Penerapan Full Day School dan Implikasinya terhadap Pembinaan Akhlak siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Rabbani Watampone
Asma Wardani/02.14.1051 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “ Penerapan Full Day School dan Implikasinya
terhadap Pembinaan Akhlak siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Rabbani
Watampone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yaitu Implikasi full day
school terhadap pembinaan akhlak siswa baik dari segi bentuk-bentuk penerapan full
day itu sendiri dan bentuk-bentuk pembinaan akhlak dalam sistem full day school
SDIT Rabbani Watampone.
Untuk memperoleh data dari masalah di atas, penulis menggunakan metode
Library research dan Field research (lapangan) dengan melakukan wawancara
langsung kepada kepala sekolah, guru dan siswa SDIT Rabbani Watampone. Jumlah
sumber data atau informan sejumlah 14 orang kemudian dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan full day school sangat
berpengaruh terhadap pembinaan akhlak siswa. Penerapan full day school di SDIT
Rabbani yang dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan 15.30 WIB dengan
menggunakan perpaduan kurikulum diknas dan pengembangan kurikulum literal,
kurikulum kemenag dan kurikulum yayasan. Penggunaan kurikulum Diknas dapat
dilihat dari tetap diajarkannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai mata
pelajaran inti. Penggunaan kurikulum kemenag dapat dilihat dari pemisahan
kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (Fiqhi dan Hadis). Penggunaan
kurikulum yayasan yang menjadi ciri khas SDIT Rabbani dapat dilihat dari kegiatankegiatan
pembiasaan dan keteladanan.
Adapun bentuk-bentuk pembinaan akhlak di SDIT Rabbani Watampone yaitu
dengan menggunakan sistem pembiasaan, keteladanan dan pemberian nasihat kepada
peserta didik. Implikasi dari penerapan full day terhadap pembinaan akhlak siswa di
SDIT Rabbani adalah Akhlak kepada Allah diwujudkan melalui ketaatan beribadah,
Akhlak kepada manusia diwujudkan melalui kepedulian sosial, Akhlak kepada alam dan
lingkungan diwujudkan melalui kepedulian terhadap lingkungan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di SDIT Rabbani Watampone yang telah
penuliskan uraikan di ba III dengan judul “Penerapan Full Day School dan
Implikasinya terhadap Peningkatan Akhlak Siswa SDIT Rabbani Watampone
kecamatan Tanete Riattang”, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan full day school di SDIT Rabbani dimulai dari pukul 07.00 sampai
dengan 15.30 WIB dengan menggunakan perpaduan kurikulum diknas,
pengembangan kurikulum literal, kurikulum kemenag dan kurikulum yayasan.
Penggunaan kurikulum Diknas dapat dilihat dari tetap diajarkannya mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran inti. Penggunaan
kurikulum kemenag dapat dilishat dari pemisahan kelompok mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (Fiqhi dan Hadis). Penggunaan kurikulum yayasan
yang menjadi ciri khas SDIT Rabbani dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan
pembiasaan dan keteladanan.
2. Bentuk-bentuk pembinaan akhlak siswa di SDIT Rabbani yaitu dengan cara
tetap memperhatikan kebutuhan siswa itu sendiri dengan menggunakan tiga
metode sebagai berikut:
a. Metode pembiasaan adalah metode yang membiasakan siswa berwudhu
sebelum ke sekolah, berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu,
melaksanakan shalat duha, shalat berjama’ah, shalat tepat waktu, mengaji,
menghafal, menutup aurat, berbicara sopan, rapi, disiplin, menjaga
kebersihan dan sebagainya.
b. Metode keteladanan adalah adalah metode yang mana guru mampu
memberikan contoh yang baik kepada siswa, misalnya menutup aurat
sesuai syariat Islam, disiplin, rapi, membuang sampah pada tempatnya,
ramah, tidak membentak dan shalat berjama’ah di masjid.
c. Metode pemberian nasihat adalah metode yang dilakukan guru kepada
siswa yang disampaikan secara baik dengan tujuan untuk mengajarkan dan
mengarahkan siswa untuk menghindari tindakan yang buruk dan
membimbingnya melakukan tindakan yang baik.
