Studi Kelayakan usaha Peternakan Ayam Ras Petelur Ditinjau Dari Aspek keuangan (Studi Pada Peternakan Ayam Ras Petelur Di Desa Mattenete Bua Kec. Palakka)
Herianti/01.13.3142 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang masalah kelayakan usaha peternakan ayam ras petelur berdasarkan aspek keuangan (studi pada peternakan ayam ras petelur di Desa Mattanete Bua Kec. Palakka). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan ayam ras petelur dari segi aspek keuangan.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut digunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan keilmuan yaitu pendekatan ekonomi dan keuangan. Ada metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi, sumber data yang diperoleh berupa data primer yaitu hasil observasi dari survei langsung pada objek penelitian dan dari pemilik peternakan ayam ras petelur dan data sekunder ialah penelusuran berbagai referensi dan dokumen tempat penelitian terkait dengan penelitian yang terkait. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis melalui analisis aspek keuangan berdasarkan kriteria investasi dengan menggunakan empat metode yakni Payback Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), dan Profitability Index (PI). Dari analisis keempat metode ini akan menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam ras petelur layak atau tidak layak dijalankan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam ras petelur menghasilkan laba yang positif yakni diperoleh pendapatan bersih selama 3 tahun adalah Rp 202.506.750. dari analisis metode Payback Periode hasil analisisnya menyatakan layak dimana investasi awal yang dilakukan yakni sebesar Rp 100.000.000 akan kembali pada jangka waktu 1 tahun 4 bulan 1 hari dan menyatakan keuntungan. Dari analisis Average Rate of Return diperoleh ARR atas dasar initial investment dan ARR atas dasar average investment masing-masing adalah 28,29% dan 58,77%. Dari analisis metode NPV diperoleh Rp 56.635.763 sehingga, NPV>0 atau positif. Dari analisis metode PI hasil analisisnya adalah PI=1,51 yakni PI>1. Maka usaha peternakan ayamras petelur dinyatakan layak.
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan hasil yang telah dibuat sebelumnya mengenai proyeksi cashflow, estimasi laba/rugi, hasilnya adalah positif yakni diperoleh pendapatan bersih selama 3 tahun adalah Rp 202.506.750. Adapun dari analisis aspek keuangan berdasarkan kriteria kelayakan investasi dengan metode analisis Payback Periode, hasil analisisnya menyatakan layak dimana investasi awal yang dilakukan akan kembali pada jangka waktu 1 tahun 4 bulan 1 hari dan menyatakan keuntungan, sehingga bisnis ini layak dijalankan. Dari analisis aspek keuangan berdasarkan kriteria kelayakan investasi dengan metode Average Rate of Return, hasil analisisnya menyatakan layak dimana nialai ARR atas dasar initial investment dan ARR atas dasar average investment masing-masing adalah 29,39% dan 58,77%. Dari analisis aspek keuangan berdasarkan kriteria kelayakan investasi dengan metode analisis Net Present Value, hasil analisisnya menyatakan layak dimana nilai NPVnya lebih besar dari 0 atau positif yaitu sebesar Rp 45.054.674. serta dari analisis aspek keuangan berdasarkan kriteria kelayakan investasi dengan metode analisis Profitability Index, hasil analisisnya menyatakan layak dimana Pinya 1,45 yakni lebih besar dari 1.
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
1.Bagi pemilik peternakan, berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan maka peternakan ini dapat melaksanakan pengembalian usahanya yaitu dengan peningkatan jumlah produksi telur dengan menambah jumlah kandang dan ayam petelur karena permintaan pasar yang cukup besar merupakan peluang bagi peternakan. Dengan adanya penambahan atau perluasan usaha, maka akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
2.Peternakan ini harus menjaga produktivitas agar produksinya tidak mengalami penurunan. Untuk itu pekerja harus diberi arahan yang tegas dan kepala kandang (pemilik) harus selalu mengecek keadaan peternakan secara rutin. Dalam hal ini koordinasi antara kepala kandang (pemilik) dan pekerja sangat dibutuhkan.
