Inflasi yang mengalami perubahan berpengaruh terhadap perubahan pengembalian pembiayaan sehingga mengakibatkan perubahan pembiayaan di Bank SyariahMandiri.rnPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inlasi terhadap pembiayaan bermasalahdan kepekaan inflasi terhada ppembiayaan bermasalah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan keilmuan ekonometri. Menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang didukungoleh teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi dan metode studi pustaka. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan analisis deskriptif dengan pengukuran elastisitas. Untuk mengetahui pengaruh perubahan tingkat inflasi terhadap pembiayaan bermasalah dengan mencari NPF Gross dan NPF Net yang di hitung dengan tingkat inflasi di Bank Syariah Mandiri periode 2014-2016.rnData perubahan tingkat inflasi yang diperoleh dari BI yaitu inflasi terus mengalami penurunan sedangkan data NPF Grosss dan NPF Net mengalami penurunan dalam pada tahun 2014-2016. Namun Hasil perhitungan menggunakan pengukuran elastisitas menunjukkan bahwa perubahan tingkat inflasi terhadap pembiayaan bermasalah pada tahun 2015 tidak elastis atau tidak peka terhadap perubahan. NPF Gross 0,08% atau E1.rnA.Simpulan rn1.Inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga meyebabkan naiknya harga barang-barang.rn2.Inflasi pada tahun 2014-2016 mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan bermaslah. Dimana selama tiga periode itu penurunan inflasi diikuti penurunan persentase pembiayaan bermasalah. Baik NPF Gross maupun NPF Net.rn3.Perubahan tingkat inflasi pada tahun 2015 ternyata tidak memberikan kepekaan terhadap jumlah pembiayaan bermasalah hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan menggunakan pengukuran Elastisitas yaitu E

SS20170026

Tersedia