Urgensi Penerapan Metode Mau’izhah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah pada Masyarakat Panyiwi Kac. Cenrana Kab. Bone.
Siarma/02.14.1043 - Personal Name
Skripsi ini membahas Urgensi Penerapan Metode mau’izhah dalam
Pendidikan Keluarga di Desa Panyiwi. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penerapan metode mau’izhah dalam pendidikan keluarga di Desa
Panyiwi dan untuk memetakan kendala-kendala penerapan metode mau’izhah dalam
pendidikan keluarga di Desa Panyiwi.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yang menjadi
sumber data atau informan dalam penelitian ini berjumlah 6 (enam) warga Desa
Panyiwi. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode wawancara langsung
kepada masyarakat Desa Panyiwi terkait dengan penerapan metode mau’izhah dalam
pendidikan keluarga.
Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan secara keseluruhan bahwa
masyarakat di Desa Panyiwi sebagian orang tua telah melaksanakan kewajibannya
dengan menerapkan metede mau’izhah dan sebagian pula tidak. Yang menggunakan
didikan kepada anak dengan cara pemberian nasihat bahwa masih banyak anak yang
melakukan kesalahan yang sama karena anak tersebut tidak mendengar, patuh dan
taat akan kepada orang tua. Untuk itu dalam bemberikan nasihat bukan hanya satu
atau dua kali saja, akan tetapi memberikan nasihat haruslah berulang kali agar nasihat
tersebut melekat dan selalu diingat anak. Memberikan nasihat kepada anak yang tidak
taat dan patuh kepada orang tua tidak menutup kemungkinan bahwa anak akan
merubah tingkah lakunya, tidak mengulang kembali kesalahannya jika nasihat
tersebut selalu diberikan dan diperdengarkan orang tua. Karena dalam menanamkan
sebuah pendidikan haruslah berulang kali agar melekat pada si pendengar dan dalam
penerapan metode mau’izhah terdapat aspek-aspek di dalamnya seperti aspek ibadah,
akhlak dan aqidah. Adapun faktor pendukungnya adalah kesadaran orang tau dalam
melaksanakan metode mau’izhah bahwa orang tua harus membekali anaknya dengan
pendidikan agama maka salah satu caranya adalah memberikan nasihat yang dimulai
dari lingkungan rumah. Adapun faktor penghambat yang dihadapi seperti anak yang
tidak mendengar nasihat orang tua, tidak patuh dan taat pada orang tua, bahkan ada
anak yang sampai melawan perkataan orang tuanya. Kurangnya kesadaran anak akan
pentingnya nasihat tersebut untuk mengubah perilakunya menjadi lebih baik.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan, maka penulis dapat
mengemukakan simpulan dari hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan
yaitu:
1. Metode mau’izhah di Desa Panyiwi sebagian orang tua telah menerapkan
metode tersebut akan tetapi dalam penerapannya masih banyak pula anak
yang tidak mendengar akan nasihat orang tuanya sehingga perilaku yang
kurang baik dan kesalahan-kesalahan yang ditimbulkan anak tetap
terulang kembali dikarenakan anak tersebut tidak mendengar, tidak patuh
dan taat kepada orang tua. Terlebih lagi masih ada anak ketika orang tua
menasihatinya anak tersebut melawan perkataan orang tuanya. Sebagian
pula anak mendengarkan akan tetapi tidak mengaplikasikan dalam
kehidupannya karena anak mengirah bahwa nasihat yang diberikan orang
tua hanyalah sebagai ocehan saja, perilaku tersebut dikarenakan
kurangnya pengetahuan anak akan pentingnya nasihat untuk mengubah
perilakunya. Karena itu, diperlukan didikan dengan metode mau’izhah
dengan menggunakan aspek-aspek seperti, aspek ibadah, akhlak, dan
aqidah. Namun terdapat pula ada anak yang mendengarkan nasihat orang
tua, ketika orang tua memberikan nasihat secara berulang kali.
2. Faktor-faktor yang dihadapi oleh orang tua dalam menerapkan metode
mau’izhah, dalam hal faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor
pendukungnya Seperti kesadaran orang tua dalam melaksanakan metode
mau’izhah, terjalin hubungan yang harmonis antara kedua orang tua.
Kemudian yang menjadi faktor penghambatnya seperti masih banyak anak
yang tidak mendengar nasihar orang tua, tidak patuh dan taat, dan bahkan
ada yang membantah perintah orang tuanya.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan, maka penulis
menyarankan:
1. Untuk masyarakat khususnya yang sudah menikah di Desa Panyiwi, bagi
orang tua harus selalu memberikan nasihat-nasihat kepada anaknya, agar
kesalahan tersebut tidak sampai diulanginya, dan perilaku buruk anak
dapat diubahnya menjadi lebih baik.
2. Untuk orang tua yang mempunyai anak yang sangat susah menerima
nasihat dikarenakan anaknya yang tidak patuh dan taat terhadap perintah
orang tua, maka sebagai orang tua jangan pernah lengah dan bosan
memberikan nasihat kepada anak, dan berilah nasihat tersebut secara
berulang kali. Karena yang jika berulang kali akan membekas pada diri
anak.