3. Implikasi full day school di SDIT Rabbani terwujud pada tiga akhlak yaitu
sebagai berikut:
a. Akhlak kepada Allah diwujudkan melalui ketaatan beribadah, senantiasa
berdoa, shalat berjama’ah, menjadi imam shalat bagi laki-laki, menutup
aurat, menghafal al-Qur’an dan sebagainya.
b. Akhlak kepada manusia diwujudkan melalui kepedulian sosial, disiplin,
bekerjasama, sopan santun, saling menghargai, meminta maaf jika salah,
bertanggung jawab, tidak membeda-bedakan teman, jujur dan sebagainya.
c. Akhlak kepada alam dan lingkungan diwujudkan melalui kepedulian
terhadap lingkungan, menjaga kebersihan, kerapian, tidak merusak sarana
dan prasarana, membuang sampah pada tempatnya dan sebagainya.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan kesimpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran penulis dalam pembahasan skripsi ini
sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk terus mengembangkan sistem full
day school agar berjalan lebih optimal dan banyak memberikan kontribusi
positif lainnya.
2. Diharapkan pula agar memiliki sepenuhnya tenaga pendidik yang sesuai
dengan jurusannya, karena bidang ilmu yang diajarkan harus sesuai dengan
latar belakang pendidikannya untuk mencapai hasil yang benar-benar
maksimal dan sebagai bentuk profesionalisme.
3. Untuk pendidik selalu berusaha mengambangkan metode-metode dalam
mengajar yang mampu menghidupkan suasana kelas, profesionalisme dalam
mengajar, serta keterampilan dalam mengajar dan memaksimalkan kerjasama
dengan orangtua untuk mengetahui perkembangan anak.
4. Kepada orangtua diharapkan tidak lepas tangan dari anak. Karena orangtua
harus tetap memperhatikan perkembangan anak dilingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat, serta tetap menjaga kerjasama dengan guru.
5. Siswa diharapkan tidak berputus asa dalam menempuh pendidikan, tidak
merasa rendah dari teman-teman yang lain karena perbedaan derajat dan
sebagainya.
terhadap Pembinaan Akhlak siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Rabbani
Watampone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yaitu Implikasi full day
school terhadap pembinaan akhlak siswa baik dari segi bentuk-bentuk penerapan full
day itu sendiri dan bentuk-bentuk pembinaan akhlak dalam sistem full day school
SDIT Rabbani Watampone.
Untuk memperoleh data dari masalah di atas, penulis menggunakan metode
Library research dan Field research (lapangan) dengan melakukan wawancara
langsung kepada kepala sekolah, guru dan siswa SDIT Rabbani Watampone. Jumlah
sumber data atau informan sejumlah 14 orang kemudian dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan full day school sangat
berpengaruh terhadap pembinaan akhlak siswa. Penerapan full day school di SDIT
Rabbani yang dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan 15.30 WIB dengan
menggunakan perpaduan kurikulum diknas dan pengembangan kurikulum literal,
kurikulum kemenag dan kurikulum yayasan. Penggunaan kurikulum Diknas dapat
dilihat dari tetap diajarkannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai mata
pelajaran inti. Penggunaan kurikulum kemenag dapat dilihat dari pemisahan
kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (Fiqhi dan Hadis). Penggunaan
kurikulum yayasan yang menjadi ciri khas SDIT Rabbani dapat dilihat dari kegiatankegiatan
pembiasaan dan keteladanan.
Adapun bentuk-bentuk pembinaan akhlak di SDIT Rabbani Watampone yaitu
dengan menggunakan sistem pembiasaan, keteladanan dan pemberian nasihat kepada
peserta didik. Implikasi dari penerapan full day terhadap pembinaan akhlak siswa di
SDIT Rabbani adalah Akhlak kepada Allah diwujudkan melalui ketaatan beribadah,
Akhlak kepada manusia diwujudkan melalui kepedulian sosial, Akhlak kepada alam dan
lingkungan diwujudkan melalui kepedulian terhadap lingkungan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di SDIT Rabbani Watampone yang telah
penuliskan uraikan di ba III dengan judul “Penerapan Full Day School dan
Implikasinya terhadap Peningkatan Akhlak Siswa SDIT Rabbani Watampone
kecamatan Tanete Riattang”, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan full day school di SDIT Rabbani dimulai dari pukul 07.00 sampai
dengan 15.30 WIB dengan menggunakan perpaduan kurikulum diknas,
pengembangan kurikulum literal, kurikulum kemenag dan kurikulum yayasan.
