Urgensi Sikap Keterbukaan Orang Tua dalam Pembinaan Kepribadian Remaja (Studi di Desa Ulo Kec. Tellu Siattinge Kabupaten Bone)
SAMRI/02.11.1012 - Personal Name
Skripsi ini membahas “Urgensi Sikap Keterbukaan Orang Tua dalam
Pembinaan Kepribadian Remaja (Studi di Desa Ulo Kec. Tellu Siattinge
Kabupaten Bone)”. Penelitian ini tujuannya yaitu Untuk menjabarkan upaya yang
dilakukan orang tua dalam membentuk kepribadian remaja di Desa Ulo Kec. Tellu
Siattinge Kab. Bone, dan Untuk mengidentifikasi dampak sikap keterbukaan
orang tua terhadap pembinaan kepribadian remaja di Desa Ulo Kec. Tellu
Siattinge Kab. Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, penulis
menggunakan metode field research (penelitian lapangan), dalam hal ini penulis
terjun langsung ke lapangan dengan melakukan observasi, wawancara kepada
responden yang dianggap mampu memberikan jawaban atas informasi yang
terkait dengan judul skripsi ini. Kemudian akan dipaparkan suatu penelitian yang
menghasilkan data secara deskriptif (penggambaran) yang berupa fakta-fakta
tertulis maupun lisan dari setiap perilaku orang yang dicermati. Penelitian ini
menggunakan pendekatan Pendekatan Teologis-normatif, Paedagogis, dan
Psikologis, dan Pendekatan sosiologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Untuk membina kepribadian remaja
dibutuhkan upaya-upaya yaitu pendidikan keluarga yang memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar, agama dan kepercayaan, nilai-nilai moral,
norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat
berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat dan pola asuh yang tepat bagi
remaja. Dampak dari sikap keterbukaan terhadap pembinaan remaja yaitu
memberikan dampak yang positif dan baik dalam hal Pembinaan keimanan,
Pembinaan ibadah, Pendidikan akhlak, Pembentukan jiwa, Pembentukan
intelektual, Pembinaan kemasyarakatan bagi remaja sehingga dalam kehidupan
seorang remaja dapat terarah dan terhindar dari pergaulan-pergaulan yang sifatnya
merusak dan merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Perlu dipahami bahwa pendidikan tidaklah mungkin dengan penjelasan pengertian
saja akan tetapi perlu membiasakannya untuk melakukan yang baik yang
diharapkan nanti dia akan mempunyai sifat-sifat tersebut dan menjauhi sifat-sifat
tercela.
Namun di sisi lain, meskipun bagaimana usaha yang dilakukan orang tua
dalam pembinaan kepribadian remaja pasti ada beberapa kendala besar yang
dihadapi dan harus dapat mereka taklutkkan adalah menghadapi anak yang sangat
sulit untuk diatur dan kurang mau mendengarkan nasihat dari orang tua karena
mereka yang sudah terpengaruhi oleh lingkungan sekitar, dan kurangnya
komunikasi yang baik antara anak dan orang tua sehingga mengakibatkan adanya
jurang pemisah antara orang tua dan anak.
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisa yang telah penulis uraikan
dalam bab IV mengenai Urgensi Sikap Keterbukaan Orang Tua dalam Pembinaan
Kepribadian Remaja, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Upaya Yang Dilakukan Orang Tua Dalam Membentuk Kepribadian Remaja
Di Desa Ulo Kec. Tellu Siattinge Kab. Bone
a. Pendidikan Keluarga
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting
membentuk pola kepribadian anak, karena di dalam keluarga anak pertama
kali berkenalan dengan nilai dan norma. Pendidikan keluarga memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar, agama dan kepercayaan, nilai-nilai
moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik
untuk dapat berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
b. Pola asuh orang tua merupak an sebuah proses interaksi berkelanjutan yang
menyangkut pemeliharaan, perlindungan dan pengarahan orang tua terhadap
anak dalam rangka perkembangannya. Pola asuh terbagi menjadi 5 macam
yaitu: pola asuh otoriter, Pola Asuh Demokratis, Pola Asuh Temporizer,
Pola Asuh Appeasers, Pola Asuh Permisif yang kesemuanya itu sanga
berperan penting bagi kepribadian remaja.
