Metode penentuan arah kiblat berdasarkan azimut matahari dengan menggunakan teodolit pada Masjid Tua al-Mujahidin dan Masjid Nurul Islam Kabupaten Bone
Ahmad Angka/01.12.1007 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang metode penentuan arah kiblat berdasarkan
azimut matahari dengan menggunakan teodolit pada Masjid Tua al-Mujahidin dan
Masjid Nurul Islam Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
metode penentuan arah kiblat berdasarkan azimut matahari dengan menggunakan
teodolit serta akurasi arah kiblat Masjid Tua al-Mujahidin dan Masjid Nurul Islam
Kabupaten Bone dengan menggunakan metode tersebut.
Untuk memperoleh data, penulis menggunakan metode penelitian lapangan
(field research) dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Penelitian juga dilakukan dengan kajian kepustakaan (library research). Penelitian ini
menggunakan sumber data primer yaitu data arah kiblat masjid, shaf masjid, lintang
dan bujur Masjid Tua al-Mujahidin dan Masjid Nurul Islam Kabupaten Bone.
Selanjutnya data diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif
aritmatik.
Dari hasil penelitian terhadap metode penentuan arah kiblat berdasarkan
azimut matahari dengan menggunakan teodolit diperoleh data bahwa, penggunaan
teodolit dalam penentuan arah kiblat pada dasarnya adalah untuk mencari titik utara
sejati (true north) dengan berpedoman pada azimut matahari sebagai acuan dengan
rumus Cotan A = tan δ × cos φ x ÷ sin t – sin φ x ÷ tan t, dengan terlebih dahulu
menghitung nilai sudut waktu matahari (t) dengan rumus t = WD + e ( d - x ) ÷ 15 –
12 = × 15, sehingga teodolit akan menjadi alat yang dapat mengetahui arah secara
presisi sampai skala detik busur. Semua data yang diperlukan juga sudah harus
dipersiapkan sebelumnya yaitu, nilai Lintang tempat (φ x ), Bujur tempat ( x ), Bujur
daerah ( d ), Waktu pembidikan, Deklinasi matahari (δ), dan equation of time (e).
Hasil perhitungan arah kiblat lokasi juga terlebih dahulu harus dihitung dengan
menggunakan rumus azimut kiblat Cotan Q = tan φ m x cos φ x : sin SBMD – sin φ x :
tan SBMD.
Dari hasil pengecekan akurasi metode penentuan arah kiblat berdasarkan
azimut matahari dengan menggunakan teodolit pada kedua masjid tersebut,
menunjukkan bahwa arah kiblat Masjid Tua al-Mujahidin adalah 292˚ 16' 59" UTSB
dan harus bergeser ke arah utara dengan sudut deviasi 13˚ 37' 46,44". Sedangkan arah
kiblat Masjid Nurul Islam adalah 292˚ 16' 9,2" UTSB artinya arah kiblat masjid harus
mengarah ke utara dengan nilai simpangan baku sebesar 0˚ 0' 57,15". Ini menunjukan
metode penentuan arah kiblat berdasarkan azimut matahari sangat akurat sampai pada
tingkat satuan detik busur.
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisis dari beberapa bab terdahulu, maka
selanjutnya penulis akan menyimpulkan sebagai jawaban dari pokok-pokok
permasalahan sebagai berikut:
1. Metode penentuan arah kiblat berdasarkan azimut matahari dengan menggunakan
teodolit. Agar makasmil, terlebih dahulu harus dipersiapkan nilai azimut matahari.
Tujuan dari mempersiapkan nilai azimut matahari dan nilai arah kiblat yaitu untuk
mempermudah peneliti ketika di lapangan, sehingga ketika di lapangan peneliti
tinggal membidik matahari tanpa menghitung barapa besar nilai azimut matahari.
Adapun rumus untuk menghitung azimut matahari adalah Cotan A = tan δ × cos
φ x ÷ sin t – sin φ x ÷ tan t dengan terlebih dahulu menghitung nilai sudut waktu
matahari (t) dengan rumus t = WD + e ( d - x ) ÷ 15 – 12 = × 15 . Semua data
diperlukan juga sudah harus dipersiapkan sebelumnya yaitu, nilai Lintang tempat
(φ x ), Bujur tempat ( x ), Bujur daerah ( d ), Waktu pembidikan, Deklinasi matahari
(δ), dan equation of time (e). Hasil perhitungan arah kiblat lokasi juga terlebih
dahulu juga harus dihitung dengan menggunakan rumus azimut kiblat Cotan Q =
tan φ m x cos φ x : sin SBMD – sin φ x : tan SBMD. Dengan harus diketahui
terlebih dahulu berapa besar Lintang dan Bujur tempat yang diteliti (Masjid Tua
al-Mujahidin) serta berapa Selisih Bujur Ka’bah dan Bujur Masjid Tua al-
Mujahidin. Kemudian selanjutnya membidik matahari pada waktu yang telah
ditentukan menggunakan teodolit dan memasuk nilai perhitungan arah kiblat atau
azimut kiblat.