Penggunaan kurikulum Diknas dapat dilihat dari tetap diajarkannya mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran inti. Penggunaan
kurikulum kemenag dapat dilishat dari pemisahan kelompok mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (Fiqhi dan Hadis). Penggunaan kurikulum yayasan
yang menjadi ciri khas SDIT Rabbani dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan
pembiasaan dan keteladanan.
2. Bentuk-bentuk pembinaan akhlak siswa di SDIT Rabbani yaitu dengan cara
tetap memperhatikan kebutuhan siswa itu sendiri dengan menggunakan tiga
metode sebagai berikut:
a. Metode pembiasaan adalah metode yang membiasakan siswa berwudhu
sebelum ke sekolah, berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu,
melaksanakan shalat duha, shalat berjama’ah, shalat tepat waktu, mengaji,
menghafal, menutup aurat, berbicara sopan, rapi, disiplin, menjaga
kebersihan dan sebagainya.
b. Metode keteladanan adalah adalah metode yang mana guru mampu
memberikan contoh yang baik kepada siswa, misalnya menutup aurat
sesuai syariat Islam, disiplin, rapi, membuang sampah pada tempatnya,
ramah, tidak membentak dan shalat berjama’ah di masjid.
c. Metode pemberian nasihat adalah metode yang dilakukan guru kepada
siswa yang disampaikan secara baik dengan tujuan untuk mengajarkan dan
mengarahkan siswa untuk menghindari tindakan yang buruk dan
membimbingnya melakukan tindakan yang baik.
3. Implikasi full day school di SDIT Rabbani terwujud pada tiga akhlak yaitu
sebagai berikut:
a. Akhlak kepada Allah diwujudkan melalui ketaatan beribadah, senantiasa
berdoa, shalat berjama’ah, menjadi imam shalat bagi laki-laki, menutup
aurat, menghafal al-Qur’an dan sebagainya.
b. Akhlak kepada manusia diwujudkan melalui kepedulian sosial, disiplin,
bekerjasama, sopan santun, saling menghargai, meminta maaf jika salah,
bertanggung jawab, tidak membeda-bedakan teman, jujur dan sebagainya.
c. Akhlak kepada alam dan lingkungan diwujudkan melalui kepedulian
terhadap lingkungan, menjaga kebersihan, kerapian, tidak merusak sarana
dan prasarana, membuang sampah pada tempatnya dan sebagainya.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan kesimpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran penulis dalam pembahasan skripsi ini
sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk terus mengembangkan sistem full
day school agar berjalan lebih optimal dan banyak memberikan kontribusi
positif lainnya.
2. Diharapkan pula agar memiliki sepenuhnya tenaga pendidik yang sesuai
dengan jurusannya, karena bidang ilmu yang diajarkan harus sesuai dengan
latar belakang pendidikannya untuk mencapai hasil yang benar-benar
maksimal dan sebagai bentuk profesionalisme.
3. Untuk pendidik selalu berusaha mengambangkan metode-metode dalam
mengajar yang mampu menghidupkan suasana kelas, profesionalisme dalam
mengajar, serta keterampilan dalam mengajar dan memaksimalkan kerjasama
dengan orangtua untuk mengetahui perkembangan anak.
4. Kepada orangtua diharapkan tidak lepas tangan dari anak. Karena orangtua
harus tetap memperhatikan perkembangan anak dilingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat, serta tetap menjaga kerjasama dengan guru.
5. Siswa diharapkan tidak berputus asa dalam menempuh pendidikan, tidak
merasa rendah dari teman-teman yang lain karena perbedaan derajat dan
sebagainya.
Ketersediaan
| ST20180137 | 137/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
137/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
