Penelitian ini membahas tentang analisis biaya manfaat dan break event point dalam perspektif bisinis syariah pada usaha ayam petelur usaha Rahmat di desa Samaelo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha ditinjau dari analisis biaya dan manfaat serta kelayakan usaha dalam perpefktif bisnis syariah.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut digunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan keilmuan yaitu pendekatan ekonomi dan bisnis syariah. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi pustaka, dan dokumentasi, sumber data yang diperoleh berupa data primer yaitu hasil obeservasi langsung pada objek penelitian dan dari pemilik peternakan ayam petelur dan data sekunder ialah penelusuran berbagai referensi dan dokumen tempat penelitian terkait dengan penelitian yang terkait. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis melalui analisis aspek keuangan yang meliputi analisis biaya, manfaat, dan break event point. Dari analisis metode ini maka akan menunjukka bahwa apakah usaha peternakan ayam petelur pada usaha Rahmat layak atau tidak layak dijalankan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam petelur menghasilkan 1 atau marginal (tidak untung tidak rugi) dimana memperoleh B/C = 1, Usaha Rahmat mencapai titik impas dalam pendekatan per unit mencapai 244.67/unit dan pendekatan total sebesar Rp 108.000.000
A.Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab III, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.Usaha ayam petelur Rahmat dikatakan layak dari segi analisis biaya dan manfaatnya karena memperoleh keuntungan setiap tahunnya.
2.Bedasarkan perspektif syariah Usaha ayam petelur Rahmat sesuai dengan ketentuan dengan syariat-syariat islam.
B.Saran
Berdasarkan dari kesimpulan penelitian, maka terdapat beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh Usaha Rahmat. Hal-hal tersebut antara lain:
1.Sebaiknya pihak Usaha Rahmat dapat mempertahankan usahanya yang memiliki kinerja baik dan layak selama ini, jika dilihat dari harga pakan yang cenderung naik maka akan menjaga tingkat konsumsi pakan ideal agar tidak mengalami kerugian.
2.Usaha Rahmat juga dapat meningkatkan keuntungan yang diperolehnya dengan cara menambah jumlah ayam petelur pada priode waktu berikutnya, dimana pada awalnya ayam hanya berjumlah 700 ekor ayam menjadi lebih banyak, selain itu sebaiknya juga membagi ayam kedalam beberapa priode usia ayam guna menjaga siklus usia ayam sehingga dapat memperbaiki kualitas telur hasil produksinya.
3.Untuk dapat menurunkan tingkat jumlah BEP serta mempercepat pencapaian titik BEP, sebaiknya dapat dilakukandengan cara meningkatkan harga jual telur melalui pendistribusian hasil produksi langsung kepasar tanpa melalui perantara/tengkulak/pengepul/distributor karena harga jualnya lebih relatif tinggi. Selain itu juga dilakukan dengan cara menurunkan total biaya produksi, seperti pengurangan konsumsi pakan setelah ayam melewati masa titik puncak produksi telurnya.

SS20170190

190/2017

Perpustakaan Pusat

Tersedia