Skripsi ini membahas mengenai“Urgensi Pelatihan dan Pengalaman Mengajar dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SD INPRES 3/77 Desa Cumpiga Kec. Awangpone Kab. Bone”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni tentang bentuk pelatihan dan pengalaman mengajar guru serta profesionalisme guru di SD Inpres 3/77 Desa Cumpiga Kec. Awangpone Kab. Bone.rn Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, dokumentasi dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deduktif, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif.rnBerdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Bentuk pelatihan dan pengalaman mengajar guru di SD Inpres 3/77 Cumpiga dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pelatihan dan pengalaman mengajar yang dilakukan oleh guru yang meliputi: 1) Workshop dan seminar tentang profesi guru. 2) Pelatihan microteaching yang memudahkan guru dalam memilih model pembelajaran kreatif untuk siswa/ peserta didik. 3) Penggunaan metode bermain untuk mengatasi rasa bosan peserta didik dalam proses pembelajaran. 4) Penggunaan pembelajaran kooperatif dan kontekstual yang memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran. 5) Menggunakan strategi khusus untuk merangsang gairah belajar peserta didik.rnPelatihan dan pengalaman mengajar telah berkontribusi positif dalam meningkatkan profesionalisme guru di SD Inpres 3/77 Cumpiga. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil semakin pahamnya guru akan profesi yang dijalankan dan lebih memahami tentang pentingnya pembelajaran kreatif dalam melaksanakan proses belajar-mengajar. Profesionalisme guru meliputi: kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.rnA.Simpulanrn1.Bentuk pelatihan dan pengalaman mengajar guru di SD 3/77 Cumpiga dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pelatihan dan pengalaman mengajar yang dilakukan oleh guru yang meliputi: 1) Workshop dan seminar tentang profesi guru. 2) Pelatihan microteaching yang memudahkan guru dalam memilih model pembelajaran kreatif untuk siswa/ peserta didik. 3) Penggunaan metode bermain untuk mengatasi rasa bosan peserta didik dalam proses pembelajaran. 4) Penggunaan pembelajaran kooperatif dan kontekstual yang memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran. 5) Menggunakan strategi khusus untuk merangsang gairah belajar peserta didik.rn2.Pelatihan dan pengalaman mengajar telah berkontribusi positif dalam meningkatkan profesionalisme guru di SD 3/77 Cumpiga. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil semakin pahamnya guru akan profesi yang dijalankan dan lebih memahami tentang pentingnya pembelajaran kreatif dlam melaksanakan proses belajar-mengajar. Profesionalisme guru yakni, 1) Kompetensi paedagogik meliputi; pengetahuan tentang materi yang diajarkan, tanggung jawab, menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. 2) Kompetensi profesional meliputi; Kemampuan mengajar, kemampuan administrasi, kemampuan menggunakan teknologi. 3) Kompetensi kepribadian meliputi; keterampilan bergerak dan bertindak, amanah dan terampil. 4) Kompetensi sosial meliputi; interaksi sesama rekan kerja, serta interaksi kepada peserta didik.rnB.Implikasirn1.Para guru dan tenaga kependidikan untuk terus mengatur/ menyusun perencanaan dalam melaksanakan pelatihan profesinya sebagai guru khususnya agar dapat meningkatkan kompetensi yang perlu di miliki oleh seorang guru. Dengan pelatihan yang baik maka tenaga pendidikpun akan semakin baik pula dan mampu bersaing dengan tenaga pendidik yang ada diluar lingkungan kerja serta mampu menghadapi perubahan jaman yang semakin berkembang dan serba teknologi.rn2.Bagi pemerintah Kabupaten Bone yang menangani masalah pelatihan untuk para pendidik, disarankan agar sebelum melaksanakan pelatihan hendaknya diadakan sosialisasi kepada pihak sekolah tentang kendala apa yang perlu sering dihadapi oleh para guru sehingga pelatihan yang akan dilakukan lebih terfokus.rn3.Untuk peserta didik, agar selalu meningkatkan semangat atau motivasi belajarnya guna pencapaian prestasi belajar demi tercapainya cita-cita yang diinginkan dimasa depan.rn