Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di SMP Negeri 2 Dua Boccoe Kab.Bone
Nadira/02.13.3019 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di SMP Negeri 2 Dua Boccoe Kab.
Bone”. Masalah pokok dalam penelitian adalah Peranan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) dalam meningkatkan Kompetensi Guru. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan bagi guru yang sudah mengikuti pelaksanaan
pelatihan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), apakah mampu untuk
mengaplikasikan dan memecahkan berbagai problem yang timbul dalam kegiatan
musyawarah guru mata pelajaran.
Untuk memperoleh data dari masalah di atas, penulis menggunakan metode
Field research (lapangan) dengan melakukan observasi, dokumentasi, dan
wawancara kepada informan yang dianggap mampu memberikan jawaban atas
informasi yang dibutuhkan. Kemudian akan dipaparkan suatu penelitian yang
menghasilkan data secara deskriptif (penggambaran) berupa fakta-fakta tertulis
maupun lisan dari setiap perilaku orang yang dicermati. Penelitian ini menggunakan
pendekatan Paedagogis, dan Pendekatan Sosiologis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pelatihan Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) merupakan suatu kegiatan yang mana dalam kegiatan ini
guru yang berasal dari satu bidang studi berkumpul untuk mendiskusikan
permasalahan yang berhubungan dengan bidang studi masing-masing. Permasalahan
yang sering muncul diantaranya pembuatan silabus, penyesuaian kalender akademik
dengan KBM tiap-tiap sekolah dan pembuatan RPP. Setelah mengikuti pelatihan,
guru telah mampu melaksanakan peran dan tugasnya dengan baik, karena dalam
kegiatan tersebut mereka saling bertukar pikiran dan memberikan solusi atas kendala
yang dihadapi sehingga hal ini bisa meminimalisir kendala dalam proses belajar
mengajar. Selain dari itu, Musyawarah Guru Mata Pelajaran juga mengembangkan
kompetensi guru, misalnya dalam pemahaman dan penggunaan teknologi informasi.
Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran dalam meningkatkan kompetensi
guru sangat penting. Olehnya itu, guru harus senantiasa mengikuti kegiatan tersebut
dan harus berpartisipasi dengan baik karena dalam pelaksanaan kegiatan MGMP
sangat perlu adanya perencanaan yang terinci. Pembelajaran yang berkualitas sangat
ditentukan oleh kualitas komponen pendukung pembelajaran. Komponen yang paling
utama dalam musyawarah guru mata pelajaran narasumber dan guru, karena
keduanya memang memiliki peranan penting dalam usaha pencapaian keberhasilan
memecahkan masalah.
A. Simpulan
1. Musyawarah Guru Mata Pelajaran merupakan wadah kegiatan profesional guru
mata pelajaran sejenis di sanggar. Proses pelatihan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) merupakan suatu kegiatan yang mana dalam kegiatan ini
guru yang berasal dari satu bidang studi berkumpul untuk mendiskusikan
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang studi masingmasing.
Permasalahan yang sering muncul diantaranya pembuatan silabus,
penyesuaian kalender akademik dengan KBM tiap-tiap sekolah dan pembuatan
RPP. Melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) guru bisa saling
bertukar pikiran dan saling membantu memecahkan masalah yang dihadapi.
2. Melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) guru dapat
mengembangkan kompetensinya. Kompetensi yang ditekankan di sini adalah
kompetensi profesional dan kompetensi pedagogis. Kompetensi tersebut
ditekankan pada MGMP karena tercakup dalam pengelolaan pembelajaran
peserta didik dan penguasaan materi pembelajaran. Setelah mengikuti pelatihan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), guru telah mampu melaksanakan
peran dan tugasnya dengan baik. Guru merupakan pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Maka tentunya
hal tersebut bisa terlaksana dan meminimalisir kendala yang dihadapi ketika
selalu melakukan pelatihan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
B. Saran
Setelah penulis menguraikan kesimpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran penulis dalam pembahasan skripsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Diharapakan seluruh pendidik SMP Negeri 2 Dua Boccoe untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yaitu guru-guru akan mengikuti Pelatihan Musyarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) setiap semester karena salah satu kegiatan yang
dianggap efektif adalah mengikuti Pelatihan Musayarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP)
2. Diharapkan seluruh pendidik di SMP Negeri 2 Dua Boccoe meningkatkan
kualitas diri dengan terus belajar sebelum memberikan materi di kelas, secara
aktif mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan peningkatan hasil
pembelajaran siswa.