2. Dampak dari sikap keterbukaan terhadap pembinaan kepribadian remaja yaitu
memberikan dampak yang positif dan baik dalam hal:
a. Pembinaan keimanan bisa dilakukan dengan cara: mengajarkan keyakinan
bahwa Allah senantiasa melihat dan menyertai manusia dimanapun ia
berada; menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasulullah saw. serta
menjadikan Rasulullah, keluarga dan para Sahabatnya sebagai contoh;
b. Pembinaan ibadah dilakukan dengan cara akidah anak tertanam kuat
dalam jiwanya, ia harus disirami dengan air ibadah dengan segala ragam
dan bentuknya. Dengan begitu akidahnya akan tumbuh kokoh dan tegar
dalam menghadapi terpaan badai dan cobaan kehidupan;
c. Pendidikan akhlak bagi remaja harus dimulai sejak anak-anak dan harus
diajarkan dan dibiasakan orang tua di rumah karena pendidikan akhlak ini
akan di gunakan anak sebagai bekal nantinya dalam bergaul dalam
masyarakat;
d. Pembentukan jiwa dilakukan dengan cara memberikan perhatian dan kasih
sayang dalam bentuk langsung yang terasa secara fisik Cara lain
membentuk jiwa anak adalah menyambut mereka dengan penuh
kehangatan;
e. Pembentukan intelektual dengan cara Orangtua harus memotivasi anak
agar semangat mencari dan mencintai ilmu.
f. Pembinaan kemasyarakatan harus sudah dimulai sejak anak kecil
misalnya; mengikut sertakan murid-murid dalam mengumpulkan dana
untuk korban banjir, mengumpulkan sumbangan bertingkah laku dan
beretika sehingga dalam kehidupan seorang remaja dapat terarah dan
terhindar dari pergaulan-pergaulan yang sifatnya merusak dan merugikan
diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
B. Saran
Setelah kesimpulan tersebut diuraikan, maka di bawah ini akan diuraikan
saran-saran. Adapun saran-saran yang dimaksudkan dalam pembahasan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan sejak dini para orang tua menanamkan pengetahuan yang
bermanfaat bagi kehidupan anak di masa depannya. seperti Sikap Keterbukaan
Orang Tua
2. Kepada orang tua bahwa menjalin komunikasi yang baik kepada anak itu sangat
penting karena dengan komunikasi yang baik maka jarak pemisah antara orang
tua dan anak bisa hilang sehingga anak bisa menjadi orang tua sebagai tempat
pertama untuk menyampaikan keluh-kesah yang dialaminya.
3. Kepada seluruh pembaca bahwa Sikap Keterbukaan Orang Tua itu sangat
penting karena berkenaan dengan sikap, etika dan moral serta keterbukaan
remaja sehingga harus terus dibina oleh para orang tua, baik itu dalam lingkup
keluarga, sekolah dan juga masyarakat.
Pembinaan Kepribadian Remaja (Studi di Desa Ulo Kec. Tellu Siattinge
Kabupaten Bone)”. Penelitian ini tujuannya yaitu Untuk menjabarkan upaya yang
dilakukan orang tua dalam membentuk kepribadian remaja di Desa Ulo Kec. Tellu
Siattinge Kab. Bone, dan Untuk mengidentifikasi dampak sikap keterbukaan
orang tua terhadap pembinaan kepribadian remaja di Desa Ulo Kec. Tellu
Siattinge Kab. Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, penulis
menggunakan metode field research (penelitian lapangan), dalam hal ini penulis
terjun langsung ke lapangan dengan melakukan observasi, wawancara kepada
responden yang dianggap mampu memberikan jawaban atas informasi yang
terkait dengan judul skripsi ini. Kemudian akan dipaparkan suatu penelitian yang
menghasilkan data secara deskriptif (penggambaran) yang berupa fakta-fakta
tertulis maupun lisan dari setiap perilaku orang yang dicermati. Penelitian ini
menggunakan pendekatan Pendekatan Teologis-normatif, Paedagogis, dan
Psikologis, dan Pendekatan sosiologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Untuk membina kepribadian remaja
dibutuhkan upaya-upaya yaitu pendidikan keluarga yang memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar, agama dan kepercayaan, nilai-nilai moral,
norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat
berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat dan pola asuh yang tepat bagi
remaja. Dampak dari sikap keterbukaan terhadap pembinaan remaja yaitu
memberikan dampak yang positif dan baik dalam hal Pembinaan keimanan,
Pembinaan ibadah, Pendidikan akhlak, Pembentukan jiwa, Pembentukan
intelektual, Pembinaan kemasyarakatan bagi remaja sehingga dalam kehidupan
seorang remaja dapat terarah dan terhindar dari pergaulan-pergaulan yang sifatnya
merusak dan merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Perlu dipahami bahwa pendidikan tidaklah mungkin dengan penjelasan pengertian
saja akan tetapi perlu membiasakannya untuk melakukan yang baik yang
diharapkan nanti dia akan mempunyai sifat-sifat tersebut dan menjauhi sifat-sifat
tercela.
