bidang pengembangan karier. Bidang pengembangan karier di sekolah dan madrasah penting untuk diterapkan karena dapat memberikan manfaat besar terhadap masa depan peserta didik, membantu peserta didik dalam merencanakan dan membuat pilihan-pilihan karier serta menyesuaikan diri dengan karier yang akan dipilihnya.
Hasil penelitian di MAN 1 Bone adalah penerapan bidang pengembangan karier di MAN 1 Bone terealisasikan dengan baik. Kehadiran bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone dijadikan sebagai bantuan yang diberikan yang tidak hanya melahirkan peserta didik yang berintelek tetapi juga peserta didik yang berkompeten, karena bimbingan dan konseling memiliki program yang bias membantu peserta didik dalam menemukan bakat serta mengembangkan bakat yang dimiliki. Kontribusi bidang pengembangan karier dalam memenuhi kebutuhan pengembangan karier peserta didik di MAN 1 Bone adalah memberikan pemahaman terhadap dunia kerja, menyediakan berbagai program studi yang berorientasi pada pengembangan karier, memberikan nilai-nilai kehidupan yang berkenaan dengan karier, memberikan gambaran mengenai kepribadian yang berkenaan dengan karier.
A.Simpulan
Setelah diuraikan pada bab-bab sebelumnya tentang manajemen bimbingan dan konseling dalam memenuhi kebutuhan pengembangan karier peserta didik di MAN 1 Bone, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.Penerapan bidang pengembangan karier sebagai bagian dari program bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone telah terealisasikan dengan baik. Kehadiran bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone dijadikan sebagai bantuan yang diberikan yang tidak hanya melahirkan peserta didik yang berintelek tetapi juga peserta didik yang berkompeten karena bimbingan dan konseling memiliki program yang bias membantu peserta didik dalam menemukan bakat serta mengembangkan bakat yang dimiliki. Program pengembangan karier sebagai bagian dari bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone ditunjang dengan adanya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan penerapan program tersebut. Program pengembangan karier di MAN 1 Bone tidak hanya dibebankan kepada konselor. Tapi, program tersebut dilaksanakan dengan adanya kerja sama dari guru bidang studi serta wali kelas sehingga bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone bisa berjalan dengan efektif.
2.Kontribusi bidang pengembangan karier dalam memenuhi kebutuhan pengembangan karier peserta didik di MAN 1 Bone adalah membantu peserta didik dalam mengenali bakat serta minat dan memberikan bimbingan serta bantuan berkaitan dengan perencanaan karier. Program pengembangan karier di sekolah dan madrasah membantu peserta didik dalam memahami informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, memberi informasi mengenai universitas unggulan, juga peserta didik dibekali dengan skill atau kemampuan yang bisa dijadikan sebagai daya saing bagi peserta didik jika tidak ingin melanjutkan pendidikannya dan lebih memilih untuk terjun langsung di dunia kerja.
B.Implikasi
Setelah melakukan penelitian, maka peneliti memberikan saran kepada:
1.Guru bimbingan dan konseling, tingkatkanlah pengelolaan bimbingan dan konseling terutama dalam menerapkan program pengembangan karier sehingga peserta didik lebih memahami bakat dan minatnya dan bias beradaptasi dengan lingkungan kerja apabila peserta didik telah selesai dari pendidikannya. Guru bimbingan dan konseling harus kaya dengan metode dalam melakukan pendekatan dengan peserta didik, sehingga lebih mudah dalam mengenali karakteristik serta bakat dan minat peserta didik. Serta guru bimbingan dan konseling harus memiliki tips agar bimbingan dan konseling di madrasah berfungsi sebagai mana mestinya.
2.Kepala sekolah, terus berikan pelatihan-pelatihan kepada guru bimbingan dan konseling sehingga dapat meningkatkan kualitas dan professionalitas para konselor agar mampu memberikan fungsi besar bagi peningkatan kemampuan peserta didik, menguasai banyak tekhnik dan metode pada proses konseling.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif (qualitatif research). Dalam penelitian ini, penulis akan mendeskripsikan manajemen bimbingan dan konseling terutama dalam bidang pengembangan karier. Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Bone yang berlokasi di jl.Sukawati, Kelurahan Manurunge, Kec. Tanete Riattang Kab. Bone Provinsi Sulawesi Selatan.
