Peran Guru Akidah Akhlak Dalam Pencegahan Sifat Rakus Terhadap Siswa Di Mts Ddi Al Izza Sanrego
A.Nurasmi Burhan/02.13.1010 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Peran Guru Akidah Akhlak Dalam
Pencegahan Sifat Rakus Terhadap Siswa Di Mts Ddi Al Izza Sanrego”.
Untuk memperoleh data dari masalah di atas, penulis menggunakan metode
Field research (lapangan) dengan melakukan observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Kemudian dilakukan suatu penelitian yang menghasilkan data secara
deskriptif (penggambaran) berupa fakta-fakta tertulis maupun lisan dari setiap
perilaku orang yang dicermati. Penelitian ini menggunakan pendekatan teologi
normatif, psikologis dan pedagogik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)Pelaksanaan Peran Guru Akidah
Akhlak di MTs DDI Al-Izza Sanrego dilakukan dengan baik yakni guru menerapkan
dirinya (a) Sebagai pendidik dengan senantiasa memberikan nasehat dan arahan
kepada peserta didiknya untuk melakukan kebaikan, (b) sebagai pembimbing artinya
mengarahkan peserta didik ketika mengalami kesulitan baik dalam pembelajaran
maupun dalam pendidikan akhlak, (c) Motivator yaitu guru harus memiliki
kemampuan dalam memberikan motivasi kepada peserta didik. Karena keberhasilan
seorang anak tidaklah ditentukan sepenuhnya oleh intelegensi peserta didik akan
tetapi juga ditentukan akhlak dalam bertingkah laku, (d) Teladan yakni menjadi
model dalam rangka membentuk akhlak mulia bagi siswa yang diajar. (2) Cara
mencegahan sifat rakus pada siswa di MTs DDI Al-Izza Sanrego yaitu: (a)
Pengalaman yang identik dengan pembiasaan yakni peserta didik langsung dianjurkan
untuk melakukan tindakan secara nyata, misalnya dianjurkan untuk membantu teman
yang terkena musibah. (b) Pembiasaan, Metode ini dianggap efektif dalam
merealisasikan tujuan yang diharapkan terutama untuk pembentukan karakter siswa
yakni memiliki generasi yang seimbang, cerdas, kreatif perilakunya, dan mulia
perangainya dan termasuk tidak memiliki sifat rakus. (c) menerapkan keteladanan
dalam mendidik peserta didik karena mereka menyadari bahwa guru adalah figur
utama sehingga mereka harus menamppak karakter yang baik yang bisa menujukkan
keteladan kepada peserta didik dalam mencegah sifat rakus. (3) Konstribusi guru
Akidah akhlak dalam pencegahan sifat rakus pada siswa di MTs DDI Al-Izza
Sanrego yaitu ketika guru berhasil mencegah sifat rakus pada peserta didik maka
tentunya akan melahirkan generasi yang memiliki karakter yang baik kepada sesame
yaitu memiliki karakter sikap sosial yang baik yaitu tidak kikir dibiasakan dengan
saling membantu kepada teman yang terkena musibah, tidak pelit informasi dilakukan
dengan mengadakan kerjasama kelompok, tolong menolong dalam kesusahan, sering-
sering mengadakan diskusi kelas agar bisa saling menghargai pendapat sesama dan
sikap religious yakni memiliki sifat yang meneggakan keadilan dan disiplin tinggi
sangat penting karena merupakan kunci suatu kesuksesan.