(MGMP) dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di SMP Negeri 2 Dua Boccoe Kab.
Bone”. Masalah pokok dalam penelitian adalah Peranan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) dalam meningkatkan Kompetensi Guru. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan bagi guru yang sudah mengikuti pelaksanaan
pelatihan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), apakah mampu untuk
mengaplikasikan dan memecahkan berbagai problem yang timbul dalam kegiatan
musyawarah guru mata pelajaran.
Untuk memperoleh data dari masalah di atas, penulis menggunakan metode
Field research (lapangan) dengan melakukan observasi, dokumentasi, dan
wawancara kepada informan yang dianggap mampu memberikan jawaban atas
informasi yang dibutuhkan. Kemudian akan dipaparkan suatu penelitian yang
menghasilkan data secara deskriptif (penggambaran) berupa fakta-fakta tertulis
maupun lisan dari setiap perilaku orang yang dicermati. Penelitian ini menggunakan
pendekatan Paedagogis, dan Pendekatan Sosiologis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pelatihan Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) merupakan suatu kegiatan yang mana dalam kegiatan ini
guru yang berasal dari satu bidang studi berkumpul untuk mendiskusikan
permasalahan yang berhubungan dengan bidang studi masing-masing. Permasalahan
yang sering muncul diantaranya pembuatan silabus, penyesuaian kalender akademik
dengan KBM tiap-tiap sekolah dan pembuatan RPP. Setelah mengikuti pelatihan,
guru telah mampu melaksanakan peran dan tugasnya dengan baik, karena dalam
kegiatan tersebut mereka saling bertukar pikiran dan memberikan solusi atas kendala
yang dihadapi sehingga hal ini bisa meminimalisir kendala dalam proses belajar
mengajar. Selain dari itu, Musyawarah Guru Mata Pelajaran juga mengembangkan
kompetensi guru, misalnya dalam pemahaman dan penggunaan teknologi informasi.
Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran dalam meningkatkan kompetensi
guru sangat penting. Olehnya itu, guru harus senantiasa mengikuti kegiatan tersebut
dan harus berpartisipasi dengan baik karena dalam pelaksanaan kegiatan MGMP
sangat perlu adanya perencanaan yang terinci. Pembelajaran yang berkualitas sangat
ditentukan oleh kualitas komponen pendukung pembelajaran. Komponen yang paling
utama dalam musyawarah guru mata pelajaran narasumber dan guru, karena
keduanya memang memiliki peranan penting dalam usaha pencapaian keberhasilan
memecahkan masalah.
A. Simpulan
1. Musyawarah Guru Mata Pelajaran merupakan wadah kegiatan profesional guru
mata pelajaran sejenis di sanggar. Proses pelatihan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) merupakan suatu kegiatan yang mana dalam kegiatan ini
guru yang berasal dari satu bidang studi berkumpul untuk mendiskusikan
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang studi masingmasing.
Permasalahan yang sering muncul diantaranya pembuatan silabus,
penyesuaian kalender akademik dengan KBM tiap-tiap sekolah dan pembuatan
RPP. Melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) guru bisa saling
bertukar pikiran dan saling membantu memecahkan masalah yang dihadapi.
2. Melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) guru dapat
mengembangkan kompetensinya. Kompetensi yang ditekankan di sini adalah
kompetensi profesional dan kompetensi pedagogis. Kompetensi tersebut
ditekankan pada MGMP karena tercakup dalam pengelolaan pembelajaran
peserta didik dan penguasaan materi pembelajaran. Setelah mengikuti pelatihan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), guru telah mampu melaksanakan
peran dan tugasnya dengan baik. Guru merupakan pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Maka tentunya
hal tersebut bisa terlaksana dan meminimalisir kendala yang dihadapi ketika
selalu melakukan pelatihan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
B. Saran
Setelah penulis menguraikan kesimpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran penulis dalam pembahasan skripsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Diharapakan seluruh pendidik SMP Negeri 2 Dua Boccoe untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yaitu guru-guru akan mengikuti Pelatihan Musyarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) setiap semester karena salah satu kegiatan yang
dianggap efektif adalah mengikuti Pelatihan Musayarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP)
2. Diharapkan seluruh pendidik di SMP Negeri 2 Dua Boccoe meningkatkan
kualitas diri dengan terus belajar sebelum memberikan materi di kelas, secara
aktif mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan peningkatan hasil
pembelajaran siswa.
Ketersediaan
| ST20170167 | 167/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
167/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
