Tradisi Mallanca pada Masyarakat Bugis di Tinjau dari Pendidikan Islam (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Pattiro Riolo Kec. SibulueKab. Bone)
Saadillah Mursyid/02.13.1070 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk meberikan gambaran pelaksanaan tradisi
Mallanca pada masyarakat Desa Pattiro Riolo Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone
dengan tujuan untuk mengetahui pandangan pendidikan Islam terhadap tradisi
Mallanca pada masyarakat Desa Pattiro Riolo Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone.
Untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan tersebut, penulis
menggunakan metode library research dan field research. Dengan menggunakan
pendekatan normatif, sosiologis dan kebudayaan serta Instrumen penelitian penulis
gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dalam
penelitian ini adalah pengolahan secara kualitatif yaitu data diolah dengan bertolak
dari teori-teori untuk mendapatkan kejelasan pada masalah, baik data yang terdapat di
lapangan maupun yang terdapat pada kepustakaan serta teknik analisis data yang
penulis gunakan dengan teknik analisis yang terstruktur.
Hasil penelitian yaitu tradisi Mallanca pada masyarakat Desa Pattiro Riolo
Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone 1) merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap
tahunnya yang bertujuan untuk meminta hujan 2) di laksanakan tiga kali dalam waktu
tiga bulan karna berdasarkan pada tiga sumur tua yang ada di desa Pattiro Riolo yang
berjumlah tiga sumur 3)Pelaksanaan tradisi mallanca di biasanya dilaksanakan pada
bulan-bulan dua yaitu bulan Februari dan ditandai dengan musim buah yaitu buah
durian, rambutan dan langsat. 4) tradisi mallanca di laksanakan dengan cara mengadu
kekuatan betis antar peserta baik dari peserta dalam daerah maupun luar daerah 5)
dari segi akhlak memang tidak dibenarkan dalam Islam karna tradisi mallanca ini
dalam permainanya menyebabkan cidera pada pelakunya karna saling mangadu
kekuatan betis dengan menyepak atau menendang kaki lawan dengan keras. 6) dari
segi tujuan lainnya tradisi mallanca adalah untuk mempererat tali silaturahim dengan
kerabat maupun yang jauh serta dengan masyarakat luar daerah.
A. Simpulan
Berdasarkan dari beberpa pendapat informan yang telah dikemukakan
sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. tradisi mallanca di Desa Pattiro Riolo Kec.Sibulue Kab. Bone yaitu:
1).dilaksanakan pada setiap tahunnya dan pelaksanaanya ditandai dengan
musim buah 2).pelaksanaan tradisi mallanca bertujuan untuk meminta hujan
serta menjalin silaturahmi antar kerabat ataupun masyarakat luar
3).Dilaksanakan pada tiga sumur tua yang ada di Desa Pattiro Riolo dan
dilaksanakan tiga kali dalam tiga bulan yang dimana bulan pertama
dilaksanakan di sumur tua pertama atau yang berada di dusun pertama dan
bulan kedua di sumur kedua di dusun kedua dan ketiga di dusun ketiga.
2. Tradisi mallanca dalam tinjauan pendidikan Islam bahwa dari segi akhlak
memang tidak dibenarkan karna saling menyakiti antar peserta dan
menyebabkan cidera seperti keseleo, bengkak, ataupun memar-memar di
bagian betis dan dalam segi akidah masyarakat tetap percaya bahwa segala
rezeki yang di berikan adalah pemberian Allah swt. dan di samping itu dalam
tujuan tertentu tradisi ini memiliki tujuan yang bernilai positif yaitu untuk
mempererat silaturahmi antar masyarakat dan keluarga yang jauh.
B. Implikasi
Islam sangat menghargai kesehatan dan keselamatan manusia dan tradisi
mallanca ini dengan saling menyepak betis lawan dan mengakibatkan luka memar,
keseleo, dan bengkak merupakan tindakan yang tidak benar karna bisa saja kita
melihat bahwa tidak ada dendam peserta ketika melakukannya akan tetapi hati
seorang manusia tidak bisa untuk ditebak.
Dengan tetap bertahannya tradisi mallanca ini penulis menyarankan bahwa
agar terus dilakukan pendekatan dan pendampingan kepada masyarakat khususnya
bagi tokoh –tokoh agama yang ada di sana .