1. Simpulan
a. Pelaksanaan Peran Guru Akidah Akhlak di MTs DDI Al-Izza Sanrego
dilakukan dengan baik yakni guru menerapkan dirinya sebagai (1) Sebagai
pendidik dengan senantiasa memberikan nasehat dan arahan kepada peserta
didiknya untuk melakukan kebaikan, (2) sebagai pembimbing artinya
mengarahkan peserta didik ketika mengalami kesulitan baik dalam
pembelajaran maupun dalam pendidikan akhlak. Hal ini dilakukan dengan
tujuan agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Sebelum melakukan
bimbingan maka seorang guru terlebih dahulu harus memahami tentang peserta
didiknya tersebut agar permasalahan yang dihadapi mudah terselesaikan, (3)
Motivator yaitu guru harus memiliki kemampuan dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik. Karena keberhasilan seorang anak tidaklah ditentukan
sepenuhnya oleh intelegensi peserta didik akan tetapi juga ditentukan akhlak
dalam bertingkah laku, (4) Teladan yakni menjadi model dalam rangka
membentuk akhlak mulia bagi siswa yang diajar. Oleh karena itu, kita selaku
guru yang merupakan tenaga pendidik harus senantiasa memberikan teladan
dan contoh yang baik kepada peserta didik karena kita adalah pigur utama bagi
mereka di sekolah.
b. Cara mencegahan sifat rakus pada siswa di MTs DDI Al-Izza Sanrego yaitu: (1)
Pengalaman yang identik dengan pembiasaan yakni peserta didik langsung
dianjurkan untuk melakukan tindakan secara nyataa, misalnya dianjurkan untuk
membantu teman yang terkena musibah. Hal ini akan mengajarkan mereka
untuk merasakan penderitaan orang lain. Membiasakan juga peserta didik untuk
saling kerja sama misalnya dengan membentuk kelompok belajar akan
menanamkan sifatkan peduli pada sesama teman yang nantinya sifat tersebut
bisa mencegah muncul sifat rakus. (2) Pembiasaan, Metode ini dianggap efektif
dalam merealisasikan tujuan yang diharapkan terutama untuk pembentukan
karakter siswa yakni memiliki generasi yang seimbang, cerdas, kreatif
perilakunya, dan mulia perangainya dan termasuk tidak memiliki sifat rakus.
(3) menerapkan keteladanan dalam mendidik peserta didik karena mereka
menyadari bahwa guru adalah figur utama sehingga mereka harus menamppak
karakter yang baik yang bisa menujukkan keteladan kepada peserta didik dalam
mencegah sifat rakus.
c. Konstribusi guru Akidah akhlak dalam pencegahan sifat rakus pada siswa di
MTs DDI Al-Izza Sanrego yaitu ketika guru berhasil mencegah sifat rakus pada
peserta didik maka tentunya akan melahirkan generasi yang memiliki karakter
yang baik kepada sesama. yaitu peserta didik memiliki karakter sikap sosial
yang baik yaitu tidak kikir dibiasakan dengan saling membantu kepada teman
yang terkena musibah, tidak pelit informasi dilakukan dengan mengadakan
kerjasama kelompok, tolong menolong dalam kesusahan, sering-sering
mengadakan diskusi kelas agar bisa saling menghargai pendapat sesama dan
sikap religious yakni memiliki sifat yang meneggakan keadilan dan disiplin
tinggi sangat penting karena merupakan kunci suatu kesuksesan. Hal ini bisa
didapatkan ketika guru dan orang tua mampu memberikan pendidikan karakter
yang baik kepada peserta didik.
7. Saran
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran. Adapun saran yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini
yaitu:
a. Akhlak merupakan aspek yang sangat penting untuk ditumbuhkan dan dibina
sebab akhlak adalah modal utama yang besar pengaruhnya bagi generasi-
generasi mendatang, akhlak mulia yang telah melekat kuat dalam jiwa generasi
muda akan jadi pengendali dirinya dalam melakukan hal-hal buruk. Oleh
karena itu penting untuk mengetahui dan memahai langkah-langkah dalam
melakukan pembinaan secara efektif dan efesien.
b. Guru adalah subjek penting yang mesti diberdayakan dengan pengayaan-
pengayaan metode dalam melakukan pembinaan sebab pengetahuan dan
pemahaman tentang pembinaan yang efektif akan membantunya memperlancar
dan menyukseskan tujuan yang akan dicapainya.