2. Berdasarkan hasil dari deviasi pada penentuan arah kiblat berdasarkan azimut
matahari dengan menggunakan teodolit pada Masjid Tua al-Mujahidin dan Masjid
Nurul Islam Kabupaten Bone didapatkan bahwa akurasi arah kiblat pada Masjid
Tua al-Mujahidin harus bergeser ke arah utara dengan sudut 13˚ 37' 46,44". Hasil
deviasi ini didapat setelah melakukan pengurangan nilai perhitungan arah kiblat
berdasarkan azimut matahari dengan arah kiblat Masjid Tua al-Mujahidin yang
sekarang. Sedangkan pada Masjid Nurul Islam terdapat nilai deviasi yang cukup
yaitu hanya pada satuan detik sebasar 0˚ 0' 57,15". Ini menunjukan metode
penentuan arah kiblat berdasarkan azimut matahari sangat akurat sampai pada
tingkat satuan detik.
B. Saran
Metode penentuan arah kiblat berdasarkan azimut matahari dengan
menggunakan teodolit ini masih harus perlu dipelajari dan diteliti lebih lanjut baik dari
teodolit maupun formulanya agar dapat dikembangkan menjadi salah satu metode
penentuan arah kiblat yang lebih baik lagi tanpa perlu melakukan perhitungan yang
berulang-ulang agar meminimalisir kesalahan perhitungan.
Perlu adanya pemahaman terhadap masyarakat sekitar tentang konsep arah
kiblat. terutama masyarakat Kabupaten Bone masih memegang konsep hanya
berdasrkan pada niat dan keyakinan saja. Bahwa Dalam pelurusan arah kiblat perlu
difahami tidak berarti harus membongkar masjid-masjid yang memiliki shaf yang
melenceng, akan tetapi cukup pelurusan shaf-shaf shalat di dalam masjid. Sehingga
menanggapi persolan agama semestinya kita bersikap bijak, kehadiran sains yang lebih
menyempurnakan dan memantapkan nilai ibadah seharusnya sudah bisa diterima
sebagai ladang ijtihad tanpa harus berkutat pada arah kiblat persoalan kepercayaan saja,
agar ibadah yang dilakukan lebih sempurna.
azimut matahari dengan menggunakan teodolit pada Masjid Tua al-Mujahidin dan
Masjid Nurul Islam Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
metode penentuan arah kiblat berdasarkan azimut matahari dengan menggunakan
teodolit serta akurasi arah kiblat Masjid Tua al-Mujahidin dan Masjid Nurul Islam
Kabupaten Bone dengan menggunakan metode tersebut.
Untuk memperoleh data, penulis menggunakan metode penelitian lapangan
(field research) dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Penelitian juga dilakukan dengan kajian kepustakaan (library research). Penelitian ini
menggunakan sumber data primer yaitu data arah kiblat masjid, shaf masjid, lintang
dan bujur Masjid Tua al-Mujahidin dan Masjid Nurul Islam Kabupaten Bone.
Selanjutnya data diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif
aritmatik.
Dari hasil penelitian terhadap metode penentuan arah kiblat berdasarkan
azimut matahari dengan menggunakan teodolit diperoleh data bahwa, penggunaan
teodolit dalam penentuan arah kiblat pada dasarnya adalah untuk mencari titik utara
sejati (true north) dengan berpedoman pada azimut matahari sebagai acuan dengan
rumus Cotan A = tan δ × cos φ x ÷ sin t – sin φ x ÷ tan t, dengan terlebih dahulu
menghitung nilai sudut waktu matahari (t) dengan rumus t = WD + e ( d - x ) ÷ 15 –
12 = × 15, sehingga teodolit akan menjadi alat yang dapat mengetahui arah secara
presisi sampai skala detik busur. Semua data yang diperlukan juga sudah harus
dipersiapkan sebelumnya yaitu, nilai Lintang tempat (φ x ), Bujur tempat ( x ), Bujur
daerah ( d ), Waktu pembidikan, Deklinasi matahari (δ), dan equation of time (e).
Hasil perhitungan arah kiblat lokasi juga terlebih dahulu harus dihitung dengan
menggunakan rumus azimut kiblat Cotan Q = tan φ m x cos φ x : sin SBMD – sin φ x :
tan SBMD.
