Urgensi Pendidikan Islam dalam Pembinaan Sifat Kerjasama bagi Siswa MAN 3 Bone
Mirna Jayanti/02.13.1008 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk memahami sifat kerjasama siswa di MAN 3 Bone, untuk memahami konsep kerjasama yang diajarkan di MAN 3 Bone dan untuk mengetahui upaya guru dalam pembinaan sifat kerjasama siswa MAN 3 Bone. Penulis melakukan pendekatan teologis normatif, pendekatan pedagogis pendekatan psikologis dan pendekatan sosiologis dan melakukan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif qualitative dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi, penyajian data (display data) dan tahap simpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian dari peneliti terkait urgensi pendidikan Islam dalam pembinaan sifat kerjasama bagi siswa di MAN 3 Bone yakni 1). Siswa yang menyukai kerjasama dan menerima dengan sabar untuk bekerja kelompok dengan rekan satu kelasnya yang di ajukan oleh guru. Siswa siap menerima rekannya siapapun yang ditunjuk oleh guru, meskipun rekannya tersebut sebagian besar tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas kelompok. Hal tersebut merupakan tantangan dalam belajar bagi siswa untuk mengenal rekannya yang lain serta mengenal kepribadian setiap siswa dan dapat mengubahnya ke lingkup yang lebih positif. Sedangkan siswa Siswa yang tidak menyukai kerjasama saat diperintahkan oleh guru. Siswa tersebut beranggapan bahawa, dalam bekerja kelompok merupakan metode yang tidak adil karena pasti ada sebagian kecil anggota kelompok yang santai bahkan malas dalam mengerjakan tugas kelompok tersebut. 2) Konsep Kerjasama yang diajarkan di MAN 3 Bone yakni, semua mata pelajaran pendidikan Islam secara garis besar mengajarkan konsep kerjasama tanpa terkecuali, baik mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam, akidah akhlak, al-Quran Hadis maupun fiqih. 3) Upaya guru dalam membina sifat kerjasama siswa di MAN 3 Bone yakni dalam menanamkan sifat kerjasama pada siswa dengan cara memberikan pembinaan melalui metode kelompok yang diterapkan dalam proses pembelajaran, motivasi dan keteladanan selain itu berupaya meningkatkan pemahaman siswa tentang sifat kerjasama sesuai konsep pendidikan Islam melalui mata pelajaran pendidikan Islam yang dijadikan dikelas, seingga siswa mampu memahami pentingnya kerjasama dalam kehidupan, serta guru memberikan pengawasan agar siswa dapat terbiasa dengan kerjasama hingga siswa terbiasa untuk selalu bekerjasama dan menolong orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya siswa sudah mengetahui konsep kerjasama dalam pendidikan Islam, namun masaih dapat siswa yang belum mampu mengamalkan dalam kehidupan karena ilmu yang dimiliki belum sampai pada tingkat pengamalan.
A.Simpulan
Setelah mengadakan penelitian mengenai urgensi pendidikan Islam dalam pembinaan sifat kerjasama bagi siswa MAN 3, makasimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1.Sifat kerjasama siswa MAN 3 Bone ada dua bentuk, yaitu:
a.Siswa yang menyukai kerjasama dan menerima dengan sabar untuk bekerja kelompok dengan rekan satu kelasnya yang di ajukan oleh guru. Siswa siap menerima rekannya siapapun yang ditunjuk oleh guru, meskipun rekannya tersebut sebagian besar tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas kelompok. Hal tersebut merupakan tantangan dalam belajar bagi siswa untuk mengenal rekannya yang lain serta mengenal kepribadian setiap siswa dan dapat mengubahnya ke lingkup yang lebih positif.
b.Siswa yang tidak menyukai kerjasama saat diperintahkan oleh guru. Siswa tersebut beranggapan bahawa, dalam bekerja kelompok merupakan metode yang tidak adil karena pasti ada sebagian kecil anggota kelompok yang santai bahkan malas dalam mengerjakan tugas kelompoktersebut. Faktor terjadinya hal tersebut, karena kurangnya kesadaran dari dalam diri siswa dan kurang motivasi dari luar.
