Penelitian ini membahas tentang “Tinjauan Maqasyid Al-Syariah Menurut
Al-Syatibi dalam Konsep Corporate Social Responsibility Menurut John Elkington”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan unsur-unsur maqasyid al-
syariah menurut Al-Syatibi dalam konsep corporate social responsibility yang
direfleksikan dalam triple bottom line (profit, people, planet) menurut John
Elkington. Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian Kualitatif dengan pendekatan ekonomi Islam, adapun metode
pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka yang selanjutnya diolah
dengan menggunakan metode analisis konten.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa setiap konsep CSR yang
digaungkan oleh John Elkington setiap bottom linenya mengandung unsur maqasyid
al-syariah yang dikemukakan oleh Al-Syatibi. Seperti pada
profit bottom line/economic prosperty mengandung unsur hifhs al-mal (memelihara harta), people
bottom line/social justice mengandung empat unsur dari lima unsur maqasyid al-
syariah yakni hifhs al-din (memelihara agama), hifhs al-nafs (memelihara jiwa), hifhs
al-aql (memelihara akal) dan hifhs al-mal (memelihara harta), sedang dalam konsep
planet bottom line/environmental quality
mengandung unsur hifhs al-nasl (memelihara keturunan).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, maka kesimpulan yang
dapat ditarik yakni; (1) Profit bottom line/economic prosperty relevan dengan ḥifẓ al-
mal, dengan memaksimalkan pelaksanaan CSR maka akan memberikan dampak
ekonomi terhadap stakeholder dan perusahaan. Disamping itu pelaksanaan CSR juga
menghindarkan perusahaan dari perbuatan ẓalim terhadap stakeholder dalam artian
mengambil harta/hak stakeholder secara batil, sehingga harta tidak hanya beredar di
antara orang kaya saja (shareholder). (2) People bottom line/social justice relevan
dengan empat unsur maqāṣid al-syarīah yakni ḥifẓ al-din, ḥifẓ al-nafs, ḥifẓ al-aql, dan
ḥifẓ al-mal. Pertama, relevan dengan ḥifẓ al-din, hal tersebut tercermin dari konsep
CSR dalam menjaga kebergaman serta kegiatan sosial yang berhubungan dengan
akidah/etika sehingga aktivitas tersebut dalam Islam menjadi nilai ibadah. Kedua,
relevan dengan ḥifẓ al-nafs dan ḥifẓ al-aql, hal tersebut sejalan dengan konsep CSR
yang menyatakan bahwa modal sosial terdiri dari modal manusia dalam bentuk
kesehatan dan keterampilan pendidikan masyarakat yang direfleksikan dalam
berbagai kegiatan CSR. Ketiga, ḥifẓ al-mal, dalam konsep CSR John Elkington
menambahkan bahwa dengan modal sosial harus merangkul masyarakat agar dapat
meningkatkan potensi kekayaan yang lebih luas.
(3)Planetbottom line/environmental quality relevan dengan ḥifẓ al-nasl. Hal tersebut terlihat dari konsep CSR yang pada hakikatnya adalah untuk menjaga lingkungan agar tetap
lestari dari dampak aktivitas perusahaan. Lingkungan yang tercemar akan menganggu
ekosistem lingkungan dengan demikian akan menganggu kehidupan masyarakat serta
garis keturunan di masa yang akan datang. Dengan menjaga lingkungan maka turut
pula menjaga garis keturunan di masa yang akan datang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat penulis berikan
kepada pembaca yakni;
1. Fokus penelitian ini hanya pada konsep CSR dan maqasyid al-syariah saja,
diharapkan di kesempatan lain penulis/pembaca dapat meneliti Implementasi
dari konsep CSR dan maqasyid al-syariah.
2. Penelitian ini hanya berfokus pada satu pendapata ahli saja, diharapkan di
kesempatan lain penulis/pembaca dapat menggunakan beberapa pendapat ahli
agar referensi dan wawasan pembaca/penulis lebih luas.

SSYA20170245

245/2017

Perpustakaan Pusat

Tersedia