Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam lembaga kemahasiswaan di Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah (SSB BSF) STAIN Watampone
Yusman Alisyahbana/02.11.3120 - Personal Name
Skiripsi ini berjudul Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam
lembaga kemahasiswaan di Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah (SSB
BSF) STAIN Watampone. Masalah pokok pada penelitian ini adalah penerapan
Total Quality Management (TQM) dan peningkatan kualitas pendidikan didalam
lembaga kemahasiswaan di Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah (SSB
BSF) STAIN Watampone STAIN Watampone, yang kemudian dirumuskan dalam
dua sub masalah, yakni: Bagaimana Penerapan Total Quality Management (TQM)
dalam Lembaga Kemahasiswaan di Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul
Fatimah(SSB BSF)STAIN Watampone, Bagaimana Prospek (peluang dan tantangan)
Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam Lembaga Kemahasiswaan di
Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah STAIN Watampone ?
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang
menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Untuk proses analisis data digunakan pendekatan normatif-teologis dan
pendekatan sosiologis. Adapun jumlah informan sebagai sumber data dalam
penelitian ini, ditetapkan berdasarkan teknik snowball sampling, yaitu jumlah
informan berdasarkan populasi, tetapi jumlah informan awal sedikit dan terus
berkembang seiring dengan kebutuhan terhadap data yang diperlukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Total Quality Management
(TQM) di Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanil Fatimah (SSB BSF) STAIN
Watampone dipandang sudah memadai. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
beberapa implikasi dan rekomendasi kepada pihak yang berkompeten demi
peningkatan proses pembelajaran selanjutnya. Di antaranya, melalui penerapan Total
Quality Management (TQM) diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pada
sebuah lembaga tersebut. Oleh karena itu, Total Quality Management (TQM) harus
menjadi fokus perhatian bagi stakeholder. Bagi lembaga kemahasiswaan, khususnya
di Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah (SSB BSF) STAIN Watampone
diharapkan dapat menerapkan konsep Total Quality Management (TQM), agar
pendidikan dalam lembaga bisa berkelanjutan terus menerus dalam peningkatan
kualitas.
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Sanggar Seni Budaya
Banrigau Sultanul Fatimah (SSB BSF) STAIN Watampone, maka gambaran tentang
Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Lembaga Kemahasiswaan Studi
di Sannggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah (SSB BSF) STAIN Watampone,
peneliti akan kemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan TQM yang diterapkan di SSB BSF STAIN Watampone pada
prinsipnya mengacu pada konsep kepemimpinan yang berusaha
mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia untuk
bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, konsep dan
prinsip penerapan TQM di SSB BSF STAIN Watampone menggunakan
segenap stakeholder yang tersedia dan secara bersama-sama berbuat dan
bergerak untuk mewujudkan tujuan lembaga, tentunya sesuai dengan standar
mutu yang telah ditetapkan dalam Standar Operasinal Prosedur (SOP) yang
mengacu pada visi, misi, dan tujuan sekolah. Dengan demikian, prinsip
kerjasama, proses, efektif, efesiensi, profesionalisme, pembagian kerja,
tarnsparansi, dan akuntabilitas adalah hal yang selalu menyertai dan tak
terpisahkan dari seluruh usaha-usaha pendidikan di SSB BSF STAIN
Watampone
2. Prospek (peluang dan tantangan) Total Quality Management (TQM) dalam
peningkatan mutu pendidikan di SSB BSF STAIN Watampone adalah secara
luas SSB BSF STAIN Watampone dapat diperhitungkan dari berbagai
instansi pemerintah daerah khususnya dinas pendidikan untuk menjadi tenaga
pengajar di sekolah terkhusus pada mata pelajaran seni dan budaya. Begitu
pula dalam perusahaan swasta mampu memberikan kinerja berdasarkan
pengalaman penerapan dalam Total Quality Management (TQM).
B. Saran
Berdasarkan hasil peneitian tersebut, maka terdapat beberapa saran kepada
pihak yang berkompeten demi peningkatan proses pembelajaran selanjutnya.
1. Melalui penerapan Total Quality Management (TQM) diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan pada sebuah lembaga pendidikan oganisasi
kemahasiswaan. Oleh karena itu, Total Quality Management (TQM) harus
menjadi fokus perhatian bagi stakeholder.