Pencegahan Sifat Rakus Terhadap Siswa Di Mts Ddi Al Izza Sanrego”.
Untuk memperoleh data dari masalah di atas, penulis menggunakan metode
Field research (lapangan) dengan melakukan observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Kemudian dilakukan suatu penelitian yang menghasilkan data secara
deskriptif (penggambaran) berupa fakta-fakta tertulis maupun lisan dari setiap
perilaku orang yang dicermati. Penelitian ini menggunakan pendekatan teologi
normatif, psikologis dan pedagogik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)Pelaksanaan Peran Guru Akidah
Akhlak di MTs DDI Al-Izza Sanrego dilakukan dengan baik yakni guru menerapkan
dirinya (a) Sebagai pendidik dengan senantiasa memberikan nasehat dan arahan
kepada peserta didiknya untuk melakukan kebaikan, (b) sebagai pembimbing artinya
mengarahkan peserta didik ketika mengalami kesulitan baik dalam pembelajaran
maupun dalam pendidikan akhlak, (c) Motivator yaitu guru harus memiliki
kemampuan dalam memberikan motivasi kepada peserta didik. Karena keberhasilan
seorang anak tidaklah ditentukan sepenuhnya oleh intelegensi peserta didik akan
tetapi juga ditentukan akhlak dalam bertingkah laku, (d) Teladan yakni menjadi
model dalam rangka membentuk akhlak mulia bagi siswa yang diajar. (2) Cara
mencegahan sifat rakus pada siswa di MTs DDI Al-Izza Sanrego yaitu: (a)
Pengalaman yang identik dengan pembiasaan yakni peserta didik langsung dianjurkan
untuk melakukan tindakan secara nyata, misalnya dianjurkan untuk membantu teman
yang terkena musibah. (b) Pembiasaan, Metode ini dianggap efektif dalam
merealisasikan tujuan yang diharapkan terutama untuk pembentukan karakter siswa
yakni memiliki generasi yang seimbang, cerdas, kreatif perilakunya, dan mulia
perangainya dan termasuk tidak memiliki sifat rakus. (c) menerapkan keteladanan
dalam mendidik peserta didik karena mereka menyadari bahwa guru adalah figur
utama sehingga mereka harus menamppak karakter yang baik yang bisa menujukkan
keteladan kepada peserta didik dalam mencegah sifat rakus. (3) Konstribusi guru
Akidah akhlak dalam pencegahan sifat rakus pada siswa di MTs DDI Al-Izza
Sanrego yaitu ketika guru berhasil mencegah sifat rakus pada peserta didik maka
tentunya akan melahirkan generasi yang memiliki karakter yang baik kepada sesame
yaitu memiliki karakter sikap sosial yang baik yaitu tidak kikir dibiasakan dengan
saling membantu kepada teman yang terkena musibah, tidak pelit informasi dilakukan
dengan mengadakan kerjasama kelompok, tolong menolong dalam kesusahan, sering-
sering mengadakan diskusi kelas agar bisa saling menghargai pendapat sesama dan
sikap religious yakni memiliki sifat yang meneggakan keadilan dan disiplin tinggi
sangat penting karena merupakan kunci suatu kesuksesan.
