Pengukuran Kinerja UD. Yumna Makassar Dengan Metode Balanced Scorecard
Rahmah Waqiah/01.13.3006 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang Pengukuran Kinerja UD. Yumna Makassar Dengan Metode Balanced Scorecard. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana penilaian kinerja UD. Yumna Makassar dengan metode Balanced Scorecard dari perspektif keuangan. (2) Bagaimana penilaian kinerja UD. Yumna Makassar dengan metode Balanced Scorecard dari perspektif pelanggan (3) Bagaimana penilaian kinerja UD. Yumna Makassar dengan metode Balanced Scorecard dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (4) Bagaimana penilaian kinerja UD. Yumna Makassar dengan metode Balanced Scorecard dari perspektif proses bisnis internal.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: observasi, kuesioner dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan deskriptif analisis.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran kinerja UD. Yumna Makassar berdasarkan perspektif financial (keuangan) dari indikator Profit, ROA, ROE, TATO, RG menunjukkan kinerja dengan kriteria baik karenadari semua indikator perspektif financial mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Sementara dari pengukuran kinerja dari perspektif pelanggan melalui tingkat kepuasan pelanggan mencapai skor sebesar 2208 sehingga dapat dikatakan “Sangat Puas” yang berarti baik hal ini dikarenakan skor 2208 berada pada interval “Sangat Puas” yaitu 2062-2454. Sedangkan untuk pengukuran kinerja dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan untuk indikator tingkat kepuasan karyawan mencapai skor sebesar 1976 sehingga dapat dikatakan “Sangat Puas” yang berarti baik hal ini dikarenakan skor 1976 berada pada interval “Sangat Puas” yaitu 1768-2104 namun pada indikator tingkat pelatihan tenaga kerja UD. Yumna mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016 yaitu dari 17,64% menjadi 16,67% atau terjadi penurunan sebesar 1,46%. Sehingga dapat dikatakan kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran melalui indikator tingkat pelatihan karyawan dikatakan kurang. Untuk perspektif proses bisnis internal dengan indikator proses inovasi “baik” karena mengalami peningkatan sebesar 48,88%, untuk indikator proses operasi tidak mengalami penurunan dan juga peningkatan sehingga dikatakan konstan “cukup baik” sementara pada indikator penanganan atas barang cacat mengalami penurunan sebesar 28,57% sehingga dapat dikatakan “baik”.
A.Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap perspektif Balanced Scorecard yang digunakan untuk mengukur kinerja UD. Yumna Makassar sebagai berikut:
1.Perspektif Keuangan
Dari beberapa kajian yang dilakukan untuk mengukur perspektif keuangan semua mengalami peningkatan namun terdapat salah satu peningkatan yang mempengaruhi laba usaha. Peningkatan biaya yang diharapkan mengalami penurunan, mengalami peningkatan walaupun peningkatan biaya terbilang kecil namun hal ini juga dapat berpengaruh terhadap peningkatan laba usaha. Jika perusahaan mampu menekan kenaikan biaya lebih banyak tentunya laba dan ROA yang akan dihasilkan akan lebih besar.
2.Perspektif pelanggan
Setelah dilakukan pengolahan data yang merupakan data kualitatif dan kuantitatif dari kuisioner dapat dilihat bahwa pelanggan pada umumnya merasa sangat puas akan pelayanan yang diberikan UD. Yumna Makassar kepada pelanggan.
3.Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Umumnya karyawan merasa sangat puas bekerja pada perusahaan namun UD. Yumna Makassar harus tetap melakukan perubahan-perubahan agar tingkat kepuasan karyawan tercapai. Sedangkan tingkat pembelajaran dengan program pelatihan yang dilakukan UD. Yumna Makassar untuk para karyawannya terjadi penurunan sebesar 1,46% sehingga dapat dikatakan kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dilihat dari tingkat pelatihan karyawan dikatakan kurang baik, ini merupakan suatu hal yang kurang baik sehingga untuk kedepannya diperlukan peningkatan pelatihan yang ditujukkan kepada karyawan.
4.Perspektif proses bisnis internal
UD. Yumna Makassar dari perspektif proses bisnis internal dalam indikator proses inovasi dikatakan “baik” karena mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Adapun indikator dari proses operasi dikatakan “konstan” karena dari tahun ketahun tidak mengalami perubahan. Sementara dari indikator penanganan atas barang cacat “baik”, karena penanganan atas barang cacat mengalami penurunan.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa impilakasi berupa saran-saran yang dapat diberikan penulis yaitu:
1.Pihak UD. Yumna sebaiknya menggunakan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard karena informasi yang dihasilkan lebih menyeluruh dan dapat diandalkan baik dari segi pengukuran financial, pelanggan, karyawan maupun proses bisnis internal.
2.Pihak UD. Yumna harus terus berusaha mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan bahkan lebih meningkatkan hubungan baik tersebut. Dengan cara lebih memperhatikan poin-poin yang ada dalam kuesioner yang dianggap kurang oleh pelanggan, dengan memperbaiki aspek-aspek tersebut maka diharapkan pelanggan akan lebih puas dan indeks kepuasan pelanggan akan lebih meningkat, ini tentunya akan meningkatkan pendapatan perusahaan.
3.Karyawan sebagai salah satu pendukung keberhasilan suatu organisasi harus bisa diberdayakan, ditingkatkan kemampuannya untuk kemajuan suatu usaha. Dalam hal ini UD. Yumna Makassar harus bisa melakukan improvment terhadap faktor-faktor yang menjadikan karyawan lebih inovatif dan kreatif untuk bisa belajar dalam perusahaan karena karyawan merupakan modal perusahaan untuk mencapai pertumbuhan dalam jangka panjang.