Dari hasil pengecekan akurasi metode penentuan arah kiblat berdasarkan
azimut matahari dengan menggunakan teodolit pada kedua masjid tersebut,
menunjukkan bahwa arah kiblat Masjid Tua al-Mujahidin adalah 292˚ 16' 59" UTSB
dan harus bergeser ke arah utara dengan sudut deviasi 13˚ 37' 46,44". Sedangkan arah
kiblat Masjid Nurul Islam adalah 292˚ 16' 9,2" UTSB artinya arah kiblat masjid harus
mengarah ke utara dengan nilai simpangan baku sebesar 0˚ 0' 57,15". Ini menunjukan
metode penentuan arah kiblat berdasarkan azimut matahari sangat akurat sampai pada
tingkat satuan detik busur.
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisis dari beberapa bab terdahulu, maka
selanjutnya penulis akan menyimpulkan sebagai jawaban dari pokok-pokok
permasalahan sebagai berikut:
1. Metode penentuan arah kiblat berdasarkan azimut matahari dengan menggunakan
teodolit. Agar makasmil, terlebih dahulu harus dipersiapkan nilai azimut matahari.
Tujuan dari mempersiapkan nilai azimut matahari dan nilai arah kiblat yaitu untuk
mempermudah peneliti ketika di lapangan, sehingga ketika di lapangan peneliti
tinggal membidik matahari tanpa menghitung barapa besar nilai azimut matahari.
Adapun rumus untuk menghitung azimut matahari adalah Cotan A = tan δ × cos
φ x ÷ sin t – sin φ x ÷ tan t dengan terlebih dahulu menghitung nilai sudut waktu
matahari (t) dengan rumus t = WD + e ( d - x ) ÷ 15 – 12 = × 15 . Semua data
diperlukan juga sudah harus dipersiapkan sebelumnya yaitu, nilai Lintang tempat
(φ x ), Bujur tempat ( x ), Bujur daerah ( d ), Waktu pembidikan, Deklinasi matahari
(δ), dan equation of time (e). Hasil perhitungan arah kiblat lokasi juga terlebih
dahulu juga harus dihitung dengan menggunakan rumus azimut kiblat Cotan Q =
tan φ m x cos φ x : sin SBMD – sin φ x : tan SBMD. Dengan harus diketahui
terlebih dahulu berapa besar Lintang dan Bujur tempat yang diteliti (Masjid Tua
al-Mujahidin) serta berapa Selisih Bujur Ka’bah dan Bujur Masjid Tua al-
Mujahidin. Kemudian selanjutnya membidik matahari pada waktu yang telah
ditentukan menggunakan teodolit dan memasuk nilai perhitungan arah kiblat atau
azimut kiblat.
2. Berdasarkan hasil dari deviasi pada penentuan arah kiblat berdasarkan azimut
matahari dengan menggunakan teodolit pada Masjid Tua al-Mujahidin dan Masjid
Nurul Islam Kabupaten Bone didapatkan bahwa akurasi arah kiblat pada Masjid
Tua al-Mujahidin harus bergeser ke arah utara dengan sudut 13˚ 37' 46,44". Hasil
deviasi ini didapat setelah melakukan pengurangan nilai perhitungan arah kiblat
berdasarkan azimut matahari dengan arah kiblat Masjid Tua al-Mujahidin yang
sekarang. Sedangkan pada Masjid Nurul Islam terdapat nilai deviasi yang cukup
yaitu hanya pada satuan detik sebasar 0˚ 0' 57,15". Ini menunjukan metode
penentuan arah kiblat berdasarkan azimut matahari sangat akurat sampai pada
tingkat satuan detik.
B. Saran
Metode penentuan arah kiblat berdasarkan azimut matahari dengan
menggunakan teodolit ini masih harus perlu dipelajari dan diteliti lebih lanjut baik dari
teodolit maupun formulanya agar dapat dikembangkan menjadi salah satu metode
penentuan arah kiblat yang lebih baik lagi tanpa perlu melakukan perhitungan yang
berulang-ulang agar meminimalisir kesalahan perhitungan.
Perlu adanya pemahaman terhadap masyarakat sekitar tentang konsep arah
kiblat. terutama masyarakat Kabupaten Bone masih memegang konsep hanya
berdasrkan pada niat dan keyakinan saja. Bahwa Dalam pelurusan arah kiblat perlu
difahami tidak berarti harus membongkar masjid-masjid yang memiliki shaf yang
melenceng, akan tetapi cukup pelurusan shaf-shaf shalat di dalam masjid. Sehingga
menanggapi persolan agama semestinya kita bersikap bijak, kehadiran sains yang lebih
menyempurnakan dan memantapkan nilai ibadah seharusnya sudah bisa diterima
sebagai ladang ijtihad tanpa harus berkutat pada arah kiblat persoalan kepercayaan saja,
agar ibadah yang dilakukan lebih sempurna.
Ketersediaan
| SS20160162 | 162/2016 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
162/2016
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2016
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