1. Simpulan
a. Pelaksanaan Peran Guru Akidah Akhlak di MTs DDI Al-Izza Sanrego
dilakukan dengan baik yakni guru menerapkan dirinya sebagai (1) Sebagai
pendidik dengan senantiasa memberikan nasehat dan arahan kepada peserta
didiknya untuk melakukan kebaikan, (2) sebagai pembimbing artinya
mengarahkan peserta didik ketika mengalami kesulitan baik dalam
pembelajaran maupun dalam pendidikan akhlak. Hal ini dilakukan dengan
tujuan agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Sebelum melakukan
bimbingan maka seorang guru terlebih dahulu harus memahami tentang peserta
didiknya tersebut agar permasalahan yang dihadapi mudah terselesaikan, (3)
Motivator yaitu guru harus memiliki kemampuan dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik. Karena keberhasilan seorang anak tidaklah ditentukan
sepenuhnya oleh intelegensi peserta didik akan tetapi juga ditentukan akhlak
dalam bertingkah laku, (4) Teladan yakni menjadi model dalam rangka
membentuk akhlak mulia bagi siswa yang diajar. Oleh karena itu, kita selaku
guru yang merupakan tenaga pendidik harus senantiasa memberikan teladan
dan contoh yang baik kepada peserta didik karena kita adalah pigur utama bagi
mereka di sekolah.
b. Cara mencegahan sifat rakus pada siswa di MTs DDI Al-Izza Sanrego yaitu: (1)
Pengalaman yang identik dengan pembiasaan yakni peserta didik langsung
dianjurkan untuk melakukan tindakan secara nyataa, misalnya dianjurkan untuk
membantu teman yang terkena musibah. Hal ini akan mengajarkan mereka
untuk merasakan penderitaan orang lain. Membiasakan juga peserta didik untuk
saling kerja sama misalnya dengan membentuk kelompok belajar akan
menanamkan sifatkan peduli pada sesama teman yang nantinya sifat tersebut
bisa mencegah muncul sifat rakus. (2) Pembiasaan, Metode ini dianggap efektif
dalam merealisasikan tujuan yang diharapkan terutama untuk pembentukan
karakter siswa yakni memiliki generasi yang seimbang, cerdas, kreatif
perilakunya, dan mulia perangainya dan termasuk tidak memiliki sifat rakus.
(3) menerapkan keteladanan dalam mendidik peserta didik karena mereka
menyadari bahwa guru adalah figur utama sehingga mereka harus menamppak
karakter yang baik yang bisa menujukkan keteladan kepada peserta didik dalam
mencegah sifat rakus.
c. Konstribusi guru Akidah akhlak dalam pencegahan sifat rakus pada siswa di
MTs DDI Al-Izza Sanrego yaitu ketika guru berhasil mencegah sifat rakus pada
peserta didik maka tentunya akan melahirkan generasi yang memiliki karakter
yang baik kepada sesama. yaitu peserta didik memiliki karakter sikap sosial
yang baik yaitu tidak kikir dibiasakan dengan saling membantu kepada teman
yang terkena musibah, tidak pelit informasi dilakukan dengan mengadakan
kerjasama kelompok, tolong menolong dalam kesusahan, sering-sering
mengadakan diskusi kelas agar bisa saling menghargai pendapat sesama dan
sikap religious yakni memiliki sifat yang meneggakan keadilan dan disiplin
tinggi sangat penting karena merupakan kunci suatu kesuksesan. Hal ini bisa
didapatkan ketika guru dan orang tua mampu memberikan pendidikan karakter
yang baik kepada peserta didik.
7. Saran
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran. Adapun saran yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini
yaitu:
a. Akhlak merupakan aspek yang sangat penting untuk ditumbuhkan dan dibina
sebab akhlak adalah modal utama yang besar pengaruhnya bagi generasi-
generasi mendatang, akhlak mulia yang telah melekat kuat dalam jiwa generasi
muda akan jadi pengendali dirinya dalam melakukan hal-hal buruk. Oleh
karena itu penting untuk mengetahui dan memahai langkah-langkah dalam
melakukan pembinaan secara efektif dan efesien.
b. Guru adalah subjek penting yang mesti diberdayakan dengan pengayaan-
pengayaan metode dalam melakukan pembinaan sebab pengetahuan dan
pemahaman tentang pembinaan yang efektif akan membantunya memperlancar
dan menyukseskan tujuan yang akan dicapainya.
Ketersediaan
| STAR20200318 | 318/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
318/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
