Skripsi ini membahas tentang Urgensi Penerapan Metode Inquiry Terbimbing
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam di
SMP Negeri Satap 3 Cina. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan
metode inquiry terbimbing di SMP Negeri Satap 3 Cina dan untuk mendeskripsikan
kontribusi dari penerapan metode inquiry terbimbing dalam mata pelajaran
pendidikan agama Islam khususnya di kelas VII.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yang menjadi
sumber data atau informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, 1 guru PAI, 22
siswa kelas VII A. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi yang terkait dengan urgensi penerapan metode inquiry
terbimbing dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan yakni, bahwa penerapan
metode inquiry terbimbing di SMP Negeri Satap 3 Cina khususnya di kelas VII A
sudah diterapkan secara maksimal semenjak adanya pengalihan kurikulum KTSP
2006 ke kurikulum 2013. Dalam penerapan metode inquiry terbimbing juga
memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun
kontribusi yang dimaksud yakni: kontribusi dalam kemandirian belajar siswa,
kontribusi dalam kemampuan berpikir siswa dan kontribusi dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa.
Oleh sebab itu, melihat dari kontribusi yang dihasilkan maka sebaiknya di
SMP Negeri Satap 3 Cina harus terus menerapkan dan terus menggunakan metode
inquiry terbimbing dalam proses pembelajaran.
A. Simpulan
1. Penerapan metode inquiry terbimbing dalam bidang studi pendidikan agama
Islam di SMP Negeri Satap 3 Cina sudah diterapkan dalam proses
pembelajaran khususnya pada kelas VII, metode inquiry terbimbing
diterapkan setelah adanya pengalihan kurikulum 2006 ke kurikulum 2013. Hal
tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang menekankan siswa untuk
berpikir secara kritis, mandiri dalam memecahkan masalah serta proses
pembelajaran serta siswa lebih aktif dibandingkan guru. Guru hanyalah
sebagai pembimbing, memberikan pengarahan dan sebagai fasilitator dalam
proses pembelajaran.
Dalam penggunaan metode inquiry terbimbing masih banyak kendala dan
kekurangan yang sering dihadapi siswa maupun guru sehingga perlu adanya
perbaikan dan evaluasi agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara
maksimal.
2. Kontribusi penerapan metode inquiry terbimbing memberikan kontribusi yang
sangat besar dalam 3 hal yakni: kemandirian belajar siswa, kemampuan
berpikir siswa dan dalam hal motivasi belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dan setelah memperhatikan
hasil-hasilnya. Maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Khususnya untuk guru PAI, kiranya untuk memperhatikan masalah penilaian
yang sering dialami ketika dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang
harus berlandaskan kurikulum 2013, agar kiranya dalam melakukan penilaian
secara objective serta berlandaskan dengan kurikulum yang berlaku.
2. Untuk guru agar dapat mempertahankan atau dapat mengembangkan lagi
metode inquiry terbimbing, karena dengan menerapkan metode terbimbing
siswa dapat meningkatkan hasil belajar nya.
3. Untuk guru agar kiranya lebih piawai dalam menggunakan komunikasi
efektif, yang artinya bahwa guru harus menyelipkan bahasa yang mudah
dipahami oleh siswa.
4. Untuk siswa, agar selalu meningkatkan hasil belajar nya baik yang berupa
nilai atau perubahan-perubahan yang positif yang dihasilkan dari proses
pembelajaran nya, agar dapat mencapai prestasi yang dicita-cita kan.

ST20180007

07/2018

Perpustakaan Pusat

Tersedia