Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah Gaya Hidup Hedonis (Studi Siswa Kelas IX A SMPN 2 Awangpone)
Hasriani/02.13.1020 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai Peranan Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Mencegah Gaya Hidup Hedonis di SMPN 2 Awangpone. Hal penting yang
dikaji dalam skripsi ini yakni, bagaimana gaya hidup hedonis SMPN 2 Awangpone,
faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya gaya hidup hedonis pada siswa dan upaya
guru pendidikan agama Islam dalam mencegah gaya hidup hedonis pada siswa kelas
IXA SMPN 2 Awangpone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik yakni wawancara
(interview), dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh diolah dengan teknik
metode kualitatif, Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian di lokasi dapat diketahui bahwa masih terdapat
siswa di SMPN 2 Awangpone yang berperilaku hedonis. Karena masih ada siswa
yang berperilaku kurang baik seperti main HP saat pembelajaran berlangsung, masih
ada siswa yang bergaul yang tidak sesuai aturan, seperti sering mengganggu
temannya, sering terlambat dan membolos. Dalam hal ini perilaku yang ada pada
siswa yang semata-mata untuk mencari kesenangan sesaat. faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya gaya hidup hedonis pada siswa SMPN 2 Awangpone yaitu
(a) Sikap individualisme yang dimiliki siswa karena adanya mementingkan diri
sendiri. (b) Adanya sikap materialistis yang dipengaruhi faktor kesombongan dan
perekonomian yang tinggi sehingga siswa mudah mengikuti perkembangan zaman.
(c) Kurangnya dorongan terhadap siswa dalam melakukan pekerjaan dan sering
menunda-nunda waktu. (d) Sikap pergaulan bebas muncul karena adanya faktor luar.
(e) Kurangnya bimbingan atau didikan dalam menabung sehingga siswa menjadi
boros. (f) Kurangnya pemahaman tentang fungsi manusia sebagai makhluk sosial. (g)
Adanya pengaruh dari orang lain tentang penampilan. (h) Adanya faktor perbedaan
pada guru dan siswa. Upaya guru pendidikan agama Islam dalam mencegah gaya
hidup hedonis pada siswa SMPN 2 Awangpone yaitu (a) Mendekatkan diri kepada
Allah swt. (b) Menanamkan pola hidup sederhana pada siswa. (c) Memberikan
pemahaman kepada siswa tentang pentingnya kerja keras serta memberikan contoh.
(d) Kerja sama guru dan orang tua dalam membina anak dalam menabung. (e)
Menanamkan sifat syukur kepada siswa dengan memberikan arahan. (f) Memberikan
pemahaman yang baik dalam bergaul antar sesama. (g) Menasehati siswa dengan baik
agar tidak mudah iri hati. (h) Memberi pemahaman terhadap siswa tentang contoh
teladan yang baik.
Dengan adanya solusi-solusi yang diberikan oleh pihak sekolah itu sangat
membantu untuk memperbaiki keadaan atau gaya hidup hedonis yang dilakukan oleh
siswa di SMPN 2 Awangpone, jadi para guru dan siswa merasa aman antara satu
dengan yang lainnya, sehingga tidak ada gaya hidup hedonis yang dilakukan kembali
oleh siswa di SMPN 2 Awangpone.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka
penulis dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Gaya hidup hedonis pada siswa SMPN 2 Awangpone dapat diketahui bahwa
masih terdapat siswa di SMPN 2 Awangpone yang berperilaku hedonis.
Karena masih ada siswa yang berperilaku kurang baik seperti main HP saat
pembelajaran berlangsung, masih ada siswa yang bergaul yang tidak sesuai
aturan, berkelahi di sekolah dan sering terlambat dan membolos. Dalam hal
ini perilaku yang ada pada siswa SMPN 2 Awangpone yang semata-mata
untuk mencari kesenangan sesaat.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya gaya hidup hedonis pada siswa
SMPN 2 Awangpone Desa Jaling, Kec. Awangpone, Kab. Bone. Yaitu: (a)
Sikap individualisme yang dimiliki siswa karena adanya faktor egois atau
mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain, (b) Sikap
materialistis karena adanya faktor kesombongan dan perekonomian yang
tinggi sehingga siswa mudah mengikuti perkembangan zaman, (c) Sikap
pemalas yang dimiliki siswa karena kurangnya dorongan terhadap siswa
dalam melakukan pekerjaan, (d) Sikap pergaulan bebas muncul karena
adanya faktor luar sehingga siswa mudah bergaul secara bebas dan mengikuti
perilaku teman yang tidak sekolah seperti merokok dan berkelahi, (e) Sikap
konsumtif atau boros muncul karena kurangnya bimbingan atau didikan
dalam menabung, (f) Sikap egois seperti kurangnya pemahaman tentang
fungsi manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama
lain, (g) Sikap mementingkan penampilan dari pada pelajaran muncul karena
adanya pengaruh dari orang lain sehingga siswa mudah melihat serta
mengikuti pakaian modern, (h) Sikap diskriminasi muncul karena adanya
faktor perbedaan pada guru dan siswa.
3. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah Gaya Hidup Hedonis
pada Siswa SMPN 2 Awangpone Desa Jaling, Kec. Awangpone, Kab. Bone.
Yaitu: (a) Mendekatkan diri kepada Allah seperti membaca doa sebelum
belajar dan salam, (b) Menanamkan pola hidup sederhana pada siswa yaitu
dengan memberikan pemahaman serta contoh pola hidup sederhana kepada
siswa, (c) Memberikan pemahaman tentang pentingnya kerja keras serta
memberikan contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, (d) Tidak
konsumtif yaitu memberikan nasehat, adanya kerja sama guru dan orang tua
dalam membina anak dalam menabung serta menanamkan pola hidup
sederhana, (e) Menanamkan sifat syukur kepada siswa seperti memberikan
arahan terus menerus kepada siswa agar selalu bersyukur atas apa yang
diberikan Allah swt, (f) Memilih teman yang baik seperti memberikan
pemahaman yang baik dalam bergaul antar sesama, seperti saling menghargai
atau menghormati dan saling tolong menolong, (g) Selalu menasehati dan
memotivasi siswa dengan baik agar siswa agar tidak mudah iri hati serta tidak
menghalalkan suatu cara dalam bersaing, (h) Memberikan contoh teladan
yang baik bagi siswa serta orang tua dituntut untuk bertindak memberikan
contoh teladan yang baik.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka di bawah ini akan diuraikan
implikasi. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini
yaitu sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada seluruh guru, khususnya guru PAI di SMP Negeri 2
Awangpone hendaknya selalu berupaya dalam mencegah timbulnya gaya
hidup hedonis agar dapat menghasilkan siswa yang berakhlak dan berprestasi.
2. Permasalahan yang ada di dunia pendidikan dapat terselesaikan ketika para
pemerhati pendidikan bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan yang
lebih baik, Untuk pihak sekolah agar kiranya menambah jumlah guru PAI
karena guru PAI di SMP Negeri 2 Awangpone hanya memiliki satu orang
guru, semakin banyak guru PAI akan semakin kecil kemungkinan timbulnya
gaya hidup hedonis pada siswa.
3. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan gaya hidup hedonis pada siswa.
dalam Mencegah Gaya Hidup Hedonis di SMPN 2 Awangpone. Hal penting yang
dikaji dalam skripsi ini yakni, bagaimana gaya hidup hedonis SMPN 2 Awangpone,
faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya gaya hidup hedonis pada siswa dan upaya
guru pendidikan agama Islam dalam mencegah gaya hidup hedonis pada siswa kelas
IXA SMPN 2 Awangpone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik yakni wawancara
(interview), dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh diolah dengan teknik
metode kualitatif, Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian di lokasi dapat diketahui bahwa masih terdapat
siswa di SMPN 2 Awangpone yang berperilaku hedonis. Karena masih ada siswa
yang berperilaku kurang baik seperti main HP saat pembelajaran berlangsung, masih
ada siswa yang bergaul yang tidak sesuai aturan, seperti sering mengganggu
temannya, sering terlambat dan membolos. Dalam hal ini perilaku yang ada pada
siswa yang semata-mata untuk mencari kesenangan sesaat. faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya gaya hidup hedonis pada siswa SMPN 2 Awangpone yaitu
(a) Sikap individualisme yang dimiliki siswa karena adanya mementingkan diri
sendiri. (b) Adanya sikap materialistis yang dipengaruhi faktor kesombongan dan
perekonomian yang tinggi sehingga siswa mudah mengikuti perkembangan zaman.
(c) Kurangnya dorongan terhadap siswa dalam melakukan pekerjaan dan sering
menunda-nunda waktu. (d) Sikap pergaulan bebas muncul karena adanya faktor luar.
(e) Kurangnya bimbingan atau didikan dalam menabung sehingga siswa menjadi
boros. (f) Kurangnya pemahaman tentang fungsi manusia sebagai makhluk sosial. (g)
Adanya pengaruh dari orang lain tentang penampilan. (h) Adanya faktor perbedaan
pada guru dan siswa. Upaya guru pendidikan agama Islam dalam mencegah gaya
hidup hedonis pada siswa SMPN 2 Awangpone yaitu (a) Mendekatkan diri kepada
Allah swt. (b) Menanamkan pola hidup sederhana pada siswa. (c) Memberikan
pemahaman kepada siswa tentang pentingnya kerja keras serta memberikan contoh.
