Peran Balai Penyuluhan Kecamatan (BPKEC) dalam Meningkatkan Hasil Pertanian Tanaman Pangan Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada BPKec. Barebbo Kabupaten Bone)
Andi Erniati/01.12.3028 - Personal Name
Skripsi ini membahas masalah peran Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan perspektif ekonomi Islam (studi pada BPK Barebbo Kabupaten Bone). permasalah dalam penelitian ini adalah apa peran balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan ? apa faktor-faktor yang menghambat dan langkah-langkah untuk mengatasi penghambat balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan ?. Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan, di samping itu juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dan langkah-langkah untuk mengatasi penghambat balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dan penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam mengumpulkan data yang diperlukan, serta menggunakan teknik analisis data, yaitu analisis deskriptif dan analisis SWOT.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran dari balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan yaitu dengan melalui berbagai kegiatan, diantaranya dengan melakukan temu teknis penyuluhan di kecamatan, penyusunan rencana kerja penyuluhan tingkat kecamatan, rembug tani, pendampingan penyusunan RDK/RDKK, percontohan/demplot, latihan dan kunjungan kepada kelonpok tani dan gabungan kelompok tani, peningkatan kapasitas penyuluh melalui bimbingan teknologi, kursus tani, kegiatan hari temu lapangan petani, penyusunan dan penyebaran media informasi spesifik lokasi di BPK, kegiatan supervisi, pengembangan kualitas pelayanan Penyuluh Pertanian Swasta, menumbuhkan dan mengembangkan kelompok tani serta memfasilitasi bantuan sarana prasarana pertanian kepada petani. Faktor yang menghambat peran balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan adalah masih rendahnya pendidikan petani, yaitu sebagian petani masih menitikberatkan tradisi masa lalu dalam melakukan praktek pertanian sehinga petani belum melaksanakan rekomendasi teknis secara maksimal. Sedangkan langka-langkah untuk mengatasi faktor penghambat balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan adalah dengan melakukan penyuluhan kepada petani terkait dengan pola tanam yaitu dengan menggunakan sistem tanam pindah jajar legowo atau dengan menggunakan alat atabela (alat tanam benih langsung), waktu tanam yang dilakukan secara serempak untuk mencegah siklus hama yang tidak putus. Selain itu mengadakan fasilitas bantuan sarana prasarana pertanian dan mengusulkan bantuan benih berlebel.
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1.peran dari balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan yaitu dengan melalui berbagai kegiatan, diantaranya dengan melakukan temu teknis penyuluhan di kecamatan, penyusunan rencana kerja penyuluhan tingkat kecamatan, rembug tani, pendampingan penyusunan RDK/RDKK, percontohan/demplot, latihan dan kunjungan kepada kelonpok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan), peningkatan kapasitas penyuluh melalui bimbingan teknologi, kursus tani, kegiatan hari temu lapangan petani (farmer field day), penyusunan dan penyebaran media informasi spesifik lokasi di BPK, kegiatan supervisi, pengembangan kualitas pelayanan Penyuluh Pertanian Swasta (PPS), menumbuhkan dan mengembangkan kelompok tani (Poktan) serta memfasilitasi bantuan sarana prasarana pertanian kepada petani.
