Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Kepribadian Muslim Siswa di SMAN 10 Bone
Astuti Wulandari/02.14.1053 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam
pembinaan kepribadian muslim siswa di SMAN 10 Bone. Tujuan penelitian ini
adalah untuk memperoleh gambaran objektif mengenai peran guru pendidikan agama
Islam di SMAN 10 Bone, bagaimana pembinaan kepribadian muslim siswa di SMAN
10 Bone dan kontribusi guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan kepribadian
muslim sisa di SMAN 10 Bone.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode field research (riset
lapangan), metode yang digunakan dengan jalan melakukan penelitian terhadap objek
yang diteliti dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data
dalam penelitian ini adalah Guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah. Data
penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) pertama peran guru PAI di SMAN
10 Bone sebagai pembimbing, sebagai model dan sebagai penasehat sudah dilakukan
dengan baik namun perlu untuk ditingkatkan lagi karena diketahui bahwa setiap
karakter yang dimiliki oleh siswa pasti berbeda-beda, kemudian dibutuhkan
kesabaran yang penuh karena mengubah sikap, tingkah laku dan akhlak seseorang
sangatlah tidak mudah dan memerlukan waktu yang cukup lama. Dan guru PAI di
SMAN 10 Bone sangat berperan penting dalam membimbing, mengarahkan dan
menasehati siswa agar memiliki sikap berkepribadian muslim. 2) Kedua pembinaan
kepribadian muslim siswa di SMAN 10 Bone baik itu pembentukan pembiasaan,
pembentukan pengertian sikap dan minat maupun pembentukan kerohanian yang
luhur sudah dilaksanakan oleh Guru Pendidikan Agama Islam dengan baik seperti
memberikan pembiasaan menanamkan norma 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan
santun) kepada siswa. Kemudian mengajarkan kepada siswa amalan-amalan yang
dikerjakan dan diucapkan seperti shalat 5 waktu, menepati janji dan senantiasa
membantu orang lain. Serta menciptakan wadah yang dapat menambah wawasan
siswa terutama pengetahuan tentang Islam sehingga terbinalah kepribadian muslim
tersebut. 3) Ketiga Kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan
Kepribadian Muslim Siswa di SMAN 10 Bone sudah dilakukan dengan baik hal itu di
buktikan diantaranya dengan adanya upaya sesuai dengan kurikulum. Yaitu yang
sudah termasuk secara teoritis di materi Pendidikan Agama, misalnya teori tentang
akhlak terhadap orang lain. Kemudian pelaksanaannya diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, kemudian memberikan gambaran kepada siswa bagaimana harus bersikap
dan bertingkah laku sesuai dengan ajaran agamanya. Hal itu akan menjadi kebiasaan,
dan menjadi watak sebagai pribadi muslim serta menyampaikan materi di kelas
kemudian memberikan gambaran/contoh serta mempraktekkannnya misalnya sholat
dzuhur berjama’ah. Dengan demikian, akan membentuk kebiasaan melaksanakan
syari’at dengan ikhlas dan mendorong tumbuhnya kesadaran beribadah kepada Allah
swt.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Peran Guru PAI sebagai pembimbing, sebagai model dan sebagai
penasehat sudah dilakukan dengan baik oleh Guru Pendidikan Agama Islam di
SMAN 10 Bone, namun perlu untuk ditingkatkan lagi karena diketahui bahwa
setiap karakter yang dimiliki oleh siswa pasti berbeda-beda, kemudian dibutuhkan
kesabaran yang penuh karena mengubah sikap, tingkah laku dan akhlak seseorang
sangatlah tidak mudah dan memerlukan waktu yang cukup lama. Dan Guru PAI
di SMAN 10 Bone sangat berperan penting dalam membimbing, mengarahkan
dan menasehati siswa agar memiliki sikap berkepribadian muslim.
2. Pembinaan kepribadian muslim siswa di SMAN 10 Bone baik itu pembentukan
pembiasaan, pembentukan pengertian sikap dan minat maupun pembentukan
kerohanian yang luhur sudah dilaksanakan oleh Guru Pendidikan Agama Islam
dengan baik seperti memberikan pembiasaan menanamkan norma 5 S (senyum,
salam, sapa sopan dan santun) kepada siswa. Kemudian mengajarkan kepada
siswa amalan-amalan yang dikerjakan dan diucapkan seperti shalat 5 waktu,
menepati janji dan senantiasa membantu orang lain. Serta menciptakan wadah
yang dapat menambah wawasan siswa terutama pengetahuan tentang Islam
sehingga terbinalah kepribadian muslim tersebut.
