Kontribusi SD IT (Islam Terpadu) Rabbani dalam Penerapan Metode Talaqqi dalam Menghafal Al-Qur’an
Agus Syam/02.13.1131 - Personal Name
Skripsi ini membahas “Kontribusi SD IT (Islam Terpadu) Rabbani dalam Penerapan Metode Talaqqi dalam Menghafal Al-Qur’an”. Dengan permasalahan sebagai berikut; bagaimana penerapan metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur’an di SD IT(Islam Terpadu) Rabbani, apa faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan metode talaqqi dalam menghafal al-Qur’an di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani dan bagaimana solusi dalam menghadapi kendala penerapan metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur’an.
Penulis melakukan pendekatan teologis normative, pendekatan pedagogis dan pendekatan psikologis serta melakukan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif qualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi, penyajian data (display data) dan tahap kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian dari peneliti terkait kontribusi SD IT (Islam Terpadu) Rabbani dalam penerapan metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur’an yakni 1) Penerapan metode talaqqi di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani dilaksanakan dengan mengacu pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran berupa kegiatan pendahuluan dengan terlebih dahulu melaksanakan pengelolaan peserta didik yang bertujuan untuk memberikan motivasi belajar dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan benar terhadap peserta didik. Dalam proses penerapan metode talaqqi ini dilaksanakan pula melalui beberapa tahapan, tahapan tersebut terdiri dari tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan evaluasi. 2) Faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan metode talaqqi di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani. Adapun faktor penghambat penerapan metode talaqqi di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani diantaranya yaitu: malas, tidak sabar, tidak bisa mengatur waktu, dan sering lupa. Adapun faktor pendukung dalam penerapan metode talaqqi di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani diantaranya yaitu: sarana dan prasarana yang memadai, semangat dan motivasi oleh pendidik terhadap peserta didiknya, kedisiplinan, tingkat partisipasi kehadiran pendidik dan peserta didik, waktu (situasi dan kondisi) yang stabil serta pendidik yang profesional. 3) Solusi dalam menghadapi kendala dalam penerapan metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur’an di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani yaitu: Niat yang benar dan ikhlas, mengulang hafalan secara teratur, motivasi dari pendidik dan peserta didik serta lingkungan yang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur’an di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani ternyata sudah berhasil, karena peserta didik sudah merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut.
A.Simpulan
Setelah mengadakan penelitian mengenai kontribusi SD IT (Islam Terpadu) Rabbani dalam penerapan metode talaqqi, maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1.Menghafal Al-Qur’an pada umumnya dilakukan cara menambah hafalan dan mengulang hafalan. Aktivitas menghafal Al-Qur’an pada peserta didik tidak terlepas dari bimbingan pendidik dan pendampingan yang dilakukan orang tua, agar memperoleh hasil yang optimal. Bimbingan pendidik secara langsung dalam menghafal Al-Qur’an pada peserta didik secara berhadapan dinamakan talaqqi. Metode ini terinspirasi dari pengajaran malaikat Jibril as. dalam membacakan ayat al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw. dengan tartil (berdasarkan tajwid yang baik dan benar). Adapun metode talaqqi yang digunakan di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani Watampone yaitu metode talaqqi digunakan dalam mengajarkan mulok tahfidz untuk menghindari kekeliruan dan kesalahan dalam mengucapkan huruf-huruf Al-Qur’an. Dengan cara ini pendidik dapat mencontohkan cara mengucapkan makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), mencontohkan bunyi huruf atau ayat Al-Qur’an, sehingga peserta didik dapat langsung menirukan huruf-huruf atau ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan oleh pendidik.
2.Faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan metode talaqqi di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani Watampone. Adapun faktor penghambat dalam dalam penerapan metode talaqqi diantaranya: malas, tidak sabar, tidak bisa mengatur waktu dan sering lupa. Adapun faktor pendukung dalam penerapan metode talaqqi diantaranya: peran intelegensi peserta didik, sarana dan prasarana yang memadai, semangat dan motivasi oleh pendidik dan peserta didik serta harus istiqamah.
3.Solusi dalam menghadapi kendala dalam penerapan metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur’an di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani Watampone yaitu diantaranya: mengajarkan peserta didik agar memilki niat yang benar dan ikhlas, selalu mengulang-ulang hafalan secara teratur dan memotivasi diri sendiri (peserta didik).
B.Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan implikasi. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1.Kepada kepala sekolah agar lebih membangun dan meningkatkan program pembelajaran mulok tahfidz dalam menghafal Al-Qur’an agar dapat mencetak peserta didik ahlul Qur’an (keluarga Allah dan hamba pilihannya) yang lancar, baik dan benar.
2.Kepada pendidik agar dapat meningkatkan mutu pengajarannya kepada peserta didik, disiplin dan terus memotivasi peserta didik agar dapat menjaga kelancaran hafalan al-Qur’annya dengan sungguh-sungguh serta kelak dapat menjadi peserta didik yang mampu mengamalkan apa yang telah didapatkannya.
