Pengaruh Manajemen Sarana Mobiler Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II.
Nurdiana/02.12.3144 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang pengaruh manajemen sarana mobiler
pembelajaran terhadap minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui manajemen sarana mobiler pembelajaran, minat belajar
siswa dan pengaruh manajemen sarana mobiler pembelajaran terhadap minat belajar
siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II.
Untuk memperoleh data dari masalah di atas, penulis menggunakan metode
Field Research
(lapangan) dengan melakukan observasi, dokumentasi, dan
penyebaran angket. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan
metode kuantitatif (statistik) untuk mendeskripsikan penelitian tentang manajemen
sarana mobiler pembelajaran, minat belajar siswa dan pengaruh manajemen sarana
mobiler pembelajaran terhadap minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II.
Selanjutnya, dalam menganalisis data, penulis melakukan pengujian independensi
antara dua faktor dengan menggunakan statistik uji regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
manajemen sarana mobiler
pembelajaran di SD Inpres 12/79 Cellu II adalah cukup baik. Hal ini sesuai dengan
hasil analisis jawaban angket semua responden mengenai manajemen sarana mobiler
pembelajaran, rata-rata jawaban responden adalah 56. Angka 56 tersebut berada pada
kategori cukup baik. Sedangkan minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II
adalah cukup baik. Hal ini sesuai dengan hasil analisis jawaban angket semua
responden mengenai minat belajar siswa, rata-rata jawaban responden adalah 58.
Angka 58 tersebut berada pada kategori cukup baik.
Berdasarkan hasil analisis secara deskriptif dapat dikatakan bahwa ada
pengaruh antara manajemen sarana mobiler pembelajaran terhadap minat belajar
siswa dengan kuat hubungan antara dua variabel itu sebesar 0,428. Dari nilai Rxy
yang diperoleh sebanyak 0,65, maka selanjutnya dikonsultasikan pada tabel
interpretasi yang besarnya antara 0,40 – 0,70 yang masuk dalam kategori sedang atau
cukup. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
manajemen sarana mobiler pembelajaran dan minat belajar siswa di SD Inpres 12/79
Cellu II.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Manajemen sarana mobiler pembelajaran di SD Inpres 12/79 Cellu dapat
dikatakan cukup baik. Karena rata-rata jawaban angket para responden
diperoleh nilai 56. Angka 56 berada pada kategori cukup baik.
2. Minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu dapat dikatakan cukup baik.
Karena rata-rata jawaban angket para responden diperoleh nilai 58. Angka 58
berada pada kategori cukup baik.
3. Berdasarkan hasil analisis secara deskriptif dapat dikatakan bahwa ada
pengaruh antara manajemen sarana mobiler pembelajaran (variabel X) terhadap
minat belajar siswa (variabel Y) dengan kuat hubungan antara dua variable itu
sebesar 0,65. Dari nilai Rxy yang diperoleh sebanyak 0,65, maka selanjutnya
dikonsultasikan pada tabel interpretasi yang besarnya antara 0,40 – 0,70 yang
masuk dalam kategori sedang atau cukup. Hal ini menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima. Melihat dari manajemen sarana mobiler pembelajaran
yang cukup baik akan menghasilkan minat belajar siswa yang berdampak pada
meningkatnya minat belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di
kelas. Adapun hasil dari pengolahan dan analisis dari hasil peneliti di SD Inpres
12/79 Cellu II bahwa manajemen sarana mobiler pembelajaran yang ada,
perencanaan barang sarana mobiler (sarana yang dapat bergerak, seperti meja
dan bangku) pembelajaran dipandang sebagai bagian integral dari usaha
peningkatan kualitas belajar mengajar, pengadaan barang sesuai dengan
anggaran yang disediakan, menyediakan semua keperluan barang atau sarana
pembelajaran berdasarkan hasil perencanaan untuk menunjang kegiatan agar
efektif dan efisien, pengadaan sarana pendidikan didasarkan atas kesepakatan
dan keputusan bersama dengan pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan,
melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar sarana pembelajaran selalu
dalam kondisi baik dan siap pakai, semua barang inventarsis dicatat dalam buku
induk barang inventaris dan buku golongan barang inventaris, pengguna sarana
pendidikan di sekolah ikut bertanggung jawab dalam pemeliharaannya, sarana
pembelajaran di sekolah yang sudah tidak layak pakai akan dihapuskan,
sehingga dapat diketahui bahwa dengan adanya manajemen sarana mobiler
pembelajaran yang baik dapat memberikan pengaruh positif terhadap siswa
dalam meningkatkan minat belajarnya dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
Dengan hasil analisis dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara manajemen sarana
mobiler pembelajaran dengan minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka dapat disarankan sebagai berikut:
1. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini mengenai pengaruh manajemen sarana
mobiler pembelajaran terhadap terhadap minat belajar siswa berada dalam
kategori cukup baik, maka saran saya sebagai penulis, manajemen sarana
mobiler pembelajaran yang berlaku di SD Inpres 12/79 Cellu II masih perlu
ditingkatkan lagi agar minat belajar siswa juga bisa lebih baik lagi.
2. Untuk mencapai mutu pendidikan yang optimal, hendaknya untuk pihak
sekolah khususnya pendidik agar lebih mengembangkan dan meningkatkan
minat belajar siswa. Dengan meningkatnya minat belajar siswa, siswa juga ikut
terdorong untuk menjadi lebih giat lagi dalam belajar.
