Sabar dalam Tasawuf dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam
Firman Syam/02.13.1011 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Sabar dalam Tasawuf dan Relevansinya
dengan Pendidikan Islam. Pokok masalah adalah bagaimana sabar dalam tawasuf
dan relevansinya dengan pendidikan Islam. Masalah ini dianalisis dengan teologis
normatif, dan pendekatan paedagogis serta dibahas dengan metode library research.
Data primer dalam penelitian ini yang dimaksudkan adalah bahan atau
literatur yang berfokus pada variabel, seperti buku tentang sabar, tasawuf maupun
pendidikan secara umum dan khususnya pendidikan Islam itu sendiri dan data
sekunder dalam penelitian ini yang dimaksud yaitu bahan bacaan baik majalah,
koran, artikel, tesis, disertasi, buku bacaan maupun literatur yang lain.
Dalam rangka pengumpulan data-data yang diperlukan dalam pembahasan
skripsi ini, maka peneliti menggunakan teknik pengutipan, baik kutipan langsung
maupun kutipan tidak langsung dan dianalisis melalui tiga tahap yaitu 1) reduksi
data, 2) Model Data (penyajian data) dan 3) Verifikasi/penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsep sabar dalam tasawuf
mencakup kesabaran dalam menahan dan mencegah hawa nafsu yang membawa
manusia pada kemaksiatan dan kesabaran dalam mentaati hukum-hukum Allah Swt.
serta sabar dalam menghadapi cobaan hidup. Dalam ilmu tasawuf sabar merupakan
akhlak islamiyah yang tertinggi karena sabar di dalam hati disamakan dengan
benteng yang kokoh dalam menghadapi berbagai tekanan hawa nafsu. Dalam
tasawuf sabar berarti keadaan jiwa yang kokoh, stabil dan konsekuen dalam
pendirian. Jiwanya tidak tergoyahkan, pendiriannya tidak berubah seberat apapun
rintangan dan tantangan hidup yang dihadapi. Dalam ilmu tasawuf sabar adalah
maqam yang harus dilalui sesudah maqam fakir.
Relevansi sabar dengan pendidikan Islam di antaranya 1) Menjauhkan siswa
dari keburukan, 2) Menjaga siswa dalam perkara-perkara yang mubah,
mengekalkan, melepaskan diri dari kehinaan, dan menjaga diri agar tidak
melampaui batas dan 3) Menjauhkan siswa dari segala sesuatu yang mengajak
kepada konflik dan pertentangan. Menjauhi segala sesuatu yang mengajak kepada
perceraian, bergantung kepada perpisahan dan yang menghalangi kebersamaan
secara total.
A. Simpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang menjadi
simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Konsep sabar dalam tasawuf mencakup kesabaran dalam menahan dan
mencegah hawa nafsu yang membawa manusia pada kemaksiatan dan
kesabaran dalam mentaati hukum-hukum Allah Swt. serta sabar dalam
menghadapi cobaan hidup. Dalam ilmu tasawuf sabat merupakan akhlak
islamiyah yang tertinggi karena sabar di dalam hati diibaratkan dengan
benteng yang kokoh dalam menghadapi berbagai tekakan hawa nafsu. Dalam
tasawuf sabar berarti keadaan jiwa yang kokoh, stabil dan konsekuen dalam
pendirian. Jiwanya tidak tergoyahkan, pendiriannya tidak berubah seberat
apapun rintangan dan tantangan hidup yang dihadapi. Dalam ilmu tasawuf
sabar adalah maqam yang harus dilalui sesudah maqam fakir.
2. Relevansi sabar dengan pendidikan Islam di antaranya 1) Menjauhkan siswa
dari keburukan, 2) Menjaga siswa dalam perkara-perkara yang mubah,
mengekalkan, melepaskan diri dari kehinaan, dan menjaga diri agar tidak
melampaui batas dan 3) Menjauhkan siswa dari segala sesuatu yang
mengajak kepada konflik dan pertentangan. Menjauhi segala sesuatu yang
mengajak kepada perceraian, bergantung kepada perpisahan dan yang
menghalangi kebersamaan secara total.
B. Saran-saran
Beranjak dari ungkapan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada semua warga sekolah agar senantiasa berusaha untuk
menanamkan sikap sabar kepada semua anak didiknya agar mereka dapat
melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. dengan baik.
2. Diharapkan kepada semua siswa yang ada di sekolah agar kiranya tetap
memelihara sikap sabar agar terhindar dari berbagai hal yang bersifat
negatif.
