Kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Korban Broken (Studi Pada SMP Negeri 4 Watampone)

No image available for this title
Skripsi ini membahas tentang “Kontribusi Guru Pendidikan Agaam Islam dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Korban Broken Home (Studi pada SMPN 4 Watampone)”. Dengan permasalahan sebagai berikut; begaimana kondisi keluarga siswa korban broken home di SMPN 4 Watampone, apa faktor penghambat prestasi belajar siswa korban broken home di SMPN 4 Watampone dan bagaimana upaya Guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa korban broken home di SMPN 4 Watampone.
Penulis melakukan pendekatan teologis normative, pendekatan pedagogis, pendekatan psikologis dan pendekatan sosiologis serta melakukan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan obesrvasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif qualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi, penyajian data (display data) dan tahap kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian dari peneliti terkait kontribusi guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa korban broken home (Studi pada SMPN 4 Watampone) yakni 1) Anak korban broken home pada intinya mengetahui bahwa orang tuanya sudah bercerai, namun sikap untuk mengekspresikan ketidak senangan mereka akibat perpisahan orang tuanyalah yang berbeda-beda. Ada yang lebih pendiam, sedih menerima kenyataan perpisahan orang tuanya, ada pula diantara mereka yang tidak menerima dan menyikapi masalah tersebut dengan cara bertindak super aktif misalnya memberontak, melanggar peraturan di rumah ataupun di sekolah, merusak dan byerbagai tindakan negatif yang lainnya. Terdapat pula siswa yang kuat menerima perpisahan orang tuanya karena sikap dia yang mulai dewasa dan bantuan dari pihak keluarganya yang lain. 2) Faktor penghambat prestasi belajar siswa di sekolah ada berbagai faktor diantaranya yang sangat mempengaruhi adalah kurang perhatian keluarga terhadap prestasi anak baik itu cara mendidik yang kurang baik, teladan yang kuran dan suasana rumah yang tidak harmonis. 3) Upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa korban broken home yaitu dengan cara meminimalisir dampak negatif terhadap remaja agar para remaja yang sedang mencari jati diri tidak semakin terjerumus, tentunya diperlukan peranan keluarga dan pihak sekolah dalam hal ini adalah guru. Selain tugas guru mengajar dan mendidik, guru juga bertugas membantu siswa yang mengalami masalah, dengan cara memberikan motivasi, melakukan pendekatan serta mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua anak korban broken home mengalami penurunan prestasi belajar. Terbukti dari lima siswa yang menjadi target penelitian penulis mereka tetap bersekolah dan bisa mengekspresikan dirinya dalam dunia pendidikan, meskipun hasil belajar mereka berbeda-beda.
A.Simpulan
Setelah mengadakan penelitian mengenai kontribusi guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa korban broken home, maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1.Broken home selalu diartikan sebagai kondisi keluarga yang retak atau keadaan orang tua yang bercerai. Perceraian bisa terjadi diakibatkan dari masalah internal maupun eksternal dari kedua pihak tersebut, hal itu merupakan keputusan yang disepakati bersama demi kebaikan dari kedua pihak, tanpa melihat bahwa yang akan menjadi korban dari sebuah perceraian adalah anak mereka. Kesepakatan yang mereka ambil menimbulkan efek yang sangat fatal bagi psikologi dan moral anak sehingga berpengaruh besar dalam kehidupannya baik di sekolah, keluarga maupun di lingkungan masyarakat tempat dia tinggal. Anak korban broken home pada intinya mengetahui bahwa orang tuanya sudah bercerai, namun sikap untuk mengekspresikan ketidak senangan mereka akibat perpisahan orang tuanyalah yang berbeda-beda. Ada yang lebih pendiam, sedih menerima kenyataan perpisahan orang tuanya, ada pula diantara mereka yang tidak menerima dan menyikapi masalah tersebut dengan cara bertindak super aktif misalnya memberontak, melanggar peraturan di rumah ataupun di sekolah, merusak dan berbagai tindakan negatif yang lainnya. Terdapat pula siswa yang kuat menerima perpisahan orang tuanya karena sikap dia yang mulai dewasa dan bantuan dari pihak keluarganya yang lain.
2.Faktor penghambat prestasi belajar siswa di sekolah ada berbagai faktor diantaranya yang sangat mempengaruhi adalah polah asuh orang tua terhadap anak dan keadaan rumah yang tidak harmonis.
3.Upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa korban broken home yaitu dengan cara meminimalisir dampak negatif terhadap remaja agar para remaja yang sedang mencari jati diri tidak semakin terjerumus, tentunya diperlukan peranan keluarga dan pihak sekolah. Siswa yang terjerumus tentu pada awalnya dia akan dihadapkan pada masalah yang tidak mampu dia selesaikan sendiri termasuk masalah keluarga yaitu broken home. Maka dari sinilah, seorang guru harus mengambil perannya untuk membantu siswanya dalam menyelesaikan masalah siswa tersebut. Siswa yang dihadapkan pada masalah keluarga tidak semuanya bisa menceritakan masala ia dihadapi. Maka dari itu guru harus mempunyai cara tersendiri dalam mengidentifikasi masalah siswanya.
B.Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan implikasi. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1.Bagi siswa diharapkan selalu berpikir positif terhadap masalah yang dia hadapai di dalam keluarganya. Permasalahan pasti selalu ada dalam proses kehidupan, namun disinilah letak kedewasaan dan keteguhan hati bisa dipertaruhkan tentang cara menghadapi permasalahan itu agar tidak goyah dan selalu berkarya serta berprestasi tanpa melakukan penyimpanan dan nilai norma yang ada.
2.Ada beberapa faktor penghambat prestasi belajar siswa di sekolah menurun, salah satunya karena terdapat permasalahan keluarga siswa yang tidak dapat dia selesaikan sendiri. Maka dari itu, pihak guru sekiranya dapat membantu siswa. Kemudian dari pihak sekolah diharapkan dapat menyediakan fasilitas berupa ruangan yang lebih nyaman yang bisa dijadikan tempat siswa untuk bicara dan terbuka mengenai masalah yang dia hadapi oleh gurunya terkhusus kepada guru BK.
3.Kepada guru PAI penulis menyarankan untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dan selalu berinovasi dalam proses pembelajaran, sehingga nantinya siswa akan dapat lebih termotivasi untuk belajar dan berprestasi di sekolah.
Ketersediaan
ST20170205205/2017Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

205/2017

Penerbit

STAIN Watampone : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Tarbiyah

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top