2. Bagi organisasi kemahasiswa , khususnya Sanggar Seni Budaya Banrigau
Sultanul Fatimah (SSB BSF) STAIN Watampone diharapkan dapat
menerapkan konsep Total Quality Management (TQM) sehingga
menghasilkan out put yang memberikan pengaruh yang signifikan dalam
proses pengembangan anggota maupun organisasi.
lembaga kemahasiswaan di Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah (SSB
BSF) STAIN Watampone. Masalah pokok pada penelitian ini adalah penerapan
Total Quality Management (TQM) dan peningkatan kualitas pendidikan didalam
lembaga kemahasiswaan di Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah (SSB
BSF) STAIN Watampone STAIN Watampone, yang kemudian dirumuskan dalam
dua sub masalah, yakni: Bagaimana Penerapan Total Quality Management (TQM)
dalam Lembaga Kemahasiswaan di Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul
Fatimah(SSB BSF)STAIN Watampone, Bagaimana Prospek (peluang dan tantangan)
Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam Lembaga Kemahasiswaan di
Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah STAIN Watampone ?
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang
menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Untuk proses analisis data digunakan pendekatan normatif-teologis dan
pendekatan sosiologis. Adapun jumlah informan sebagai sumber data dalam
penelitian ini, ditetapkan berdasarkan teknik snowball sampling, yaitu jumlah
informan berdasarkan populasi, tetapi jumlah informan awal sedikit dan terus
berkembang seiring dengan kebutuhan terhadap data yang diperlukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Total Quality Management
(TQM) di Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanil Fatimah (SSB BSF) STAIN
Watampone dipandang sudah memadai. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
beberapa implikasi dan rekomendasi kepada pihak yang berkompeten demi
peningkatan proses pembelajaran selanjutnya. Di antaranya, melalui penerapan Total
Quality Management (TQM) diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pada
sebuah lembaga tersebut. Oleh karena itu, Total Quality Management (TQM) harus
menjadi fokus perhatian bagi stakeholder. Bagi lembaga kemahasiswaan, khususnya
di Sanggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah (SSB BSF) STAIN Watampone
diharapkan dapat menerapkan konsep Total Quality Management (TQM), agar
pendidikan dalam lembaga bisa berkelanjutan terus menerus dalam peningkatan
kualitas.
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Sanggar Seni Budaya
Banrigau Sultanul Fatimah (SSB BSF) STAIN Watampone, maka gambaran tentang
Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Lembaga Kemahasiswaan Studi
di Sannggar Seni Budaya Banrigau Sultanul Fatimah (SSB BSF) STAIN Watampone,
peneliti akan kemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan TQM yang diterapkan di SSB BSF STAIN Watampone pada
prinsipnya mengacu pada konsep kepemimpinan yang berusaha
mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia untuk
bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, konsep dan
prinsip penerapan TQM di SSB BSF STAIN Watampone menggunakan
segenap stakeholder yang tersedia dan secara bersama-sama berbuat dan
bergerak untuk mewujudkan tujuan lembaga, tentunya sesuai dengan standar
mutu yang telah ditetapkan dalam Standar Operasinal Prosedur (SOP) yang
mengacu pada visi, misi, dan tujuan sekolah. Dengan demikian, prinsip
kerjasama, proses, efektif, efesiensi, profesionalisme, pembagian kerja,
tarnsparansi, dan akuntabilitas adalah hal yang selalu menyertai dan tak
terpisahkan dari seluruh usaha-usaha pendidikan di SSB BSF STAIN
Watampone
2. Prospek (peluang dan tantangan) Total Quality Management (TQM) dalam
peningkatan mutu pendidikan di SSB BSF STAIN Watampone adalah secara
luas SSB BSF STAIN Watampone dapat diperhitungkan dari berbagai
instansi pemerintah daerah khususnya dinas pendidikan untuk menjadi tenaga
pengajar di sekolah terkhusus pada mata pelajaran seni dan budaya. Begitu
pula dalam perusahaan swasta mampu memberikan kinerja berdasarkan
pengalaman penerapan dalam Total Quality Management (TQM).
B. Saran
Berdasarkan hasil peneitian tersebut, maka terdapat beberapa saran kepada
pihak yang berkompeten demi peningkatan proses pembelajaran selanjutnya.
1. Melalui penerapan Total Quality Management (TQM) diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan pada sebuah lembaga pendidikan oganisasi
kemahasiswaan. Oleh karena itu, Total Quality Management (TQM) harus
menjadi fokus perhatian bagi stakeholder.
2. Bagi organisasi kemahasiswa , khususnya Sanggar Seni Budaya Banrigau
Sultanul Fatimah (SSB BSF) STAIN Watampone diharapkan dapat
menerapkan konsep Total Quality Management (TQM) sehingga
menghasilkan out put yang memberikan pengaruh yang signifikan dalam
proses pengembangan anggota maupun organisasi.
Ketersediaan
| ST20170191 | 191/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
191/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