Pendidikan Keluarga di Desa Panyiwi. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penerapan metode mau’izhah dalam pendidikan keluarga di Desa
Panyiwi dan untuk memetakan kendala-kendala penerapan metode mau’izhah dalam
pendidikan keluarga di Desa Panyiwi.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yang menjadi
sumber data atau informan dalam penelitian ini berjumlah 6 (enam) warga Desa
Panyiwi. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode wawancara langsung
kepada masyarakat Desa Panyiwi terkait dengan penerapan metode mau’izhah dalam
pendidikan keluarga.
Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan secara keseluruhan bahwa
masyarakat di Desa Panyiwi sebagian orang tua telah melaksanakan kewajibannya
dengan menerapkan metede mau’izhah dan sebagian pula tidak. Yang menggunakan
didikan kepada anak dengan cara pemberian nasihat bahwa masih banyak anak yang
melakukan kesalahan yang sama karena anak tersebut tidak mendengar, patuh dan
taat akan kepada orang tua. Untuk itu dalam bemberikan nasihat bukan hanya satu
atau dua kali saja, akan tetapi memberikan nasihat haruslah berulang kali agar nasihat
tersebut melekat dan selalu diingat anak. Memberikan nasihat kepada anak yang tidak
taat dan patuh kepada orang tua tidak menutup kemungkinan bahwa anak akan
merubah tingkah lakunya, tidak mengulang kembali kesalahannya jika nasihat
tersebut selalu diberikan dan diperdengarkan orang tua. Karena dalam menanamkan
sebuah pendidikan haruslah berulang kali agar melekat pada si pendengar dan dalam
penerapan metode mau’izhah terdapat aspek-aspek di dalamnya seperti aspek ibadah,
akhlak dan aqidah. Adapun faktor pendukungnya adalah kesadaran orang tau dalam
melaksanakan metode mau’izhah bahwa orang tua harus membekali anaknya dengan
pendidikan agama maka salah satu caranya adalah memberikan nasihat yang dimulai
dari lingkungan rumah. Adapun faktor penghambat yang dihadapi seperti anak yang
tidak mendengar nasihat orang tua, tidak patuh dan taat pada orang tua, bahkan ada
anak yang sampai melawan perkataan orang tuanya. Kurangnya kesadaran anak akan
pentingnya nasihat tersebut untuk mengubah perilakunya menjadi lebih baik.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan, maka penulis dapat
mengemukakan simpulan dari hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan
yaitu:
1. Metode mau’izhah di Desa Panyiwi sebagian orang tua telah menerapkan
metode tersebut akan tetapi dalam penerapannya masih banyak pula anak
yang tidak mendengar akan nasihat orang tuanya sehingga perilaku yang
kurang baik dan kesalahan-kesalahan yang ditimbulkan anak tetap
terulang kembali dikarenakan anak tersebut tidak mendengar, tidak patuh
dan taat kepada orang tua. Terlebih lagi masih ada anak ketika orang tua
menasihatinya anak tersebut melawan perkataan orang tuanya. Sebagian
pula anak mendengarkan akan tetapi tidak mengaplikasikan dalam
kehidupannya karena anak mengirah bahwa nasihat yang diberikan orang
tua hanyalah sebagai ocehan saja, perilaku tersebut dikarenakan
kurangnya pengetahuan anak akan pentingnya nasihat untuk mengubah
perilakunya. Karena itu, diperlukan didikan dengan metode mau’izhah
dengan menggunakan aspek-aspek seperti, aspek ibadah, akhlak, dan
aqidah. Namun terdapat pula ada anak yang mendengarkan nasihat orang
tua, ketika orang tua memberikan nasihat secara berulang kali.
2. Faktor-faktor yang dihadapi oleh orang tua dalam menerapkan metode
mau’izhah, dalam hal faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor
pendukungnya Seperti kesadaran orang tua dalam melaksanakan metode
mau’izhah, terjalin hubungan yang harmonis antara kedua orang tua.
Kemudian yang menjadi faktor penghambatnya seperti masih banyak anak
yang tidak mendengar nasihar orang tua, tidak patuh dan taat, dan bahkan
ada yang membantah perintah orang tuanya.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan, maka penulis
menyarankan:
1. Untuk masyarakat khususnya yang sudah menikah di Desa Panyiwi, bagi
orang tua harus selalu memberikan nasihat-nasihat kepada anaknya, agar
kesalahan tersebut tidak sampai diulanginya, dan perilaku buruk anak
dapat diubahnya menjadi lebih baik.
2. Untuk orang tua yang mempunyai anak yang sangat susah menerima
nasihat dikarenakan anaknya yang tidak patuh dan taat terhadap perintah
orang tua, maka sebagai orang tua jangan pernah lengah dan bosan
memberikan nasihat kepada anak, dan berilah nasihat tersebut secara
berulang kali. Karena yang jika berulang kali akan membekas pada diri
anak.
Ketersediaan
| ST20180142 | 142/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
142/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