3. Guru Pendidikan Agama Islam sudah memberikan kontribusi dalam pembinaan
kepribadian muslim pada siswa di SMAN 10 Bone hal itu dibuktikan diantaranya
dengan adanya upaya sesuai dengan kurikulum. Yaitu yang sudah termasuk
secara teoritis dimateri Pendidikan Agama, misalnya teori tentang akhlak
terhadap orang lain. Kemudian pelaksanaannya diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, kemudian memberikan gambaran kepada siswa bagaimana harus
bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan ajaran agamanya. Hal itu akan
menjadi kebiasaan, dan menjadi watak sebagai pribadi muslim serta
menyampaikan materi di kelas kemudian memberikan gambaran/contoh serta
mempraktekkannya misalnya shalat dzuhur berjama’ah. Dengan demikian, akan
membentuk kebiasaan melaksanakan syari’at dengan ikhlas dan mendorong
tumbuhnya kesadaran beribadah kepada Allah swt.
B. Implikasi
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua pihak yang berkompeten dalam
Intitusi Pendidikan, dengan rendah hati penulis memberikan saran demikian
terlaksananya pendidikan sekolah yang lebih baik sesuai dengan yang dicita-citakan
di SMAN 10 Bone.
Saran-saran yang dimaksud antara lain:
1. Bagi kepala sekolah, sebagai pimpinan lembaga hendaknya dapat memberikan
motivasi atau dorongan kepada para guru khususnya Guru Pendidikan Agama
Islam untuk selalu meningkatkan kualitas kepribadian yang telah mencerminkan
sifat-sifat keteladanan.
2. Bagi guru PAI, diharapkan untuk selalu meningkatkan perannya sebagai
pembimbing, model/contoh maupun sebagai penasehat agar dapat membina
kepribadian muslim pada siswa.
pembinaan kepribadian muslim siswa di SMAN 10 Bone. Tujuan penelitian ini
adalah untuk memperoleh gambaran objektif mengenai peran guru pendidikan agama
Islam di SMAN 10 Bone, bagaimana pembinaan kepribadian muslim siswa di SMAN
10 Bone dan kontribusi guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan kepribadian
muslim sisa di SMAN 10 Bone.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode field research (riset
lapangan), metode yang digunakan dengan jalan melakukan penelitian terhadap objek
yang diteliti dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data
dalam penelitian ini adalah Guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah. Data
penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) pertama peran guru PAI di SMAN
10 Bone sebagai pembimbing, sebagai model dan sebagai penasehat sudah dilakukan
dengan baik namun perlu untuk ditingkatkan lagi karena diketahui bahwa setiap
karakter yang dimiliki oleh siswa pasti berbeda-beda, kemudian dibutuhkan
kesabaran yang penuh karena mengubah sikap, tingkah laku dan akhlak seseorang
sangatlah tidak mudah dan memerlukan waktu yang cukup lama. Dan guru PAI di
SMAN 10 Bone sangat berperan penting dalam membimbing, mengarahkan dan
menasehati siswa agar memiliki sikap berkepribadian muslim. 2) Kedua pembinaan
kepribadian muslim siswa di SMAN 10 Bone baik itu pembentukan pembiasaan,
pembentukan pengertian sikap dan minat maupun pembentukan kerohanian yang
luhur sudah dilaksanakan oleh Guru Pendidikan Agama Islam dengan baik seperti
memberikan pembiasaan menanamkan norma 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan
santun) kepada siswa. Kemudian mengajarkan kepada siswa amalan-amalan yang
dikerjakan dan diucapkan seperti shalat 5 waktu, menepati janji dan senantiasa
membantu orang lain. Serta menciptakan wadah yang dapat menambah wawasan
siswa terutama pengetahuan tentang Islam sehingga terbinalah kepribadian muslim
tersebut. 3) Ketiga Kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan
Kepribadian Muslim Siswa di SMAN 10 Bone sudah dilakukan dengan baik hal itu di
