Implikasi Pemberian Kredit Pensiun Sejahtera terhadap Ekonomi Pensiunan (Studi di Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cab. Bone)
Sitti Nurhayati/01.12.3070 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang Implikasi Pemberian Kredit Pensiun Terhadap Ekonomi Pensiunan (Studi di Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cab. Bone). Argumen yang mendasarinya kredit .
Menjadikan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana prosedur pemberian kredit pensuin sejahtera di Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cab. Bone, (2) Bagaimana kondisi ekonomi para pensiunan sejahtera setelah mengambil kredit sejahtera di Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cab. Bone.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Tabungan Pensiunan Nasional dapat meningkatkan ekonomi para pensiunan melalui program kredit pensiunan sejahtera yakni: (1) Prosedur pemberian kredit pensiun sejahtera di Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cab. Bone yaitu Pengajuan berkas-berkas, Penyelidik berkas pinjaman, Wawancara I, tinjauan lokasi merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan, Wawancara II merupakan kegiatan perbaikan berkas, Penandatanganan akad kredit atau perjanjian lainnya, Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan, Penyaluran atau penarikan dana. (2) Ibu Fatimah, awalnya usaha kostnya hanya 5 kost dengan penghasilan Rp. 1.200.000 (satu juta dua ratus ribu rupiah)/bulan dan setelah mengambil kredit, usaha kostnya bertambah menjadi 13 kost dengan penghasilan Rp. 3.900.000 (tiga juta sembilan ratus ribu rupiah)/bulan. Ibu Yan Timporok, awalnya usaha beliau berpenghasilan Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah)/bulan dan sekarang sudah berpenghasilan Rp. 2.000.000 (dua juta ribuh rupaih)/bulan. Awalnya usaha ibu ST. Asiah hanya berpenghasilan Rp. 1.000.000/bulan dan sekarang sudah berpenghasilan Rp. 2.500.000/bulan. Dengan adanya kredit pensiunan sejahtera, para pensiunan merasa sangat terbantu karena mampu menunjang kehidupan mereka di hari tuanya dengan membuka usaha dari kredit yang telah diambil. Sehingga mampu mensejahterakan ekonomi para pensiunan di hari tua.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Prosedur pemberian kredit pensiun sejahtera pada BTPN Cab. Bone yaitu Pengajuan berkas-berkas, Penyelidik berkas pinjaman, Wawancara I, tijauan lokasi merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan, Wawancara II merupakan kegiatan perbaikan berkas, Penandatanganan akad kredit atau perjanjian lainnya, Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan, Penyaluran atau penarikan dana.
2. Kondisi ekonomi para pensiunan setelah mengambil kredit pensiun sejahtera yaitu dengan adanya kredit pensiun sejahtera, para pensiunan merasa sangat terbantu karena mampu menunjang kehidupan mereka di hari tuanya dengan membuka usaha dari kredit yang telah diambil. Sehingga mampu mensejahterakan ekonomi para pensiunan di hari tua. Strategi yang digunakan untuk mensejahterakan ekonomi para pensiunan yaitu mengembangkan kewirausahaan dengan memberikan kesempatan pada nasabah untuk membuka usaha yang mampu dikelola secara individu maupun secara berkelompok. Dalam mengembangkan usahanya nasabah harus mampu memperhatikan strategi bauran pemasaran yaitu Produk, Tempat, Harga dan Promosi.
B. Saran
Mengacu pada beberapa kesimpulan diatas, maka penulisan memberi saran sebagai berikut:
1. Bagi pihak Bank, untuk mempertahankan nasabah pihak bank harus memperhatikan kebutuhan nasabah agar mampu mensejahterakan kehidupan ekonomi nasabah pensiunan.
2. Bagi pihak akademis, untuk penelitian selanjutnya agar kiranya mampu memfasilitasi mahasiswa/mahasiswi dalam melakukan penelitian selanjutnya terkhusus mengenai pengembangan kreatifitas dibidang ekonomi demi pengembangan akademis kedepan.
Menjadikan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana prosedur pemberian kredit pensuin sejahtera di Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cab. Bone, (2) Bagaimana kondisi ekonomi para pensiunan sejahtera setelah mengambil kredit sejahtera di Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cab. Bone.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Tabungan Pensiunan Nasional dapat meningkatkan ekonomi para pensiunan melalui program kredit pensiunan sejahtera yakni: (1) Prosedur pemberian kredit pensiun sejahtera di Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cab. Bone yaitu Pengajuan berkas-berkas, Penyelidik berkas pinjaman, Wawancara I, tinjauan lokasi merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan, Wawancara II merupakan kegiatan perbaikan berkas, Penandatanganan akad kredit atau perjanjian lainnya, Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan, Penyaluran atau penarikan dana. (2) Ibu Fatimah, awalnya usaha kostnya hanya 5 kost dengan penghasilan Rp. 1.200.000 (satu juta dua ratus ribu rupiah)/bulan dan setelah mengambil kredit, usaha kostnya bertambah menjadi 13 kost dengan penghasilan Rp. 3.900.000 (tiga juta sembilan ratus ribu rupiah)/bulan. Ibu Yan Timporok, awalnya usaha beliau berpenghasilan Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah)/bulan dan sekarang sudah berpenghasilan Rp. 2.000.000 (dua juta ribuh rupaih)/bulan. Awalnya usaha ibu ST. Asiah hanya berpenghasilan Rp. 1.000.000/bulan dan sekarang sudah berpenghasilan Rp. 2.500.000/bulan. Dengan adanya kredit pensiunan sejahtera, para pensiunan merasa sangat terbantu karena mampu menunjang kehidupan mereka di hari tuanya dengan membuka usaha dari kredit yang telah diambil. Sehingga mampu mensejahterakan ekonomi para pensiunan di hari tua.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Prosedur pemberian kredit pensiun sejahtera pada BTPN Cab. Bone yaitu Pengajuan berkas-berkas, Penyelidik berkas pinjaman, Wawancara I, tijauan lokasi merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan, Wawancara II merupakan kegiatan perbaikan berkas, Penandatanganan akad kredit atau perjanjian lainnya, Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan, Penyaluran atau penarikan dana.
2. Kondisi ekonomi para pensiunan setelah mengambil kredit pensiun sejahtera yaitu dengan adanya kredit pensiun sejahtera, para pensiunan merasa sangat terbantu karena mampu menunjang kehidupan mereka di hari tuanya dengan membuka usaha dari kredit yang telah diambil. Sehingga mampu mensejahterakan ekonomi para pensiunan di hari tua. Strategi yang digunakan untuk mensejahterakan ekonomi para pensiunan yaitu mengembangkan kewirausahaan dengan memberikan kesempatan pada nasabah untuk membuka usaha yang mampu dikelola secara individu maupun secara berkelompok. Dalam mengembangkan usahanya nasabah harus mampu memperhatikan strategi bauran pemasaran yaitu Produk, Tempat, Harga dan Promosi.
B. Saran
Mengacu pada beberapa kesimpulan diatas, maka penulisan memberi saran sebagai berikut:
1. Bagi pihak Bank, untuk mempertahankan nasabah pihak bank harus memperhatikan kebutuhan nasabah agar mampu mensejahterakan kehidupan ekonomi nasabah pensiunan.
2. Bagi pihak akademis, untuk penelitian selanjutnya agar kiranya mampu memfasilitasi mahasiswa/mahasiswi dalam melakukan penelitian selanjutnya terkhusus mengenai pengembangan kreatifitas dibidang ekonomi demi pengembangan akademis kedepan.
Ketersediaan
| SS20160156 | 156/2016 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
156/2016
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2016
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