3. Diharapkan kepada para peneliti berikutnya agar hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengkaji objek yang sama.
dengan Pendidikan Islam. Pokok masalah adalah bagaimana sabar dalam tawasuf
dan relevansinya dengan pendidikan Islam. Masalah ini dianalisis dengan teologis
normatif, dan pendekatan paedagogis serta dibahas dengan metode library research.
Data primer dalam penelitian ini yang dimaksudkan adalah bahan atau
literatur yang berfokus pada variabel, seperti buku tentang sabar, tasawuf maupun
pendidikan secara umum dan khususnya pendidikan Islam itu sendiri dan data
sekunder dalam penelitian ini yang dimaksud yaitu bahan bacaan baik majalah,
koran, artikel, tesis, disertasi, buku bacaan maupun literatur yang lain.
Dalam rangka pengumpulan data-data yang diperlukan dalam pembahasan
skripsi ini, maka peneliti menggunakan teknik pengutipan, baik kutipan langsung
maupun kutipan tidak langsung dan dianalisis melalui tiga tahap yaitu 1) reduksi
data, 2) Model Data (penyajian data) dan 3) Verifikasi/penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsep sabar dalam tasawuf
mencakup kesabaran dalam menahan dan mencegah hawa nafsu yang membawa
manusia pada kemaksiatan dan kesabaran dalam mentaati hukum-hukum Allah Swt.
serta sabar dalam menghadapi cobaan hidup. Dalam ilmu tasawuf sabar merupakan
akhlak islamiyah yang tertinggi karena sabar di dalam hati disamakan dengan
benteng yang kokoh dalam menghadapi berbagai tekanan hawa nafsu. Dalam
tasawuf sabar berarti keadaan jiwa yang kokoh, stabil dan konsekuen dalam
pendirian. Jiwanya tidak tergoyahkan, pendiriannya tidak berubah seberat apapun
rintangan dan tantangan hidup yang dihadapi. Dalam ilmu tasawuf sabar adalah
maqam yang harus dilalui sesudah maqam fakir.
Relevansi sabar dengan pendidikan Islam di antaranya 1) Menjauhkan siswa
dari keburukan, 2) Menjaga siswa dalam perkara-perkara yang mubah,
mengekalkan, melepaskan diri dari kehinaan, dan menjaga diri agar tidak
melampaui batas dan 3) Menjauhkan siswa dari segala sesuatu yang mengajak
kepada konflik dan pertentangan. Menjauhi segala sesuatu yang mengajak kepada
perceraian, bergantung kepada perpisahan dan yang menghalangi kebersamaan
secara total.
A. Simpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang menjadi
simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Konsep sabar dalam tasawuf mencakup kesabaran dalam menahan dan
mencegah hawa nafsu yang membawa manusia pada kemaksiatan dan
kesabaran dalam mentaati hukum-hukum Allah Swt. serta sabar dalam
menghadapi cobaan hidup. Dalam ilmu tasawuf sabat merupakan akhlak
islamiyah yang tertinggi karena sabar di dalam hati diibaratkan dengan
benteng yang kokoh dalam menghadapi berbagai tekakan hawa nafsu. Dalam
tasawuf sabar berarti keadaan jiwa yang kokoh, stabil dan konsekuen dalam
pendirian. Jiwanya tidak tergoyahkan, pendiriannya tidak berubah seberat
apapun rintangan dan tantangan hidup yang dihadapi. Dalam ilmu tasawuf
sabar adalah maqam yang harus dilalui sesudah maqam fakir.
2. Relevansi sabar dengan pendidikan Islam di antaranya 1) Menjauhkan siswa
dari keburukan, 2) Menjaga siswa dalam perkara-perkara yang mubah,
mengekalkan, melepaskan diri dari kehinaan, dan menjaga diri agar tidak
melampaui batas dan 3) Menjauhkan siswa dari segala sesuatu yang
mengajak kepada konflik dan pertentangan. Menjauhi segala sesuatu yang
mengajak kepada perceraian, bergantung kepada perpisahan dan yang
menghalangi kebersamaan secara total.
B. Saran-saran
Beranjak dari ungkapan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada semua warga sekolah agar senantiasa berusaha untuk
menanamkan sikap sabar kepada semua anak didiknya agar mereka dapat
melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. dengan baik.
2. Diharapkan kepada semua siswa yang ada di sekolah agar kiranya tetap
memelihara sikap sabar agar terhindar dari berbagai hal yang bersifat
negatif.
3. Diharapkan kepada para peneliti berikutnya agar hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengkaji objek yang sama.
Ketersediaan
| ST20170299 | 299/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
299/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
