Penyucian Jiwa Melalui Wudhu Menurut Pendidikn Islam
HERWANA/02.13.1052 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Penyucian Jiwa Melalui Wudhu Menurut Pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran objektif mengenai penyucian jiwa melalui ibadah wudhu dan manfaat yang dihasilkan dari wudhu tersebut.
Dalam menyusun skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah Library researchdengan cara mengumpulkan sumber data primer dan sumber data sekunder yang berkaitan dengan tema pembahasan dan permasalahannya yang diambil dari sumber kepustakaan. Adapun tekhnik pengolahan/analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan analisis isi (content analysis). Metode kualitatif ini memberikan informasi yang lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. Dan dalam bentuk analisis deskriptif kualitatif, yakni menganalisis dan mendeskripsikan data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Wudhu terhadap penyucian jiwa menurut pendidikan Islam adalah Sebentuk amaliyah bersuci dan wudhu dikatakan maksuduntuk mewujudkan kebersihan. Kesucian dalam Islam mencakup dua sisi, yaitu sisi lahiriah dan batiniah. Jiwa yang suci adalah jiwa yang hanya memiliki kecenderungan ke arah ruh. Wudhu dapat memerankan peranannya yang seyogyanya dilakukan sebagai bentuk peribadatan seperti halnya melakukan shalat, karena wudhu prosesi pembersihan jiwa yang dituntun oleh Rasulullah saw. Wudhu tidak akan sempurna jika wudhunya tidak dalam keadaan ingat Allah swt.2) Wudhu bukan hanya mensucikan raga dari najis atau hadats, wudhu juga dapat mensucikan jiwa. Akan tetapi memberikan manfaat bagi fisik dan fsikis. Berwudhu, disamping berniat ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan jiwa dan raga dan memiliki rahasia besar yang tersembunyi. Secara tidak sadar orang-orang menyepelekan hal berwudhu ini.
A. Simpulan
Setelah diuraikan pada bab-bab sebelumnya tentang Penyucian Jiwa Melalui Wudhu Menurut Pendidikan Islam maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Penyucian jiwa adalah sebentuk amaliyah bersuci. Dan secara umum bersuci mempunyai maksud untuk mewujudkan kebersihan. Kalau dikatakan bersih adalah merupakan sebagian dari iman, maka wudhu merupakan wujud dari separuh iman tersebut. Islam sebenarnya menempatkan urusan kebersihan sebagai urusan yang penting. Allah swt sendiri tak mau menerima sebuah ibadah seperti sholat yang tidak dilandasi oleh kebersihan.
Membahas masalah kaitan bersuci dengan air memang memiliki hubungan erat dengan bersihnya hati dari dosa. Dengan demikian ia lebih banyak menghilangkan dampak dan pengaruh dari kesalahan-kesalahan tersebut meskipun tidak terdeteksi oleh mata secara langsung.
1.Wudhu adalah sebentuk amaliyah bersuci. Dan secara umum bersuci mempunyai maksud untuk mewujudkan kebesihan. Kesucian dalam Islam mencakup dua sisi, yaitu sisi lahiriah dan batiniah. Jiwa yang suci adalah jiwa yang hanya memiliki kecenderungan ke arah ruh. Jiwa yang demikian adalah jiwa yang selalu mendapatkan ridha Allah swt. Jiwa yang bisa seperti itu, karena jiwa hanya bergantung kepada Allah, tidak menduakan-Nya, tidak membutuhkan selain-Nya, dan tidak pernah berpaling dari-Nya. Wudhu dapat memerankan peranannya yang seyogyanya dilakukan sebagai bentuk peribadatan seperti halnya melakukan shalat, karena wudhu prosesi pembesihan jiwa yang dituntun oleh Rasulullah saw. Wudhu tidak akan sempurna jika wudhunya tidak dalam kedaan ingat Allah, maka wudhunya tidak memberikan dampak apa-apa kepada jiwa kecuali hanya tubuhnya basah terkena air.
2.Wudhu bukan hanya mensucikan raga dari najis atau hadats, wudhu juga dapat mensucikan jiwa. Akan tetapi memberikan manfaat bagi fisik dan fsikis. Berwudhu, disamping berniat ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan jiwa dan raga dan memiliki rahasia besar yang tersembunyi. Secara tidak sadar orang-orang menyepelekan hal berwudhu ini.
B.Implikasi
Alhamdulillah, dengan kasih sayang Allah swt., skripsi yang sangat sederhana ini dapat terselesaikan, walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin dengan segala kemampuan yang ada. Namun penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini masih kurang sempurna. Untuk itu, penulis senantiasa berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca yang budiman untuk menambah bekal penulis untuk perbaikan pada langkah selanjutnya.