4.Pihak UD. Yumna Makassar hendaknya mengevaluasi produk barang cacat dan meningkatkan inovasi dalam bisnisnya. Meskipun masih ternilai baik dari tahun sebelumnya namun jumlah produk barang yang cacat masih tercatat dalam setiap tahunnya.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: observasi, kuesioner dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan deskriptif analisis.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran kinerja UD. Yumna Makassar berdasarkan perspektif financial (keuangan) dari indikator Profit, ROA, ROE, TATO, RG menunjukkan kinerja dengan kriteria baik karenadari semua indikator perspektif financial mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Sementara dari pengukuran kinerja dari perspektif pelanggan melalui tingkat kepuasan pelanggan mencapai skor sebesar 2208 sehingga dapat dikatakan “Sangat Puas” yang berarti baik hal ini dikarenakan skor 2208 berada pada interval “Sangat Puas” yaitu 2062-2454. Sedangkan untuk pengukuran kinerja dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan untuk indikator tingkat kepuasan karyawan mencapai skor sebesar 1976 sehingga dapat dikatakan “Sangat Puas” yang berarti baik hal ini dikarenakan skor 1976 berada pada interval “Sangat Puas” yaitu 1768-2104 namun pada indikator tingkat pelatihan tenaga kerja UD. Yumna mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016 yaitu dari 17,64% menjadi 16,67% atau terjadi penurunan sebesar 1,46%. Sehingga dapat dikatakan kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran melalui indikator tingkat pelatihan karyawan dikatakan kurang. Untuk perspektif proses bisnis internal dengan indikator proses inovasi “baik” karena mengalami peningkatan sebesar 48,88%, untuk indikator proses operasi tidak mengalami penurunan dan juga peningkatan sehingga dikatakan konstan “cukup baik” sementara pada indikator penanganan atas barang cacat mengalami penurunan sebesar 28,57% sehingga dapat dikatakan “baik”.
A.Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap perspektif Balanced Scorecard yang digunakan untuk mengukur kinerja UD. Yumna Makassar sebagai berikut:
1.Perspektif Keuangan
Dari beberapa kajian yang dilakukan untuk mengukur perspektif keuangan semua mengalami peningkatan namun terdapat salah satu peningkatan yang mempengaruhi laba usaha. Peningkatan biaya yang diharapkan mengalami penurunan, mengalami peningkatan walaupun peningkatan biaya terbilang kecil namun hal ini juga dapat berpengaruh terhadap peningkatan laba usaha. Jika perusahaan mampu menekan kenaikan biaya lebih banyak tentunya laba dan ROA yang akan dihasilkan akan lebih besar.
2.Perspektif pelanggan
Setelah dilakukan pengolahan data yang merupakan data kualitatif dan kuantitatif dari kuisioner dapat dilihat bahwa pelanggan pada umumnya merasa sangat puas akan pelayanan yang diberikan UD. Yumna Makassar kepada pelanggan.
3.Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Umumnya karyawan merasa sangat puas bekerja pada perusahaan namun UD. Yumna Makassar harus tetap melakukan perubahan-perubahan agar tingkat kepuasan karyawan tercapai. Sedangkan tingkat pembelajaran dengan program pelatihan yang dilakukan UD. Yumna Makassar untuk para karyawannya terjadi penurunan sebesar 1,46% sehingga dapat dikatakan kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dilihat dari tingkat pelatihan karyawan dikatakan kurang baik, ini merupakan suatu hal yang kurang baik sehingga untuk kedepannya diperlukan peningkatan pelatihan yang ditujukkan kepada karyawan.
4.Perspektif proses bisnis internal
UD. Yumna Makassar dari perspektif proses bisnis internal dalam indikator proses inovasi dikatakan “baik” karena mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Adapun indikator dari proses operasi dikatakan “konstan” karena dari tahun ketahun tidak mengalami perubahan. Sementara dari indikator penanganan atas barang cacat “baik”, karena penanganan atas barang cacat mengalami penurunan.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa impilakasi berupa saran-saran yang dapat diberikan penulis yaitu:
1.Pihak UD. Yumna sebaiknya menggunakan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard karena informasi yang dihasilkan lebih menyeluruh dan dapat diandalkan baik dari segi pengukuran financial, pelanggan, karyawan maupun proses bisnis internal.
2.Pihak UD. Yumna harus terus berusaha mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan bahkan lebih meningkatkan hubungan baik tersebut. Dengan cara lebih memperhatikan poin-poin yang ada dalam kuesioner yang dianggap kurang oleh pelanggan, dengan memperbaiki aspek-aspek tersebut maka diharapkan pelanggan akan lebih puas dan indeks kepuasan pelanggan akan lebih meningkat, ini tentunya akan meningkatkan pendapatan perusahaan.
3.Karyawan sebagai salah satu pendukung keberhasilan suatu organisasi harus bisa diberdayakan, ditingkatkan kemampuannya untuk kemajuan suatu usaha. Dalam hal ini UD. Yumna Makassar harus bisa melakukan improvment terhadap faktor-faktor yang menjadikan karyawan lebih inovatif dan kreatif untuk bisa belajar dalam perusahaan karena karyawan merupakan modal perusahaan untuk mencapai pertumbuhan dalam jangka panjang.
4.Pihak UD. Yumna Makassar hendaknya mengevaluasi produk barang cacat dan meningkatkan inovasi dalam bisnisnya. Meskipun masih ternilai baik dari tahun sebelumnya namun jumlah produk barang yang cacat masih tercatat dalam setiap tahunnya.
Ketersediaan
| SS20170051 | 51/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
51/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
