Urgensi Kompetensi Kepribadian Guru dalam Mengcegah Kenakalan Siswa di SMA PGRI 1 Watampone
Ria Armelia/02.12.1099 - Personal Name
Skripsi ini berjudul “Urgensi Kompetensi Kepribadian Guru dalam
Mencegah Kenakalan Siswa di SMA PGRI 1 watampone”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bentuk bentuk kenakalan yang terjadi di SMA PGRI
1 Watampone serta peranan guru disekolah tersebut dalam mengcegah kenakalan
Siswa yang terjadi di SMA PGRI 1 watampone.
Untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan tersebut, penulis
menggunakan metode field research yang bersifat lapangan yakni pengumpulan
data dengan datang secara langsung ke lokasi penelitian dan metode Library
Research yakni pengumpulan data dari berbagai macam literatur, dan buku yang
berkaitan dengan judul skripsi. bertujuan untuk memperoleh data primer dan
skunder yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data dari hasil observasi,
wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara induktif yaitu
mengambil beberapa fakta yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal
yang besifat umum dan deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat
umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kenakalan remaja yang
terjadi di SMA PGRI 1 Watampone, terbagi atas dua yaitu kenakalan termasuk
dalam kategori kenakalan ringan kenakalan yang masih dalam batas wajar tidak
sampai berurusan dengan kepolisian, namun sifatnya mengganggu keamanan dan
ketentraman orang lain seperti terlambat, tidak mengikuti pelajaran melainkan
berkumpuldikantin, membuat coteran didinding, tidak mengerjakan tugas, dan
membuat keributan saat proses pembelajaran sedang berlangsung dan kenakalan
berat yaitu kenakalan siswa yang membuat pihak sekolah harus menghubungi
orang tua siswa seperti tidak pernah datang kesekolah, berkelahi, dan merokok.
Kepribadian seorang guru yang menarik , luwes, disiplin, dan berwibawa
dapat menarik perhatian remaja untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat
merugikan dirinya sendiri dan orang lain, hal ini terbukti dari terjalinnya
hubungan baik dan akrab antara guru dan siswa maupun kepala sekolah dan siswa
di SMA PGRI 1 Watampone.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan dilanjutkan dengan penganalisaan dan
penafsiran data yang telah penulis lakukan tentang urgensi kompetensi
kepribadian guru dalam mencagah kenakalan remaja di SMA PGRI 1
Watampone, dengan selesainya seluruh pembahasan skripsi ini maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ternyata bentuk-bentuk kenakalan remaja di SMA PGRI 1
Watamponetergolong kedalam dua bagian yaitu kenakalan ringan
dan kenakalan berat kenakalan tersebut dapat menganggu
keamanan dan ketentraman orang lain, dan sebagian besar
kenakalan yang terjadi di SMA PGRI 1 Watampone
termasukdalam kategori kenakalan ringan.
2. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam pembinaan
moral remaja SMA PGRI 1 Watampone, utamanya remaja yang
bermasalah dan untuk mencagah kenakalan remaja sebagian besar
guru di SMA PGRI 1 Watampone,melakukan pendekatan dengan
siswa melalui cara:
1. Selalu mendampingi remaja, memberikan pelajaran moral,
nasehat serta hukuman yang mendidik.
2. Memberikan bimbingan
3. Mencegah remaja melakukan tindakan yang
merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diutarakan pada pada penulisan skripssi ini,
dalam rangka mencegah kenakalan remaja adalah:
1. Kepada seluruh guru, khususnya yang ada di SMA PGRI 1
Watampone untuk tetap menjaga hubungan baik yang selama ini
terjalin antar guru dan siswa.
2. Diharapkan agar orang tua turut andil sebagai pendidik utama dalam
hal pembinaan moral remaja. Dalam hubungan keluarga hendaknya
disadari oleh para orang tua, bahwa yang diperluan anak bukan hanya
gizi tetapi juga kasih sayang,pendidikan agama sejak dini dirumah,
serta penanaman budi pekerti yang baik melalui prilaku positif yang
dapat dicontoh oleh anak dalam pembentukan kepribadiannya
3. Untuk remaja agar kiranyaberhati-hati dalam bergaul dan tetap
menjadikan ajara agama islam sebagai pedoman hidup sehingga
mampu melindungi diri dari perbuatan-perbuatan yang merudikan diri
sendiri, orang tua,dan masyarakat
4. Bagi peneliti berikutnya, yang berminat mengangkat tema yang sama,
untuk lebih difokuskan pada pemecahan masalah moralitas dikalangan
remaja, selain itu kajian pustaka dan analisi data bisa lebih diperluas
dan dipertajam, sehinggan diperoleh hasil penelitian
Mencegah Kenakalan Siswa di SMA PGRI 1 watampone”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bentuk bentuk kenakalan yang terjadi di SMA PGRI
1 Watampone serta peranan guru disekolah tersebut dalam mengcegah kenakalan
Siswa yang terjadi di SMA PGRI 1 watampone.
Untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan tersebut, penulis
menggunakan metode field research yang bersifat lapangan yakni pengumpulan
data dengan datang secara langsung ke lokasi penelitian dan metode Library
Research yakni pengumpulan data dari berbagai macam literatur, dan buku yang
berkaitan dengan judul skripsi. bertujuan untuk memperoleh data primer dan
skunder yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data dari hasil observasi,
wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara induktif yaitu
mengambil beberapa fakta yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal
yang besifat umum dan deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat
umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kenakalan remaja yang
terjadi di SMA PGRI 1 Watampone, terbagi atas dua yaitu kenakalan termasuk
dalam kategori kenakalan ringan kenakalan yang masih dalam batas wajar tidak
sampai berurusan dengan kepolisian, namun sifatnya mengganggu keamanan dan
ketentraman orang lain seperti terlambat, tidak mengikuti pelajaran melainkan
berkumpuldikantin, membuat coteran didinding, tidak mengerjakan tugas, dan
membuat keributan saat proses pembelajaran sedang berlangsung dan kenakalan
berat yaitu kenakalan siswa yang membuat pihak sekolah harus menghubungi
orang tua siswa seperti tidak pernah datang kesekolah, berkelahi, dan merokok.
Kepribadian seorang guru yang menarik , luwes, disiplin, dan berwibawa
dapat menarik perhatian remaja untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat
merugikan dirinya sendiri dan orang lain, hal ini terbukti dari terjalinnya
hubungan baik dan akrab antara guru dan siswa maupun kepala sekolah dan siswa
di SMA PGRI 1 Watampone.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan dilanjutkan dengan penganalisaan dan
penafsiran data yang telah penulis lakukan tentang urgensi kompetensi
kepribadian guru dalam mencagah kenakalan remaja di SMA PGRI 1
Watampone, dengan selesainya seluruh pembahasan skripsi ini maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ternyata bentuk-bentuk kenakalan remaja di SMA PGRI 1
Watamponetergolong kedalam dua bagian yaitu kenakalan ringan
dan kenakalan berat kenakalan tersebut dapat menganggu
keamanan dan ketentraman orang lain, dan sebagian besar
kenakalan yang terjadi di SMA PGRI 1 Watampone
termasukdalam kategori kenakalan ringan.
2. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam pembinaan
moral remaja SMA PGRI 1 Watampone, utamanya remaja yang
bermasalah dan untuk mencagah kenakalan remaja sebagian besar
guru di SMA PGRI 1 Watampone,melakukan pendekatan dengan
siswa melalui cara:
1. Selalu mendampingi remaja, memberikan pelajaran moral,
nasehat serta hukuman yang mendidik.
2. Memberikan bimbingan
3. Mencegah remaja melakukan tindakan yang
merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diutarakan pada pada penulisan skripssi ini,
dalam rangka mencegah kenakalan remaja adalah:
1. Kepada seluruh guru, khususnya yang ada di SMA PGRI 1
Watampone untuk tetap menjaga hubungan baik yang selama ini
terjalin antar guru dan siswa.
2. Diharapkan agar orang tua turut andil sebagai pendidik utama dalam
hal pembinaan moral remaja. Dalam hubungan keluarga hendaknya
disadari oleh para orang tua, bahwa yang diperluan anak bukan hanya
gizi tetapi juga kasih sayang,pendidikan agama sejak dini dirumah,
serta penanaman budi pekerti yang baik melalui prilaku positif yang
dapat dicontoh oleh anak dalam pembentukan kepribadiannya
3. Untuk remaja agar kiranyaberhati-hati dalam bergaul dan tetap
menjadikan ajara agama islam sebagai pedoman hidup sehingga
mampu melindungi diri dari perbuatan-perbuatan yang merudikan diri
sendiri, orang tua,dan masyarakat
4. Bagi peneliti berikutnya, yang berminat mengangkat tema yang sama,
untuk lebih difokuskan pada pemecahan masalah moralitas dikalangan
remaja, selain itu kajian pustaka dan analisi data bisa lebih diperluas
dan dipertajam, sehinggan diperoleh hasil penelitian
Ketersediaan
| ST20160197 | 197/2016 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
197/2016
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2016
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