2.faktor yang menghambat peran balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan adalah masih rendahnya pendidikan petani, yaitu sebagian petani masih menitikberatkan tradisi masa lalu dalam melakukan praktek pertanian sehinga petani belum melaksanakan rekomendasi teknis secara maksimal. Sedangkan solusi untuk mengatasi faktor penghambat balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan adalah dengan melakukan penyuluhan kepada petani terkait dengan pola tanam yaitu dengan menggunakan sistem tanam pindah jajar legowo atau dengan menggunakan alat atabela (alat tanam benih langsung), waktu tanam yang dilakukan secara serempak untuk mencegah siklus hama yang tidak putus. Selain itu mengadakan fasilitas bantuan sarana prasarana pertanian dan mengusulkan bantuan benih berlebel supaya hasil pertanian dapat mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
B.Saran
1.Jumlah tenaga penyuluh hendaknya ditingkatkan dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan penyuluhan pertanian di Kecamatan Barebbo
2.Para petani di Kecamatan barebbo hendaknya semakin aktif dan intensif dalam mengikuti penyuluhan pertanian, karena dengan mengikuti penyuluhan maka pengetahuan dan pengalaman dalam bidang usaha pertaniannya akan mengalami peningkatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dan penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam mengumpulkan data yang diperlukan, serta menggunakan teknik analisis data, yaitu analisis deskriptif dan analisis SWOT.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran dari balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan yaitu dengan melalui berbagai kegiatan, diantaranya dengan melakukan temu teknis penyuluhan di kecamatan, penyusunan rencana kerja penyuluhan tingkat kecamatan, rembug tani, pendampingan penyusunan RDK/RDKK, percontohan/demplot, latihan dan kunjungan kepada kelonpok tani dan gabungan kelompok tani, peningkatan kapasitas penyuluh melalui bimbingan teknologi, kursus tani, kegiatan hari temu lapangan petani, penyusunan dan penyebaran media informasi spesifik lokasi di BPK, kegiatan supervisi, pengembangan kualitas pelayanan Penyuluh Pertanian Swasta, menumbuhkan dan mengembangkan kelompok tani serta memfasilitasi bantuan sarana prasarana pertanian kepada petani. Faktor yang menghambat peran balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan adalah masih rendahnya pendidikan petani, yaitu sebagian petani masih menitikberatkan tradisi masa lalu dalam melakukan praktek pertanian sehinga petani belum melaksanakan rekomendasi teknis secara maksimal. Sedangkan langka-langkah untuk mengatasi faktor penghambat balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan adalah dengan melakukan penyuluhan kepada petani terkait dengan pola tanam yaitu dengan menggunakan sistem tanam pindah jajar legowo atau dengan menggunakan alat atabela (alat tanam benih langsung), waktu tanam yang dilakukan secara serempak untuk mencegah siklus hama yang tidak putus. Selain itu mengadakan fasilitas bantuan sarana prasarana pertanian dan mengusulkan bantuan benih berlebel.
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1.peran dari balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan yaitu dengan melalui berbagai kegiatan, diantaranya dengan melakukan temu teknis penyuluhan di kecamatan, penyusunan rencana kerja penyuluhan tingkat kecamatan, rembug tani, pendampingan penyusunan RDK/RDKK, percontohan/demplot, latihan dan kunjungan kepada kelonpok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan), peningkatan kapasitas penyuluh melalui bimbingan teknologi, kursus tani, kegiatan hari temu lapangan petani (farmer field day), penyusunan dan penyebaran media informasi spesifik lokasi di BPK, kegiatan supervisi, pengembangan kualitas pelayanan Penyuluh Pertanian Swasta (PPS), menumbuhkan dan mengembangkan kelompok tani (Poktan) serta memfasilitasi bantuan sarana prasarana pertanian kepada petani.
2.faktor yang menghambat peran balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan adalah masih rendahnya pendidikan petani, yaitu sebagian petani masih menitikberatkan tradisi masa lalu dalam melakukan praktek pertanian sehinga petani belum melaksanakan rekomendasi teknis secara maksimal. Sedangkan solusi untuk mengatasi faktor penghambat balai penyuluhan kecamatan dalam meningkatkan hasil pertanian tanaman pangan adalah dengan melakukan penyuluhan kepada petani terkait dengan pola tanam yaitu dengan menggunakan sistem tanam pindah jajar legowo atau dengan menggunakan alat atabela (alat tanam benih langsung), waktu tanam yang dilakukan secara serempak untuk mencegah siklus hama yang tidak putus. Selain itu mengadakan fasilitas bantuan sarana prasarana pertanian dan mengusulkan bantuan benih berlebel supaya hasil pertanian dapat mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
B.Saran
1.Jumlah tenaga penyuluh hendaknya ditingkatkan dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan penyuluhan pertanian di Kecamatan Barebbo
2.Para petani di Kecamatan barebbo hendaknya semakin aktif dan intensif dalam mengikuti penyuluhan pertanian, karena dengan mengikuti penyuluhan maka pengetahuan dan pengalaman dalam bidang usaha pertaniannya akan mengalami peningkatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian
Ketersediaan
| SS20160126 | 126/2016 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
126/2016
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2016
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
