Pemikiran Pendidikan Islam Murtadha Muthahhari

No image available for this title
Skripsi ini membahas tentang Pemikiran Pendidikan Islam Murtadha
Muthahhari, yang bertujuan untuk mengetahui pandangan Murtadha Muthahhari
tentang pendidikan Islam, mengetahui pengaruh pemikiran Murtadha Muthahhari
terhadap pendidikan Islam serta mengetahui kelebihan dan kelemahan pemikiran
Murtadha Muthahhari tentang pendidikan Islam.
Penelitian ini dilakukan dengan metode library research (riset
perpustakaan), yaitu pengumpulan data dengan jalan membaca dan mengumpulkan
informasi dalam berbagai macam literatur yang ada seperti karya ilmiah seperti
skripsi, buku-buku, majalah, maupun karya ilmiah lainnya. Data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan metode induktif selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, bahwa pendidikan Islam menurut
Murtadha Muthahhari merupakan proses pembentukan kepribadian seseorang yang
Insan Kamil, tujuan pendidikan Islam adalah untuk membangun kepribadian manusia
dengan cara pengembangan potensi akal dan berfikir. Kurikulum pendidikan Islam
menurut Murtadha Muthahhari ialah setiap kegiatan pembelajaran yang bertujuan
untuk membentuk pola fikir peserta didik dengan pengembangan nalar kritis dan
kreatif. Muthahhari menawarkan beberapa metode pembelajaran yang dapat
diterapkan oleh seorang guru antara lain metode trial and error, metode eksperimen,
metode menakut-nakuti (punishment-reward), dan metode dialog (hiwar). Pengaruh
pemikiran Muthahhari terhadap pendidikan Islam salah satunya melalui
pengembangan ilmiah bagi masyarakat dengan mengintegrasikan antara ilmu
pengetahuan umum dan agama (religion science) dengan berbasis ideologi Islam.
Salah satu kelebihan pemikiran Murtadha Muthahhari yaitu menggabungkan tiga
dimensi dalam satu pribadi antara pemahaman mendalam terhadap studi Islam
tradisional (religion science), penguasaan mumpuni terhadap ilmu-ilmu modern
(modern science), dan penulis produktif. Kelemahan pemikiran Murtadha Muthahhari
tentang pendidikan Islam, ia tidak terlalu memperhatikan untuk membedakan antara
ilmu agama dan ilmu umum, sehingga dalam praktiknya tidak menonjolkan ilmu-
ilmu agama tersebut sebagai ilmu utama yang harus diketahui dan dipahami.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas, maka penulis dapat menarik
simpulan sebagai berikut :
1. Pemikiran pendidikan Islam menurut Murtadha Muthahhari lebih banyak
terkait dengan hubungan manusia dan pengetahuan, yang memiliki potensi
akal dan berpikir sehingga terciptanya individu yang menjadi sosok problem
solver, bukan hanya mencakup seluruh aspek agama saja, tetapi juga seluruh
aspek kehidupan.
a. Konsep pendidikan Islam menurut Murtadha Muthahhari ialah proses
pembentukan kepribadian seseorang menjadi Insan Kamil yang mampu
menyeimbangkan dan menstabilkan serangkaian potensi insaninya.
b. Tujuan pendidikan Islam menurut Murtadha Muthahhari adalah
membangun kepribadian manusia dengan cara pengembangan potensi akal
dan berfikir. Selain untuk pengembangan individu, tujuan pendidikan
Islam juga hendaknya diarahkan untuk pengembangan masyarakat.
Hubungan individu dan masyarakat harus dijaga dan dihormati.
c. Kurikulum pendidikan Islam menurut Murtadha Muthahhari ialah bahan-
bahan pendidikan Islam berupa kegiatan, pengetahuan dan pengalaman
yang dengan sengaja dan sistematis yang diberikan kepada anak didik
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Menurutnya, yang
terpenting dari proses pembelajaran yang terdapat pada kurikulum tersebut
adalah usaha untuk mengembangkan potensi berpikir kreatif.
d. Metode pendidikan Islam menurut Murtadha Muthahhari ialah