Salah satu program bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone adalah bidang pengembangan karier. Bidang pengembangan karier di sekolah dan madrasah penting untuk diterapkan karena dapat memberikan manfaat besar terhadap masa depan peserta didik, membantu peserta didik dalam merencanakan dan membuat pilihan-pilihan karier serta menyesuaikan diri dengan karier yang akan dipilihnya.
Hasil penelitian di MAN 1 Bone adalah penerapan bidang pengembangan karier di MAN 1 Bone terealisasikan dengan baik. Kehadiran bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone dijadikan sebagai bantuan yang diberikan yang tidak hanya melahirkan peserta didik yang berintelek tetapi juga peserta didik yang berkompeten, karena bimbingan dan konseling memiliki program yang bias membantu peserta didik dalam menemukan bakat serta mengembangkan bakat yang dimiliki. Kontribusi bidang pengembangan karier dalam memenuhi kebutuhan pengembangan karier peserta didik di MAN 1 Bone adalah memberikan pemahaman terhadap dunia kerja, menyediakan berbagai program studi yang berorientasi pada pengembangan karier, memberikan nilai-nilai kehidupan yang berkenaan dengan karier, memberikan gambaran mengenai kepribadian yang berkenaan dengan karier.
A.Simpulan
Setelah diuraikan pada bab-bab sebelumnya tentang manajemen bimbingan dan konseling dalam memenuhi kebutuhan pengembangan karier peserta didik di MAN 1 Bone, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.Penerapan bidang pengembangan karier sebagai bagian dari program bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone telah terealisasikan dengan baik. Kehadiran bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone dijadikan sebagai bantuan yang diberikan yang tidak hanya melahirkan peserta didik yang berintelek tetapi juga peserta didik yang berkompeten karena bimbingan dan konseling memiliki program yang bias membantu peserta didik dalam menemukan bakat serta mengembangkan bakat yang dimiliki. Program pengembangan karier sebagai bagian dari bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone ditunjang dengan adanya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan penerapan program tersebut. Program pengembangan karier di MAN 1 Bone tidak hanya dibebankan kepada konselor. Tapi, program tersebut dilaksanakan dengan adanya kerja sama dari guru bidang studi serta wali kelas sehingga bimbingan dan konseling di MAN 1 Bone bisa berjalan dengan efektif.
2.Kontribusi bidang pengembangan karier dalam memenuhi kebutuhan pengembangan karier peserta didik di MAN 1 Bone adalah membantu peserta didik dalam mengenali bakat serta minat dan memberikan bimbingan serta bantuan berkaitan dengan perencanaan karier. Program pengembangan karier di sekolah dan madrasah membantu peserta didik dalam memahami informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, memberi informasi mengenai universitas unggulan, juga peserta didik dibekali dengan skill atau kemampuan yang bisa dijadikan sebagai daya saing bagi peserta didik jika tidak ingin melanjutkan pendidikannya dan lebih memilih untuk terjun langsung di dunia kerja.
B.Implikasi
Setelah melakukan penelitian, maka peneliti memberikan saran kepada:
1.Guru bimbingan dan konseling, tingkatkanlah pengelolaan bimbingan dan konseling terutama dalam menerapkan program pengembangan karier sehingga peserta didik lebih memahami bakat dan minatnya dan bias beradaptasi dengan lingkungan kerja apabila peserta didik telah selesai dari pendidikannya. Guru bimbingan dan konseling harus kaya dengan metode dalam melakukan pendekatan dengan peserta didik, sehingga lebih mudah dalam mengenali karakteristik serta bakat dan minat peserta didik. Serta guru bimbingan dan konseling harus memiliki tips agar bimbingan dan konseling di madrasah berfungsi sebagai mana mestinya.
2.Kepala sekolah, terus berikan pelatihan-pelatihan kepada guru bimbingan dan konseling sehingga dapat meningkatkan kualitas dan professionalitas para konselor agar mampu memberikan fungsi besar bagi peningkatan kemampuan peserta didik, menguasai banyak tekhnik dan metode pada proses konseling.
Ketersediaan
| ST20170098 | 98/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
98/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
