Skripsi ini membahas tentang tradisi putara mattuliling dalam upacara lecce
bola baru menurut pandangan Hukum Islam di Desa Bacu Kec. Barebbo. Masalah ini
dianalisis dengan pendekatan sosiologis dan teologis, dibahas dengan metode analisis
data secara kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian
lapangan (file research).Sedangkan instrumen dalam penelitian ini menggunakan
pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang proses tradisi putara
mattuliling dalam upacara lecce bola baru yang dilakukan oleh masyarakat di Desa
Bacu Kec. Barebbo, untuk mengetahui pandangan Hukum Islam tentang tradisi
putara mattuliling dalam upacara lecce bola baru yang dilakukan di dalam
masyarakat Desa Bacu Kec. Barebbo dan untuk mengetahui pandangan masyarakat di
Desa Bacu Kec. Barebbo tentang tradisi putara mattuliling yang dilakukan dalam
upacara lecce bola baru.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi putara mattuliling yang biasa
dilakukan oleh masyarakat Desa Bacu, merupakan suatu acara yang dilakukan apabila
ada sebuah keluarga lecce bola baru, orang yang ada dalam keluarga tersebut
melakukan tradisi putara mattuliling, sebagai bagian dari tradisi yang dilakukan oleh
masyarakat Desa Bacu, tradisi putara mattuliling adalah ritual awal sebelum
memasuki rumah baru, rumah dipercikan air dari setiap sudut rumah supaya terhindar
dari hal-hal buruk dan merupakan suatu adat yang dianggap berdasar dan dibenarkan
oleh ur’f shahih, sehingga tidak bertentangan dengan Hukum Islam. tradisi putara
mattuliling bola baru dengan berbagai macam rangkaiannya seperti baca doa,
mappaluttu manu dan mappenre tau ternyata tidak ditemukan hal-hal yang
menyimpan dari agama. Karena itu penulis berkesipulan bahwa tradisi putara
mattuliling bola dalam lecce bola baru merupakan tradisi yang baik atau dalam
istilah para ulama fikih disebut al Urf al Sahih.
A. KESIMPULAN
Setelah penulis menguraikan skripsi ini dari bab perbab sesuai maksud dan
tujuannya, maka sampailah kepada uraian yang terakhir sebagai bab penutup yang berisi
kesimpulan.
1. Tradisi putara mattuliling yang biasa dilakukan oleh masyarakat Desa Bacu Kecamatan
Barebbo tidak mempunyai standar tertentu, akan tetapi pelaksanaanya upacara putara
mattuliling dalam tradisi lecce bola baru, secara garis besarnya diadakan pada waktu
sebelum memasuki bola baru dan pembacaan doa dengan seluruh bentuk dan
rangkaiannya. Yang jelas seluruh rangkaian pelaksanaan ritual lecce bola baru yang
biasa dilakukan oleh masyarakat Desa Bacu khususnya, maka yang umum diadakan
putara mattuliling pada setiap kegiatan tersebut, baik penyelenggaraan lecce bola baru
itu sesuai dengan tatacara yang telah dianjurkan oleh syariat Islam maupun pelaksanaan
berupa tradisi. Dengan keterangan tersebut diatas, maka jelas pulalah bahwa putara
mattuliling dilaksanakan oleh masyarakat adalah meliputi seluruh rangkaian acara
selamatan yang berhubungan dengan tradisi lecce bola baru. Akan tetapi yang umum
dilaksanakan yaitu berkisar pada waktu putara mattuliling saat lecce bola, diadakannya
doa selamatan yaitu peringatan hari upacara lecce bola baru.
2. Tradisi lecce bola baru, pemilik rumah baru ditemani oleh beberapa anggota keluarga
dan diantara anggota keluarga tersebut ada yang membawa peralatan berupa wajan, air,
telur ayam kampung dan daun sirih. Maksud kegiatan itu adalah untuk menghindari hal-
hal buruk yang tidak diinginkan dan ada pula yang membawa bedak dingin mattulilinng
didalam rumah sambil mengoleskan bedak dingin pada setiap tiang rumah. Maksud
kegiatan tersebut agar situasi didalam rumah selau merasa nyaman dan menurut
kepercayaan masyarakat lecce bola baru istri atau perempuan dianggap sebagai syarat
untuk melaksanakan upacara tersebut, sebab perempuan dianggap sebagai pabbaresseng
atau tempat menyimpan makan pokok. Istri dianggap sebagai tempat menyimpan rezeki
yang masuk didalam rumah, baik dari rezeki suami maupun dari rezeki orang lain.
Pesan moral ritual upacara putara mattuli lecce bola baru. pertama, pemilik rumah
harus benar-benar memahami keadaan rumah dan keadaan disekeliling rumah yang
akan didiaminya. Pemahaman mengenai kondisi sekitar rumah akan berdampak pada
keamanan dan kenyamanan, baik bagi pemilik rumah maupun masyarakat sekitar serta
lingkungan hidup dimana rumah itu berada. Kedua, pemilik rumah harus berusaha
menjaga ketersediaan dan kecukupan sandang pangan untuk kelangsungan hidup
berkeluarga. Hal ini karena dalam kenyataan kesejahteraan tersebut kepda masyarakat
yang membutuhkan. Ketiga, pemilik rumah harus memiliki komitmen menjaga
kedamaian, kasih sayang dan kesejahteraan bagi seisi rumah dan orang-orang yang
berada disekitarnya.
Kegiatan tradisi Putara mattuliling dalam acara lecce bola baru adalah supaya
terhindar dari segala hal-hal buruk. Ada pula yang membawa bedak dingin mattuliling
didalam rumah sambil mengoleskan bedak dingin pada setiap tiang rumah. Maksud
kegiatan tersebut agar situasi didalam rumah selau merasa nyaman.
B. IMPLIKASI
1. Penelitian ini adalah tentang bagaimana preses atau pelaksanaan tradisi putara
mattuliling dalam acara lecce bola baru Desa Bacu Kecamatan Barebbo, dengan adanya
skripsi ini diharapkan dapat menjadi sumbangsi bagi masyarakat yang ingin mengetahui
bagai mana proses atau pelaksanaan tradisi putara mattuliling dalam acara lecce bola
baru.
2. Penelitian ini juga menjelaskan tentang pandangan hukum Islam yang terkandung
dalam tradisi putara mattuliling dalam acara lecce bola baru.

SS20180007

07/2018

Perpustakaan Pusat

Tersedia