Namun di sisi lain, meskipun bagaimana usaha yang dilakukan orang tua
dalam pembinaan kepribadian remaja pasti ada beberapa kendala besar yang
dihadapi dan harus dapat mereka taklutkkan adalah menghadapi anak yang sangat
sulit untuk diatur dan kurang mau mendengarkan nasihat dari orang tua karena
mereka yang sudah terpengaruhi oleh lingkungan sekitar, dan kurangnya
komunikasi yang baik antara anak dan orang tua sehingga mengakibatkan adanya
jurang pemisah antara orang tua dan anak.
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisa yang telah penulis uraikan
dalam bab IV mengenai Urgensi Sikap Keterbukaan Orang Tua dalam Pembinaan
Kepribadian Remaja, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Upaya Yang Dilakukan Orang Tua Dalam Membentuk Kepribadian Remaja
Di Desa Ulo Kec. Tellu Siattinge Kab. Bone
a. Pendidikan Keluarga
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting
membentuk pola kepribadian anak, karena di dalam keluarga anak pertama
kali berkenalan dengan nilai dan norma. Pendidikan keluarga memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar, agama dan kepercayaan, nilai-nilai
moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik
untuk dapat berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
b. Pola asuh orang tua merupak an sebuah proses interaksi berkelanjutan yang
menyangkut pemeliharaan, perlindungan dan pengarahan orang tua terhadap
anak dalam rangka perkembangannya. Pola asuh terbagi menjadi 5 macam
yaitu: pola asuh otoriter, Pola Asuh Demokratis, Pola Asuh Temporizer,
Pola Asuh Appeasers, Pola Asuh Permisif yang kesemuanya itu sanga
berperan penting bagi kepribadian remaja.
2. Dampak dari sikap keterbukaan terhadap pembinaan kepribadian remaja yaitu
memberikan dampak yang positif dan baik dalam hal:
a. Pembinaan keimanan bisa dilakukan dengan cara: mengajarkan keyakinan
bahwa Allah senantiasa melihat dan menyertai manusia dimanapun ia
berada; menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasulullah saw. serta
menjadikan Rasulullah, keluarga dan para Sahabatnya sebagai contoh;
b. Pembinaan ibadah dilakukan dengan cara akidah anak tertanam kuat
dalam jiwanya, ia harus disirami dengan air ibadah dengan segala ragam
dan bentuknya. Dengan begitu akidahnya akan tumbuh kokoh dan tegar
dalam menghadapi terpaan badai dan cobaan kehidupan;
c. Pendidikan akhlak bagi remaja harus dimulai sejak anak-anak dan harus
diajarkan dan dibiasakan orang tua di rumah karena pendidikan akhlak ini
akan di gunakan anak sebagai bekal nantinya dalam bergaul dalam
masyarakat;
d. Pembentukan jiwa dilakukan dengan cara memberikan perhatian dan kasih
sayang dalam bentuk langsung yang terasa secara fisik Cara lain
membentuk jiwa anak adalah menyambut mereka dengan penuh
kehangatan;
e. Pembentukan intelektual dengan cara Orangtua harus memotivasi anak
agar semangat mencari dan mencintai ilmu.
f. Pembinaan kemasyarakatan harus sudah dimulai sejak anak kecil
misalnya; mengikut sertakan murid-murid dalam mengumpulkan dana
untuk korban banjir, mengumpulkan sumbangan bertingkah laku dan
beretika sehingga dalam kehidupan seorang remaja dapat terarah dan
terhindar dari pergaulan-pergaulan yang sifatnya merusak dan merugikan
diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
B. Saran
Setelah kesimpulan tersebut diuraikan, maka di bawah ini akan diuraikan
saran-saran. Adapun saran-saran yang dimaksudkan dalam pembahasan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan sejak dini para orang tua menanamkan pengetahuan yang
bermanfaat bagi kehidupan anak di masa depannya. seperti Sikap Keterbukaan
Orang Tua
2. Kepada orang tua bahwa menjalin komunikasi yang baik kepada anak itu sangat
penting karena dengan komunikasi yang baik maka jarak pemisah antara orang
tua dan anak bisa hilang sehingga anak bisa menjadi orang tua sebagai tempat
pertama untuk menyampaikan keluh-kesah yang dialaminya.
3. Kepada seluruh pembaca bahwa Sikap Keterbukaan Orang Tua itu sangat
penting karena berkenaan dengan sikap, etika dan moral serta keterbukaan
remaja sehingga harus terus dibina oleh para orang tua, baik itu dalam lingkup
keluarga, sekolah dan juga masyarakat.
Ketersediaan
| ST20160237 | 237/2016 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
237/2016
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2016
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