3.Kepada peserta didik harus lebih bersemangat dalam menghafal Al-Qur’an dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar kelak dapat menjadi peserta didik yang bisa diharapkan oleh semua pihak sebagai penerus perjuangan Islam serta mampu mengerjakan apa yang telah diperolehnya dalam menghafal dan mengkaji Al-Qur’an.
Penulis melakukan pendekatan teologis normative, pendekatan pedagogis dan pendekatan psikologis serta melakukan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif qualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi, penyajian data (display data) dan tahap kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian dari peneliti terkait kontribusi SD IT (Islam Terpadu) Rabbani dalam penerapan metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur’an yakni 1) Penerapan metode talaqqi di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani dilaksanakan dengan mengacu pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran berupa kegiatan pendahuluan dengan terlebih dahulu melaksanakan pengelolaan peserta didik yang bertujuan untuk memberikan motivasi belajar dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan benar terhadap peserta didik. Dalam proses penerapan metode talaqqi ini dilaksanakan pula melalui beberapa tahapan, tahapan tersebut terdiri dari tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan evaluasi. 2) Faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan metode talaqqi di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani. Adapun faktor penghambat penerapan metode talaqqi di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani diantaranya yaitu: malas, tidak sabar, tidak bisa mengatur waktu, dan sering lupa. Adapun faktor pendukung dalam penerapan metode talaqqi di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani diantaranya yaitu: sarana dan prasarana yang memadai, semangat dan motivasi oleh pendidik terhadap peserta didiknya, kedisiplinan, tingkat partisipasi kehadiran pendidik dan peserta didik, waktu (situasi dan kondisi) yang stabil serta pendidik yang profesional. 3) Solusi dalam menghadapi kendala dalam penerapan metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur’an di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani yaitu: Niat yang benar dan ikhlas, mengulang hafalan secara teratur, motivasi dari pendidik dan peserta didik serta lingkungan yang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur’an di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani ternyata sudah berhasil, karena peserta didik sudah merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut.
A.Simpulan
Setelah mengadakan penelitian mengenai kontribusi SD IT (Islam Terpadu) Rabbani dalam penerapan metode talaqqi, maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1.Menghafal Al-Qur’an pada umumnya dilakukan cara menambah hafalan dan mengulang hafalan. Aktivitas menghafal Al-Qur’an pada peserta didik tidak terlepas dari bimbingan pendidik dan pendampingan yang dilakukan orang tua, agar memperoleh hasil yang optimal. Bimbingan pendidik secara langsung dalam menghafal Al-Qur’an pada peserta didik secara berhadapan dinamakan talaqqi. Metode ini terinspirasi dari pengajaran malaikat Jibril as. dalam membacakan ayat al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw. dengan tartil (berdasarkan tajwid yang baik dan benar). Adapun metode talaqqi yang digunakan di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani Watampone yaitu metode talaqqi digunakan dalam mengajarkan mulok tahfidz untuk menghindari kekeliruan dan kesalahan dalam mengucapkan huruf-huruf Al-Qur’an. Dengan cara ini pendidik dapat mencontohkan cara mengucapkan makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), mencontohkan bunyi huruf atau ayat Al-Qur’an, sehingga peserta didik dapat langsung menirukan huruf-huruf atau ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan oleh pendidik.
2.Faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan metode talaqqi di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani Watampone. Adapun faktor penghambat dalam dalam penerapan metode talaqqi diantaranya: malas, tidak sabar, tidak bisa mengatur waktu dan sering lupa. Adapun faktor pendukung dalam penerapan metode talaqqi diantaranya: peran intelegensi peserta didik, sarana dan prasarana yang memadai, semangat dan motivasi oleh pendidik dan peserta didik serta harus istiqamah.
3.Solusi dalam menghadapi kendala dalam penerapan metode talaqqi dalam menghafal Al-Qur’an di SD IT (Islam Terpadu) Rabbani Watampone yaitu diantaranya: mengajarkan peserta didik agar memilki niat yang benar dan ikhlas, selalu mengulang-ulang hafalan secara teratur dan memotivasi diri sendiri (peserta didik).
B.Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan implikasi. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1.Kepada kepala sekolah agar lebih membangun dan meningkatkan program pembelajaran mulok tahfidz dalam menghafal Al-Qur’an agar dapat mencetak peserta didik ahlul Qur’an (keluarga Allah dan hamba pilihannya) yang lancar, baik dan benar.
2.Kepada pendidik agar dapat meningkatkan mutu pengajarannya kepada peserta didik, disiplin dan terus memotivasi peserta didik agar dapat menjaga kelancaran hafalan al-Qur’annya dengan sungguh-sungguh serta kelak dapat menjadi peserta didik yang mampu mengamalkan apa yang telah didapatkannya.
3.Kepada peserta didik harus lebih bersemangat dalam menghafal Al-Qur’an dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar kelak dapat menjadi peserta didik yang bisa diharapkan oleh semua pihak sebagai penerus perjuangan Islam serta mampu mengerjakan apa yang telah diperolehnya dalam menghafal dan mengkaji Al-Qur’an.
Ketersediaan
| ST20170112 | 112/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
112/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