3. Untuk penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan manajemen sarana mobiler
pembelajaran dan minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II.
pembelajaran terhadap minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui manajemen sarana mobiler pembelajaran, minat belajar
siswa dan pengaruh manajemen sarana mobiler pembelajaran terhadap minat belajar
siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II.
Untuk memperoleh data dari masalah di atas, penulis menggunakan metode
Field Research
(lapangan) dengan melakukan observasi, dokumentasi, dan
penyebaran angket. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan
metode kuantitatif (statistik) untuk mendeskripsikan penelitian tentang manajemen
sarana mobiler pembelajaran, minat belajar siswa dan pengaruh manajemen sarana
mobiler pembelajaran terhadap minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II.
Selanjutnya, dalam menganalisis data, penulis melakukan pengujian independensi
antara dua faktor dengan menggunakan statistik uji regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
manajemen sarana mobiler
pembelajaran di SD Inpres 12/79 Cellu II adalah cukup baik. Hal ini sesuai dengan
hasil analisis jawaban angket semua responden mengenai manajemen sarana mobiler
pembelajaran, rata-rata jawaban responden adalah 56. Angka 56 tersebut berada pada
kategori cukup baik. Sedangkan minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II
adalah cukup baik. Hal ini sesuai dengan hasil analisis jawaban angket semua
responden mengenai minat belajar siswa, rata-rata jawaban responden adalah 58.
Angka 58 tersebut berada pada kategori cukup baik.
Berdasarkan hasil analisis secara deskriptif dapat dikatakan bahwa ada
pengaruh antara manajemen sarana mobiler pembelajaran terhadap minat belajar
siswa dengan kuat hubungan antara dua variabel itu sebesar 0,428. Dari nilai Rxy
yang diperoleh sebanyak 0,65, maka selanjutnya dikonsultasikan pada tabel
interpretasi yang besarnya antara 0,40 – 0,70 yang masuk dalam kategori sedang atau
cukup. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
manajemen sarana mobiler pembelajaran dan minat belajar siswa di SD Inpres 12/79
Cellu II.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Manajemen sarana mobiler pembelajaran di SD Inpres 12/79 Cellu dapat
dikatakan cukup baik. Karena rata-rata jawaban angket para responden
diperoleh nilai 56. Angka 56 berada pada kategori cukup baik.
2. Minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu dapat dikatakan cukup baik.
Karena rata-rata jawaban angket para responden diperoleh nilai 58. Angka 58
berada pada kategori cukup baik.
3. Berdasarkan hasil analisis secara deskriptif dapat dikatakan bahwa ada
pengaruh antara manajemen sarana mobiler pembelajaran (variabel X) terhadap
minat belajar siswa (variabel Y) dengan kuat hubungan antara dua variable itu
sebesar 0,65. Dari nilai Rxy yang diperoleh sebanyak 0,65, maka selanjutnya
dikonsultasikan pada tabel interpretasi yang besarnya antara 0,40 – 0,70 yang
masuk dalam kategori sedang atau cukup. Hal ini menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima. Melihat dari manajemen sarana mobiler pembelajaran
yang cukup baik akan menghasilkan minat belajar siswa yang berdampak pada
meningkatnya minat belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di
kelas. Adapun hasil dari pengolahan dan analisis dari hasil peneliti di SD Inpres
12/79 Cellu II bahwa manajemen sarana mobiler pembelajaran yang ada,
perencanaan barang sarana mobiler (sarana yang dapat bergerak, seperti meja
dan bangku) pembelajaran dipandang sebagai bagian integral dari usaha
peningkatan kualitas belajar mengajar, pengadaan barang sesuai dengan
anggaran yang disediakan, menyediakan semua keperluan barang atau sarana
pembelajaran berdasarkan hasil perencanaan untuk menunjang kegiatan agar
efektif dan efisien, pengadaan sarana pendidikan didasarkan atas kesepakatan
dan keputusan bersama dengan pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan,
melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar sarana pembelajaran selalu
dalam kondisi baik dan siap pakai, semua barang inventarsis dicatat dalam buku
induk barang inventaris dan buku golongan barang inventaris, pengguna sarana
pendidikan di sekolah ikut bertanggung jawab dalam pemeliharaannya, sarana
pembelajaran di sekolah yang sudah tidak layak pakai akan dihapuskan,
sehingga dapat diketahui bahwa dengan adanya manajemen sarana mobiler
pembelajaran yang baik dapat memberikan pengaruh positif terhadap siswa
dalam meningkatkan minat belajarnya dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
Dengan hasil analisis dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara manajemen sarana
mobiler pembelajaran dengan minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka dapat disarankan sebagai berikut:
1. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini mengenai pengaruh manajemen sarana
mobiler pembelajaran terhadap terhadap minat belajar siswa berada dalam
kategori cukup baik, maka saran saya sebagai penulis, manajemen sarana
mobiler pembelajaran yang berlaku di SD Inpres 12/79 Cellu II masih perlu
ditingkatkan lagi agar minat belajar siswa juga bisa lebih baik lagi.
2. Untuk mencapai mutu pendidikan yang optimal, hendaknya untuk pihak
sekolah khususnya pendidik agar lebih mengembangkan dan meningkatkan
minat belajar siswa. Dengan meningkatnya minat belajar siswa, siswa juga ikut
terdorong untuk menjadi lebih giat lagi dalam belajar.
3. Untuk penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan manajemen sarana mobiler
pembelajaran dan minat belajar siswa di SD Inpres 12/79 Cellu II.
Ketersediaan
| STAR20160265 | 265/2016 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
265/2016
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2016
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