2.Konsep Kerjasama yang diajarkan di MAN 3 Bone, dapat dilihat dari berbagai mata pelajaran. semua mata pelajaran pendidikan Islam secara garis besar mengajarkan konsep kerjasama tanpa terkecuali mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam, akidah akhlak, al-quran Hadis maupun fiqih.
3.Upaya guru dalam menanamkan sifat kerjasama pada siswa dengan cara memberikan pembinaan berupa penerapan metode kelompok dalam belajar, motivasi dan keteladanan selain itu berupaya meningkatkan pemahaman siswa tentang sifat kerjasama sesuai konsep pendidikan Islam melalui mata pelajaran pendidikan Islam yang dijadikan dikelas, seingga siswa mampu memahami pentingnya kerjasama dalam kehidupan Kemudian guru memberikan pengawasan agar siswa dapat terbiasa dengan kerjasama hingga siswaterbiasa untuk selalu bekerjasama dan menolong orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
B.Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan implikasi. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1.Melalui pendidikan Islam, siswa dibina untuk memahami eksistensinya sebagai khalifah yang memiliki tanggungjawab terhadap sesama manusia. Senantiasa memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dengan mengamalkan sifat kerjasama yang dimiki.
2.Pada dasarnya siswa sudah mengetahui konsep kerjasama yang sebenarnya. Namum, siswa belum mampu dan tidak bisa mengaplikasikan konsep kerjasama sesuai dengan tuntutan ajaran agama Islam yang bekerjasama dalam kebaikan. Maka dari itu, guru harus memberikan peranya dalam membina siswa untuk mengamalkah sifat kerjasama sesuai ajaran Islam yang mereka pahami dalam kehidupan sehari-hari.
3.Guru harus memberikan teladan dan contoh sifat kerjasama yang baik bagi siswa serta senantiasa memotivasi siswa untuk mengamalkan akhlak yang baik yakini sifat kerjasama yang diamalkan untuk memberi manfaat bagi kehidupan umat manusia.
Hasil penelitian dari peneliti terkait urgensi pendidikan Islam dalam pembinaan sifat kerjasama bagi siswa di MAN 3 Bone yakni 1). Siswa yang menyukai kerjasama dan menerima dengan sabar untuk bekerja kelompok dengan rekan satu kelasnya yang di ajukan oleh guru. Siswa siap menerima rekannya siapapun yang ditunjuk oleh guru, meskipun rekannya tersebut sebagian besar tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas kelompok. Hal tersebut merupakan tantangan dalam belajar bagi siswa untuk mengenal rekannya yang lain serta mengenal kepribadian setiap siswa dan dapat mengubahnya ke lingkup yang lebih positif. Sedangkan siswa Siswa yang tidak menyukai kerjasama saat diperintahkan oleh guru. Siswa tersebut beranggapan bahawa, dalam bekerja kelompok merupakan metode yang tidak adil karena pasti ada sebagian kecil anggota kelompok yang santai bahkan malas dalam mengerjakan tugas kelompok tersebut. 2) Konsep Kerjasama yang diajarkan di MAN 3 Bone yakni, semua mata pelajaran pendidikan Islam secara garis besar mengajarkan konsep kerjasama tanpa terkecuali, baik mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam, akidah akhlak, al-Quran Hadis maupun fiqih. 3) Upaya guru dalam membina sifat kerjasama siswa di MAN 3 Bone yakni dalam menanamkan sifat kerjasama pada siswa dengan cara memberikan pembinaan melalui metode kelompok yang diterapkan dalam proses pembelajaran, motivasi dan keteladanan selain itu berupaya meningkatkan pemahaman siswa tentang sifat kerjasama sesuai konsep pendidikan Islam melalui mata pelajaran pendidikan Islam yang dijadikan dikelas, seingga siswa mampu memahami pentingnya kerjasama dalam kehidupan, serta guru memberikan pengawasan agar siswa dapat terbiasa dengan kerjasama hingga siswa terbiasa untuk selalu bekerjasama dan menolong orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya siswa sudah mengetahui konsep kerjasama dalam pendidikan Islam, namun masaih dapat siswa yang belum mampu mengamalkan dalam kehidupan karena ilmu yang dimiliki belum sampai pada tingkat pengamalan.