Dalam menyusun skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah Library researchdengan cara mengumpulkan sumber data primer dan sumber data sekunder yang berkaitan dengan tema pembahasan dan permasalahannya yang diambil dari sumber kepustakaan. Adapun tekhnik pengolahan/analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan analisis isi (content analysis). Metode kualitatif ini memberikan informasi yang lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. Dan dalam bentuk analisis deskriptif kualitatif, yakni menganalisis dan mendeskripsikan data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Wudhu terhadap penyucian jiwa menurut pendidikan Islam adalah Sebentuk amaliyah bersuci dan wudhu dikatakan maksuduntuk mewujudkan kebersihan. Kesucian dalam Islam mencakup dua sisi, yaitu sisi lahiriah dan batiniah. Jiwa yang suci adalah jiwa yang hanya memiliki kecenderungan ke arah ruh. Wudhu dapat memerankan peranannya yang seyogyanya dilakukan sebagai bentuk peribadatan seperti halnya melakukan shalat, karena wudhu prosesi pembersihan jiwa yang dituntun oleh Rasulullah saw. Wudhu tidak akan sempurna jika wudhunya tidak dalam keadaan ingat Allah swt.2) Wudhu bukan hanya mensucikan raga dari najis atau hadats, wudhu juga dapat mensucikan jiwa. Akan tetapi memberikan manfaat bagi fisik dan fsikis. Berwudhu, disamping berniat ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan jiwa dan raga dan memiliki rahasia besar yang tersembunyi. Secara tidak sadar orang-orang menyepelekan hal berwudhu ini.
A. Simpulan
Setelah diuraikan pada bab-bab sebelumnya tentang Penyucian Jiwa Melalui Wudhu Menurut Pendidikan Islam maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Penyucian jiwa adalah sebentuk amaliyah bersuci. Dan secara umum bersuci mempunyai maksud untuk mewujudkan kebersihan. Kalau dikatakan bersih adalah merupakan sebagian dari iman, maka wudhu merupakan wujud dari separuh iman tersebut. Islam sebenarnya menempatkan urusan kebersihan sebagai urusan yang penting. Allah swt sendiri tak mau menerima sebuah ibadah seperti sholat yang tidak dilandasi oleh kebersihan.
Membahas masalah kaitan bersuci dengan air memang memiliki hubungan erat dengan bersihnya hati dari dosa. Dengan demikian ia lebih banyak menghilangkan dampak dan pengaruh dari kesalahan-kesalahan tersebut meskipun tidak terdeteksi oleh mata secara langsung.
1.Wudhu adalah sebentuk amaliyah bersuci. Dan secara umum bersuci mempunyai maksud untuk mewujudkan kebesihan. Kesucian dalam Islam mencakup dua sisi, yaitu sisi lahiriah dan batiniah. Jiwa yang suci adalah jiwa yang hanya memiliki kecenderungan ke arah ruh. Jiwa yang demikian adalah jiwa yang selalu mendapatkan ridha Allah swt. Jiwa yang bisa seperti itu, karena jiwa hanya bergantung kepada Allah, tidak menduakan-Nya, tidak membutuhkan selain-Nya, dan tidak pernah berpaling dari-Nya. Wudhu dapat memerankan peranannya yang seyogyanya dilakukan sebagai bentuk peribadatan seperti halnya melakukan shalat, karena wudhu prosesi pembesihan jiwa yang dituntun oleh Rasulullah saw. Wudhu tidak akan sempurna jika wudhunya tidak dalam kedaan ingat Allah, maka wudhunya tidak memberikan dampak apa-apa kepada jiwa kecuali hanya tubuhnya basah terkena air.
2.Wudhu bukan hanya mensucikan raga dari najis atau hadats, wudhu juga dapat mensucikan jiwa. Akan tetapi memberikan manfaat bagi fisik dan fsikis. Berwudhu, disamping berniat ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan jiwa dan raga dan memiliki rahasia besar yang tersembunyi. Secara tidak sadar orang-orang menyepelekan hal berwudhu ini.
B.Implikasi
Alhamdulillah, dengan kasih sayang Allah swt., skripsi yang sangat sederhana ini dapat terselesaikan, walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin dengan segala kemampuan yang ada. Namun penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini masih kurang sempurna. Untuk itu, penulis senantiasa berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca yang budiman untuk menambah bekal penulis untuk perbaikan pada langkah selanjutnya.
Ketersediaan
| ST20170290 | 290/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
290/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