Mallanca pada masyarakat Desa Pattiro Riolo Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone
dengan tujuan untuk mengetahui pandangan pendidikan Islam terhadap tradisi
Mallanca pada masyarakat Desa Pattiro Riolo Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone.
Untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan tersebut, penulis
menggunakan metode library research dan field research. Dengan menggunakan
pendekatan normatif, sosiologis dan kebudayaan serta Instrumen penelitian penulis
gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dalam
penelitian ini adalah pengolahan secara kualitatif yaitu data diolah dengan bertolak
dari teori-teori untuk mendapatkan kejelasan pada masalah, baik data yang terdapat di
lapangan maupun yang terdapat pada kepustakaan serta teknik analisis data yang
penulis gunakan dengan teknik analisis yang terstruktur.
Hasil penelitian yaitu tradisi Mallanca pada masyarakat Desa Pattiro Riolo
Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone 1) merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap
tahunnya yang bertujuan untuk meminta hujan 2) di laksanakan tiga kali dalam waktu
tiga bulan karna berdasarkan pada tiga sumur tua yang ada di desa Pattiro Riolo yang
berjumlah tiga sumur 3)Pelaksanaan tradisi mallanca di biasanya dilaksanakan pada
bulan-bulan dua yaitu bulan Februari dan ditandai dengan musim buah yaitu buah
durian, rambutan dan langsat. 4) tradisi mallanca di laksanakan dengan cara mengadu
kekuatan betis antar peserta baik dari peserta dalam daerah maupun luar daerah 5)
dari segi akhlak memang tidak dibenarkan dalam Islam karna tradisi mallanca ini
dalam permainanya menyebabkan cidera pada pelakunya karna saling mangadu
kekuatan betis dengan menyepak atau menendang kaki lawan dengan keras. 6) dari
segi tujuan lainnya tradisi mallanca adalah untuk mempererat tali silaturahim dengan
kerabat maupun yang jauh serta dengan masyarakat luar daerah.
A. Simpulan
Berdasarkan dari beberpa pendapat informan yang telah dikemukakan
sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. tradisi mallanca di Desa Pattiro Riolo Kec.Sibulue Kab. Bone yaitu:
1).dilaksanakan pada setiap tahunnya dan pelaksanaanya ditandai dengan
musim buah 2).pelaksanaan tradisi mallanca bertujuan untuk meminta hujan
serta menjalin silaturahmi antar kerabat ataupun masyarakat luar
3).Dilaksanakan pada tiga sumur tua yang ada di Desa Pattiro Riolo dan
dilaksanakan tiga kali dalam tiga bulan yang dimana bulan pertama
dilaksanakan di sumur tua pertama atau yang berada di dusun pertama dan
bulan kedua di sumur kedua di dusun kedua dan ketiga di dusun ketiga.
2. Tradisi mallanca dalam tinjauan pendidikan Islam bahwa dari segi akhlak
memang tidak dibenarkan karna saling menyakiti antar peserta dan
menyebabkan cidera seperti keseleo, bengkak, ataupun memar-memar di
bagian betis dan dalam segi akidah masyarakat tetap percaya bahwa segala
rezeki yang di berikan adalah pemberian Allah swt. dan di samping itu dalam
tujuan tertentu tradisi ini memiliki tujuan yang bernilai positif yaitu untuk
mempererat silaturahmi antar masyarakat dan keluarga yang jauh.
B. Implikasi
Islam sangat menghargai kesehatan dan keselamatan manusia dan tradisi
mallanca ini dengan saling menyepak betis lawan dan mengakibatkan luka memar,
keseleo, dan bengkak merupakan tindakan yang tidak benar karna bisa saja kita
melihat bahwa tidak ada dendam peserta ketika melakukannya akan tetapi hati
seorang manusia tidak bisa untuk ditebak.
Dengan tetap bertahannya tradisi mallanca ini penulis menyarankan bahwa
agar terus dilakukan pendekatan dan pendampingan kepada masyarakat khususnya
bagi tokoh –tokoh agama yang ada di sana .
Ketersediaan
| ST20170234 | 234/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
234/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