A.Simpulan
Setelah mengadakan penelitian mengenai urgensi pendidikan Islam dalam pembinaan sifat kerjasama bagi siswa MAN 3, makasimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1.Sifat kerjasama siswa MAN 3 Bone ada dua bentuk, yaitu:
a.Siswa yang menyukai kerjasama dan menerima dengan sabar untuk bekerja kelompok dengan rekan satu kelasnya yang di ajukan oleh guru. Siswa siap menerima rekannya siapapun yang ditunjuk oleh guru, meskipun rekannya tersebut sebagian besar tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas kelompok. Hal tersebut merupakan tantangan dalam belajar bagi siswa untuk mengenal rekannya yang lain serta mengenal kepribadian setiap siswa dan dapat mengubahnya ke lingkup yang lebih positif.
b.Siswa yang tidak menyukai kerjasama saat diperintahkan oleh guru. Siswa tersebut beranggapan bahawa, dalam bekerja kelompok merupakan metode yang tidak adil karena pasti ada sebagian kecil anggota kelompok yang santai bahkan malas dalam mengerjakan tugas kelompoktersebut. Faktor terjadinya hal tersebut, karena kurangnya kesadaran dari dalam diri siswa dan kurang motivasi dari luar.
2.Konsep Kerjasama yang diajarkan di MAN 3 Bone, dapat dilihat dari berbagai mata pelajaran. semua mata pelajaran pendidikan Islam secara garis besar mengajarkan konsep kerjasama tanpa terkecuali mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam, akidah akhlak, al-quran Hadis maupun fiqih.
3.Upaya guru dalam menanamkan sifat kerjasama pada siswa dengan cara memberikan pembinaan berupa penerapan metode kelompok dalam belajar, motivasi dan keteladanan selain itu berupaya meningkatkan pemahaman siswa tentang sifat kerjasama sesuai konsep pendidikan Islam melalui mata pelajaran pendidikan Islam yang dijadikan dikelas, seingga siswa mampu memahami pentingnya kerjasama dalam kehidupan Kemudian guru memberikan pengawasan agar siswa dapat terbiasa dengan kerjasama hingga siswaterbiasa untuk selalu bekerjasama dan menolong orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
B.Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan implikasi. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini yaitu sebagai berikut:
1.Melalui pendidikan Islam, siswa dibina untuk memahami eksistensinya sebagai khalifah yang memiliki tanggungjawab terhadap sesama manusia. Senantiasa memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dengan mengamalkan sifat kerjasama yang dimiki.
2.Pada dasarnya siswa sudah mengetahui konsep kerjasama yang sebenarnya. Namum, siswa belum mampu dan tidak bisa mengaplikasikan konsep kerjasama sesuai dengan tuntutan ajaran agama Islam yang bekerjasama dalam kebaikan. Maka dari itu, guru harus memberikan peranya dalam membina siswa untuk mengamalkah sifat kerjasama sesuai ajaran Islam yang mereka pahami dalam kehidupan sehari-hari.
3.Guru harus memberikan teladan dan contoh sifat kerjasama yang baik bagi siswa serta senantiasa memotivasi siswa untuk mengamalkan akhlak yang baik yakini sifat kerjasama yang diamalkan untuk memberi manfaat bagi kehidupan umat manusia.
Ketersediaan
| ST20170097 | 97/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
97/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
