Skripsi ini membahas tentang Implementasi The Learning Cell dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi akidah akhlak di MA Al-Ma‟arif Bilae Kec. Awangpone, bertujuan untuk mengkaji implementasi the learning cell pada bidang studi akidah akhlak, untuk mengelaborasi dampak penerapan the learning cell dalam peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi akidah akhlak, untuk mengetahiu faktor pendukung dan penghambat penerapan the learning cell pada bidang studi akidah akhlak di MA Al-Ma‟arif Bilae Kec. Awangpone.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, library research (kepustakaan) yaitu menelaah beberapa buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dan field research (lapangan) yaitu melakukan pengumpulan data secara langsung terhadap objek yang diteliti melalui observasi, dokumentasi dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak positif dan negatif penerapan tekhnik pembelajaran the learning cell pada bidang studi Akidah Akhlak yaitu dampak positifnya memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya, belajar sambil bekerja, membuat s`iswa lebih toleran dan berwawasan luas, dan dampak negatifnya pembelajaran dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa saja, terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan tekhni pembelajaran the learning cell pada bidang studi Akidah Akhlak, faktor pendukungnya ialah sikap mental guru, kemampuan guru dalam menyampaikan materi dan penggunaan tekhnik pembelajaraa, Penyediaan alat peraga, Kepustakaan dan internet, faktor penghambatnya yaitu Kurangnya referensi, Tidak semua materi mata pelajaran akidah akhlak dapat menggunakan metode the learning cell, seperti materi praktek, siswa yang kesulitan mengeluarkan pendapatnya. Kemudian terdapat pula implementasi the learning cell dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi akidah akhlak di MA Al-Ma‟arif Bilae Kec. Awangpone, setiap siswa dibagi kelompok secara berpasanga lalu peserta didik bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasar pada materi bacaan yang sama. Motivasi belajar siswa setelah diterapkannya tekhnik pembelajaran the learning cell meningkat, lebih aktif dan bersemangat karena tekhnik pembelajaran ini mengaktifkan lebih banyak indra daripada satu indra yaitu mendengarkan sehingga pelajaran yang diberikan tidak mudah hilang dari ingatannya.
Kepada guru MA Al-Ma‟arif Bilae Kec. Awangpone agar lebih banyak variasi dalam penerapan metode, strategi, dan tekhnik pembelajaran sehingga siswa akan lebih antusias dan semangat dalam mengikuti proses pembelajaran, kemudian siswa juga harus memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru serta senantiasa memperluas wawasan tentang pendidikan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian penulis di MA Al-Ma‟arif Bilae Kec. Awangpone tentang “implementasi the learning cell dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi akidah akhlak di MA Al-Ma‟arif Bilae Kec.Awangpone” dapat diberikan simpulan sebagai berikut:
1. Dampak penerapan the learning cell dalam peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi akidah akhlak di MA Al-Ma‟arif Bilae Kec. Awangpone yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya ialah tekhnik pembelajaran tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya, belajar sambil bekerja, tekhnik pembelajaran tersebut cenderung membuat siswa lebih toleran dan berwawasan luas, mendorong seseorang untuk mendengarkan dengan baik. Adapun dampak negatifnya penggunaan tekhnik pembelajaran the learning cell yaitu dalam tekhnik pembelajaran tersebut dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa saja yang memiliki keterampilan berbicara, pembahasan materi meluas, permasalahan cukup panjang, kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan, bahkan bisa terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol.
2. Faktor pendukung dan penghambat penerapan tekhnik pembelajaran the learning cell yaitu seorang guru dalam penerapan tekhnik pembelajaran the learning cell memiliki faktor pendukung dalam menyampaikan materi. Yang menjadi faktor pendukung dalam penerapn tekhnik pembelajaran ini yaitu sikap mental guru, Kemampuan guru dalam menguasai materi dan tekhnik pembelajaran yang digunakan, Penyediaan alat peraga, Kepustakaan dan internet. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam penerapan tekhnik pembelajaran the learning cell yaitu Kurangnya referensi, Kesulitan dalam mengadakan evaluasi dan pengaturan waktu, Tidak semua materi mata pelajaran akidah akhlak dapat menggunakan metode the learning cell, seperti materi praktek, Ada beberapa siswa yang kesulitan mengeluarkan pendapatnya, Siswa yang masa bodoh sehingga melampiaskannya dengan mengobrol atau bermain. Jadi hambatan dalam pembelajaran sebagian besar disebabkan oleh pendidik untuk itu pendidik di MA Al-Ma‟arif Bilae Kec. Awangpone tidak hanya mampu merencanakan proses pembelajaran, mempersiapkan bahan ajar, merencanakan media dan sumber pelajaran, serta waktu dan tekhnik pembelajaran.
3. Implementasi the learning cell pada bidang studi akidah akhlak kelas XI di MA Al-Ma‟arif Bilae Kec. Awangpone yaitu seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran selama ini kebanyakan masih menggunakan metode ceramah namun metode tersebut kurang menarik perhatian dan semangat siswa. Seorang guru harus lebih kreatif dalam menyampaikan materi dan menggunkan tekhnik pembelajaran yang sesuai dengan bahan pelajaran. Dengan penerapan tekhnik pembelajaran the learning cell membuat siswa lebih aktif dan materi yang diterimanya tidak mudah hilang bahkan melekat dalam ingatan siswa dan membuat siswa lebih semangat mengikuti proses pembelajaran, membuat situasi kelas menjadi ceria dan ramai yang membuat siswa tidak merasa bosan dan ngantuk, siswa yang awalnya suka bermain-main dalam belajar kemudian setelah diterapkannya tekhnik pembelajaran the learning cell siswa tersebut tidak melakukan kebiasaan lamanya lagi bahkan lebih bersemangat dan antusias sekali mengikuti pelajaran.
B. Saran
1. Kepada guru MA Al-Ma‟arif Bilae Kec. Awangpone agar lebih banyak variasi dalam penerapan metode, strategi, dan tekhnik pembelajaran sehingga para para siswa akan lebih antusias dan semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu diharapkan agar guru dalam memilih metode, strategi dan tekhnik pembelajaran itu tidak monoton, sehingga siswa tidak mudah bosan dan jenuh dalam menerima pelajaran terutama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Kepada siswa MA Al-Ma‟arif Bilae Kec. Awangpone seharusnya dalam penerimaan materi pelajaran harus memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru serta senantiasa memperluas wawasan tentang pendidikan, terutama yang berkaitan dengan metode, strategi atau tekhnik pembelajaran yang terus berkembang sehingga dapat meningkatkan profesionalisme guru yang berkualitas.

ST20170215

215/2017

Perpustakaan Pusat

Tersedia