3.Peranan pemerintah sangat diperlukan dalam mendukung perkembangan peternakan ayam ras petelur dengan memberikan sosialisasi bagi para peminat atau peternak ayam ras petelur untuk belajar dan memulai serta mengembangkan usaha ternaknya.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut digunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan keilmuan yaitu pendekatan ekonomi dan keuangan. Ada metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi, sumber data yang diperoleh berupa data primer yaitu hasil observasi dari survei langsung pada objek penelitian dan dari pemilik peternakan ayam ras petelur dan data sekunder ialah penelusuran berbagai referensi dan dokumen tempat penelitian terkait dengan penelitian yang terkait. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis melalui analisis aspek keuangan berdasarkan kriteria investasi dengan menggunakan empat metode yakni Payback Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), dan Profitability Index (PI). Dari analisis keempat metode ini akan menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam ras petelur layak atau tidak layak dijalankan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam ras petelur menghasilkan laba yang positif yakni diperoleh pendapatan bersih selama 3 tahun adalah Rp 202.506.750. dari analisis metode Payback Periode hasil analisisnya menyatakan layak dimana investasi awal yang dilakukan yakni sebesar Rp 100.000.000 akan kembali pada jangka waktu 1 tahun 4 bulan 1 hari dan menyatakan keuntungan. Dari analisis Average Rate of Return diperoleh ARR atas dasar initial investment dan ARR atas dasar average investment masing-masing adalah 28,29% dan 58,77%. Dari analisis metode NPV diperoleh Rp 56.635.763 sehingga, NPV>0 atau positif. Dari analisis metode PI hasil analisisnya adalah PI=1,51 yakni PI>1. Maka usaha peternakan ayamras petelur dinyatakan layak.
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan hasil yang telah dibuat sebelumnya mengenai proyeksi cashflow, estimasi laba/rugi, hasilnya adalah positif yakni diperoleh pendapatan bersih selama 3 tahun adalah Rp 202.506.750. Adapun dari analisis aspek keuangan berdasarkan kriteria kelayakan investasi dengan metode analisis Payback Periode, hasil analisisnya menyatakan layak dimana investasi awal yang dilakukan akan kembali pada jangka waktu 1 tahun 4 bulan 1 hari dan menyatakan keuntungan, sehingga bisnis ini layak dijalankan. Dari analisis aspek keuangan berdasarkan kriteria kelayakan investasi dengan metode Average Rate of Return, hasil analisisnya menyatakan layak dimana nialai ARR atas dasar initial investment dan ARR atas dasar average investment masing-masing adalah 29,39% dan 58,77%. Dari analisis aspek keuangan berdasarkan kriteria kelayakan investasi dengan metode analisis Net Present Value, hasil analisisnya menyatakan layak dimana nilai NPVnya lebih besar dari 0 atau positif yaitu sebesar Rp 45.054.674. serta dari analisis aspek keuangan berdasarkan kriteria kelayakan investasi dengan metode analisis Profitability Index, hasil analisisnya menyatakan layak dimana Pinya 1,45 yakni lebih besar dari 1.
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
1.Bagi pemilik peternakan, berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan maka peternakan ini dapat melaksanakan pengembalian usahanya yaitu dengan peningkatan jumlah produksi telur dengan menambah jumlah kandang dan ayam petelur karena permintaan pasar yang cukup besar merupakan peluang bagi peternakan. Dengan adanya penambahan atau perluasan usaha, maka akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
2.Peternakan ini harus menjaga produktivitas agar produksinya tidak mengalami penurunan. Untuk itu pekerja harus diberi arahan yang tegas dan kepala kandang (pemilik) harus selalu mengecek keadaan peternakan secara rutin. Dalam hal ini koordinasi antara kepala kandang (pemilik) dan pekerja sangat dibutuhkan.
3.Peranan pemerintah sangat diperlukan dalam mendukung perkembangan peternakan ayam ras petelur dengan memberikan sosialisasi bagi para peminat atau peternak ayam ras petelur untuk belajar dan memulai serta mengembangkan usaha ternaknya.
Ketersediaan
| SS20170081 | 81/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
81/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