buktikan diantaranya dengan adanya upaya sesuai dengan kurikulum. Yaitu yang
sudah termasuk secara teoritis di materi Pendidikan Agama, misalnya teori tentang
akhlak terhadap orang lain. Kemudian pelaksanaannya diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, kemudian memberikan gambaran kepada siswa bagaimana harus bersikap
dan bertingkah laku sesuai dengan ajaran agamanya. Hal itu akan menjadi kebiasaan,
dan menjadi watak sebagai pribadi muslim serta menyampaikan materi di kelas
kemudian memberikan gambaran/contoh serta mempraktekkannnya misalnya sholat
dzuhur berjama’ah. Dengan demikian, akan membentuk kebiasaan melaksanakan
syari’at dengan ikhlas dan mendorong tumbuhnya kesadaran beribadah kepada Allah
swt.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Peran Guru PAI sebagai pembimbing, sebagai model dan sebagai
penasehat sudah dilakukan dengan baik oleh Guru Pendidikan Agama Islam di
SMAN 10 Bone, namun perlu untuk ditingkatkan lagi karena diketahui bahwa
setiap karakter yang dimiliki oleh siswa pasti berbeda-beda, kemudian dibutuhkan
kesabaran yang penuh karena mengubah sikap, tingkah laku dan akhlak seseorang
sangatlah tidak mudah dan memerlukan waktu yang cukup lama. Dan Guru PAI
di SMAN 10 Bone sangat berperan penting dalam membimbing, mengarahkan
dan menasehati siswa agar memiliki sikap berkepribadian muslim.
2. Pembinaan kepribadian muslim siswa di SMAN 10 Bone baik itu pembentukan
pembiasaan, pembentukan pengertian sikap dan minat maupun pembentukan
kerohanian yang luhur sudah dilaksanakan oleh Guru Pendidikan Agama Islam
dengan baik seperti memberikan pembiasaan menanamkan norma 5 S (senyum,
salam, sapa sopan dan santun) kepada siswa. Kemudian mengajarkan kepada
siswa amalan-amalan yang dikerjakan dan diucapkan seperti shalat 5 waktu,
menepati janji dan senantiasa membantu orang lain. Serta menciptakan wadah
yang dapat menambah wawasan siswa terutama pengetahuan tentang Islam
sehingga terbinalah kepribadian muslim tersebut.
3. Guru Pendidikan Agama Islam sudah memberikan kontribusi dalam pembinaan
kepribadian muslim pada siswa di SMAN 10 Bone hal itu dibuktikan diantaranya
dengan adanya upaya sesuai dengan kurikulum. Yaitu yang sudah termasuk
secara teoritis dimateri Pendidikan Agama, misalnya teori tentang akhlak
terhadap orang lain. Kemudian pelaksanaannya diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, kemudian memberikan gambaran kepada siswa bagaimana harus
bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan ajaran agamanya. Hal itu akan
menjadi kebiasaan, dan menjadi watak sebagai pribadi muslim serta
menyampaikan materi di kelas kemudian memberikan gambaran/contoh serta
mempraktekkannya misalnya shalat dzuhur berjama’ah. Dengan demikian, akan
membentuk kebiasaan melaksanakan syari’at dengan ikhlas dan mendorong
tumbuhnya kesadaran beribadah kepada Allah swt.
B. Implikasi
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua pihak yang berkompeten dalam
Intitusi Pendidikan, dengan rendah hati penulis memberikan saran demikian
terlaksananya pendidikan sekolah yang lebih baik sesuai dengan yang dicita-citakan
di SMAN 10 Bone.
Saran-saran yang dimaksud antara lain:
1. Bagi kepala sekolah, sebagai pimpinan lembaga hendaknya dapat memberikan
motivasi atau dorongan kepada para guru khususnya Guru Pendidikan Agama
Islam untuk selalu meningkatkan kualitas kepribadian yang telah mencerminkan
sifat-sifat keteladanan.
2. Bagi guru PAI, diharapkan untuk selalu meningkatkan perannya sebagai
pembimbing, model/contoh maupun sebagai penasehat agar dapat membina
kepribadian muslim pada siswa.
Ketersediaan
| ST20180086 | 86/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
96/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