(d) Kerja sama guru dan orang tua dalam membina anak dalam menabung. (e)
Menanamkan sifat syukur kepada siswa dengan memberikan arahan. (f) Memberikan
pemahaman yang baik dalam bergaul antar sesama. (g) Menasehati siswa dengan baik
agar tidak mudah iri hati. (h) Memberi pemahaman terhadap siswa tentang contoh
teladan yang baik.
Dengan adanya solusi-solusi yang diberikan oleh pihak sekolah itu sangat
membantu untuk memperbaiki keadaan atau gaya hidup hedonis yang dilakukan oleh
siswa di SMPN 2 Awangpone, jadi para guru dan siswa merasa aman antara satu
dengan yang lainnya, sehingga tidak ada gaya hidup hedonis yang dilakukan kembali
oleh siswa di SMPN 2 Awangpone.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka
penulis dapat mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Gaya hidup hedonis pada siswa SMPN 2 Awangpone dapat diketahui bahwa
masih terdapat siswa di SMPN 2 Awangpone yang berperilaku hedonis.
Karena masih ada siswa yang berperilaku kurang baik seperti main HP saat
pembelajaran berlangsung, masih ada siswa yang bergaul yang tidak sesuai
aturan, berkelahi di sekolah dan sering terlambat dan membolos. Dalam hal
ini perilaku yang ada pada siswa SMPN 2 Awangpone yang semata-mata
untuk mencari kesenangan sesaat.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya gaya hidup hedonis pada siswa
SMPN 2 Awangpone Desa Jaling, Kec. Awangpone, Kab. Bone. Yaitu: (a)
Sikap individualisme yang dimiliki siswa karena adanya faktor egois atau
mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain, (b) Sikap
materialistis karena adanya faktor kesombongan dan perekonomian yang
tinggi sehingga siswa mudah mengikuti perkembangan zaman, (c) Sikap
pemalas yang dimiliki siswa karena kurangnya dorongan terhadap siswa
dalam melakukan pekerjaan, (d) Sikap pergaulan bebas muncul karena
adanya faktor luar sehingga siswa mudah bergaul secara bebas dan mengikuti
perilaku teman yang tidak sekolah seperti merokok dan berkelahi, (e) Sikap
konsumtif atau boros muncul karena kurangnya bimbingan atau didikan
dalam menabung, (f) Sikap egois seperti kurangnya pemahaman tentang
fungsi manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama
lain, (g) Sikap mementingkan penampilan dari pada pelajaran muncul karena
adanya pengaruh dari orang lain sehingga siswa mudah melihat serta
mengikuti pakaian modern, (h) Sikap diskriminasi muncul karena adanya
faktor perbedaan pada guru dan siswa.
3. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah Gaya Hidup Hedonis
pada Siswa SMPN 2 Awangpone Desa Jaling, Kec. Awangpone, Kab. Bone.
Yaitu: (a) Mendekatkan diri kepada Allah seperti membaca doa sebelum
belajar dan salam, (b) Menanamkan pola hidup sederhana pada siswa yaitu
dengan memberikan pemahaman serta contoh pola hidup sederhana kepada
siswa, (c) Memberikan pemahaman tentang pentingnya kerja keras serta
memberikan contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, (d) Tidak
konsumtif yaitu memberikan nasehat, adanya kerja sama guru dan orang tua
dalam membina anak dalam menabung serta menanamkan pola hidup
sederhana, (e) Menanamkan sifat syukur kepada siswa seperti memberikan
arahan terus menerus kepada siswa agar selalu bersyukur atas apa yang
diberikan Allah swt, (f) Memilih teman yang baik seperti memberikan
pemahaman yang baik dalam bergaul antar sesama, seperti saling menghargai
atau menghormati dan saling tolong menolong, (g) Selalu menasehati dan
memotivasi siswa dengan baik agar siswa agar tidak mudah iri hati serta tidak
menghalalkan suatu cara dalam bersaing, (h) Memberikan contoh teladan
yang baik bagi siswa serta orang tua dituntut untuk bertindak memberikan
contoh teladan yang baik.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka di bawah ini akan diuraikan
implikasi. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini
yaitu sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada seluruh guru, khususnya guru PAI di SMP Negeri 2
Awangpone hendaknya selalu berupaya dalam mencegah timbulnya gaya
hidup hedonis agar dapat menghasilkan siswa yang berakhlak dan berprestasi.
2. Permasalahan yang ada di dunia pendidikan dapat terselesaikan ketika para
pemerhati pendidikan bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan yang
lebih baik, Untuk pihak sekolah agar kiranya menambah jumlah guru PAI
karena guru PAI di SMP Negeri 2 Awangpone hanya memiliki satu orang
guru, semakin banyak guru PAI akan semakin kecil kemungkinan timbulnya
gaya hidup hedonis pada siswa.
3. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan gaya hidup hedonis pada siswa.
Ketersediaan
| ST20170221 | 221/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
221/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