merupakan analisis penerapan pendidikan tradisional yang kurang
melibatkan potensi dari individu. Ia menawarkan beberapa metode
pembelajaran yang dapat diterapkan oleh seorang guru antara lain metode
trial and error, metode eksperimen, metode menakut-nakuti (punishment-
reward) dan metode dialog (hiwar).
2. Pengaruh Murtadha Muthahhari terhadap pendidikan Islam yang paling
urgent ialah terletak pada pemaduan pemahaman dari literatur yang
bersumber dari dunia tradisionalis Islam dengan ilmu-ilmu modern (modern
science) sehingga khazanah keilmuan tradisional akan selalu dapat
dikontekstualkan dalam kehidupan sekarang. Satu hal gebrakan yang
dilakukan oleh Murtadha Muthahhari adalah pengembangan ilmiah bagi
masyarakat dengan mengintegrasikan antara ilmu pengetahuan umum dengan
agama (religion science) dengan berbasis ideologi Islam. Semua itu dilakukan
Muthahhari agar eksistensi serta peran umat Islam dapat selalu bertahan
(survive), sehingga umat Islam tidak terjebak pada gerakan peniruan gaya
kehidupan Barat. Di Indonesia, pengaruh pemikiran pendidikan Islam
Murtadha Muthahhari dengan berdirinya Yayasan Muthahhari tepatnya di
Bandung, Jawa Barat. Yayasan Muthahhari didirikan tahun 1410 Hijriah oleh
84
tiga tokoh Islam Indonesia dengan latar belakang yang berbeda, yaitu
Jalaluddin Rahmat, Ahmad Tafsir, dan Haidar Bagir.
3. Salah satu kelebihan pemikiran Murtadha Muthahhari yaitu menggabungkan
tiga dimensi dalam satu pribadi antara pemahaman mendalam terhadap studi
Islam tradisional (religion science), penguasaan mumpuni terhadap ilmu-ilmu
modern (modern science) dan penulis produktif. Kelemahan pemikiran
Murtadha Muthahhari tentang pendidikan Islam, ia tidak terlalu
memperhatikan untuk membedakan antara ilmu agama dan ilmu umum,
sehingga dalam praktiknya tidak menonjolkan ilmu-ilmu agama tersebut
sebagai ilmu utama yang harus diketahui dan dipahami. Hal tersebut
dipengaruhi oleh pemikirannya yang cenderung menggunakan pendidikan
filsafat yang tidak umum di masyarakat.,.
B. Saran
Setelah menguraikan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran yang
terkait dengan skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1. Diharapkan dengan rekonstruksi pendidikan Islam yang dilakukan oleh
Murtadha Muthahhari, eksistensi dan peran umat Islam dapat menyesuaikan
diri dengan perkembangan zaman, sehingga umat Islam tidak terjebak pada
gerakan peniruan gaya kehidupan Barat dan tidak pula tertinggal dari
kehidupan era modern saat ini.
2. Diharapkan kepada pelaku pendidikan terutama guru sebagai pendidik untuk
lebih mengoptimalkan perkembangan nalar peserta didik dengan tidak hanya
melakukan metode ceramah atau hafalan semata, melainkan mengeksplorisasi
peserta didik dilatih untuk memecahkan masalahnya sendiri. Secara umum,
dari metode semacam itu, diharapkan mampu memecahkan problematika
pendidikan Islam kekinian.
3. Diharapkan dengan konsep pendididikan Islam Muthahhari yang bertujuan
untuk membangun kepribadian manusia yang insan kamil ini, dapat
mendekatkan diri dan mengokohkan keyakinan kita terhadap Allah SWT.
Dengan perkembangan pendidikan Islam saat ini, yang lebih mengedepankan
rasionalitas tidak membuat kita jauh dari ajaran Islam melainkan itu
membuktikan bahwa ajaran yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW
merupakan ajaran yang membawa kebahagaiaan di dunia maupun di akhirat.
Ketersediaan
STAR20160261261/2016Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

261/2016

Penerbit

STAIN Watampone : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Tarbiyahh

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top